mengeluarkan asap rokok, sebanyak 90 responden mengeluarkan asap rokok dari hidung dan mulut, dari mulut hanya 10 dan tidak seorangpun mempunyai kebiasaan
mengeluarkan asap rokok dari hidung Tabel 2.
Tabel 2. Karakteristik kebiasan merokok pada kelompok tukang becak dan supir angkot n=100
Kebiasaan merokok Tukang Becak
n=50 Supir Angkot
n=50 n
n Lama merokok tahun
10 – 15 9
18 7
14 15
41 82
43 86
Jumlah rokok batanghari 18 - 36
47 94
29 58
36 3
6 21
42 Jenis rokok
Kretek 100
100 100
100 Non kretek
- -
- -
Kombinasi -
- -
- Cara mengeluarkan asap
rokok Hidung
- -
- -
Mulut 6
12 5
10 Kombinasi
44 88
45 90
4.3 Kategori Perokok
Secara umum persentase kategori perokok terbanyak adalah perokok berat sebesar 84 yaitu 76 pada tukang becak dan 96 pada supir angkot. Tidak
seorangpun responden pada kategori perokok ringan Tabel 3. Tabel 3. Kategori perokok pada responden supir angkot dan tukang becak di kota
Medan n=100 Kelompok
Perokok ringan Perokok sedang
Perokok berat n
n n
n Tukang Becak
- -
12 24
38 76
50 Supir Angkot
- -
4 8
46 92
50 Jumlah
- -
16 16
84 84
100
Universitas Sumatera Utara
4.4 Prevalensi Karies Gigi Spesifik Pada Responden Perokok
Secara umum, prevalensi karies gigi spesifik adalah 43. Pada kelompok tukang becak sebanyak 34 dan pada supir angkot sebesar 52 Tabel 4.
Tabel 4. Prevalensi karies gigi spesifik pada responden perokok n=100 Kelompok
Ada Tidak ada
n n
n Tukang Becak
17 34
33 66
50 Supir Angkot
26 52
24 48
50 Total
43 43
57 57
100
4.5 Karies Gigi Spesifik Berdasarkan Elemen Gigi dan Permukaan Gigi Terkena
Pada rahang atas, dijumpai persentase karies gigi spesifik paling banyak pada gigi molar satu 5,48, diikuti gigi insisivus sentralis 4,81, insisivus lateralis
4,48, molar dua 3,15, premolar dua 2,82, kaninus 2,65 dan gigi premolar satu 1,32. Secara keseluruhan, permukaan yang terkena karies gigi
paling banyak adalah bagian palatal gigi molar satu 5,48 Tabel 5.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Persentase distribusi karies gigi spesifik berdasarkan elemen gigi rahang atas yang terkena pada responden tukang becak dan supir angkot n=602
Elemen Gigi Jumlah gigi
n Insisivus Sentralis
P 12
1,99 LB
29 4,81
Insisivus Lateralis P
9 1,49
LB 27
4,48 Kaninus
P 8
1,32 LB
16 2,65
Premolar Satu P
8 1,32
LB 7
1,16 Premolar Dua
P 17
2,82 LB
15 2,49
Molar Satu P
33 5,48
LB 11
1,82 Molar Dua
P 19
3,15 LB
9 1,49
P=palatal; LB=labialbukal
Pada rahang bawah, dijumpai persentase karies gigi spesifik paling banyak pada gigi premolar dua 3,32, diikuti gigi molar dua 2,49, molar satu 1,66,
insisivus sentralis 1,49, premolar satu 1,33, insisivus lateralis 0,83 dan gigi kaninus 0,83. Secara keseluruhan, permukaan yang terkena karies gigi paling
banyak adalah bagian labialbukal gigi premolar dua 3,32 Tabel 6.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Persentase distribusi karies gigi spesifik berdasarkan elemen gigi rahang bawah yang terkena pada responden tukang becak dan supir angkot n=602
Elemen Gigi Jumlah gigi
n Insisivus Sentralis
L LB
9 1,49
Insisivus Lateralis L
LB 5
0,83 Kaninus
L LB
5 0,83
Premolar Satu L
4 0,66
LB 8
1,33 Premolar Dua
L 4
0,66 LB
20 3,32
Molar Satu L
10 1,66
LB 7
1,16 Molar Dua
L 15
2,49 LB
6 0,99
L=Lingual; LB=labialbukal
4.6 Distribusi Karies Gigi Spesifik berdasarkan Lama Merokok dan Jumlah Rokok