Distribusi Karies Gigi Spesifik berdasarkan Lama Merokok dan Jumlah Rokok Rata-Rata Karies Gigi Spesifik

Tabel 6. Persentase distribusi karies gigi spesifik berdasarkan elemen gigi rahang bawah yang terkena pada responden tukang becak dan supir angkot n=602 Elemen Gigi Jumlah gigi n Insisivus Sentralis L LB 9 1,49 Insisivus Lateralis L LB 5 0,83 Kaninus L LB 5 0,83 Premolar Satu L 4 0,66 LB 8 1,33 Premolar Dua L 4 0,66 LB 20 3,32 Molar Satu L 10 1,66 LB 7 1,16 Molar Dua L 15 2,49 LB 6 0,99 L=Lingual; LB=labialbukal

4.6 Distribusi Karies Gigi Spesifik berdasarkan Lama Merokok dan Jumlah Rokok

Pada kelompok supir angkot, persentase karies gigi spesifik lebih tinggi pada responden yang merokok 15 tahun 88,5 daripada yang merokok kurang 15 tahun 11,5 Dilihat dari jumlah rokok, persentase yang merokok 36 batanghari memiliki karies gigi spesifik lebih banyak 61,5 daripada yang kurang dari 36 batang 38,5 Tabel 7. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi karies gigi spesifik berdasarkan lama merokok dan jumlah rokok pada responden supir angkot di kota Medan n=26 Kebiasaan merokok Karies gigi spesifik n Lama merokok tahun 10-15 3 11,5 15 23 88,5 Jumlah rokok batanghari 18-36 10 38,5 36 16 61,5 Pada kelompok tukang becak, persentase karies gigi spesifik lebih tinggi pada responden yang merokok 15 tahun 88,2 daripada yang merokok kurang 15 tahun 11,8 Dilihat dari jumlah rokok, persentase yang merokok kurang dari 36 batanghari memiliki karies gigi spesifik lebih banyak 94,1 daripada yang lebih dari 36 batang 5,9 Tabel 8. Tabel 8. Distribusi karies gigi spesifik berdasarkan lama merokok dan jumlah rokok pada responden tukang becak di kota Medan n=17 Kebiasaan merokok Karies gigi spesifik n Lama merokok tahun 10-15 2 11,8 15 15 88,2 Jumlah rokok batanghari 18-36 16 94,1 36 1 5,9 Universitas Sumatera Utara

4.7 Rata-Rata Karies Gigi Spesifik

Pada kelompok supir angkot, rata-rata karies gigi spesifik pada bagian anterior 0,30 ± 0,16 sedangkan rata-rata karies gigi spesifik pada kelompok tukang becak 0,22 ± 0,17. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara karies gigi spesifik bagian anterior pada kelompok tukang becak dan kelompok supir angkot p=0,17 Tabel 9. Tabel 9. Perbedaan rata-rata karies gigi spesifik pada bagian anterior pada responden supir angkot dan tukang becak di kota Medan n=28 Kelompok n Rata-rata karies gigi spesifik X±SD Hasil uji statistik Supir angkot 13 0,30 ± 0,16 p= 0,17 Tukang becak 15 0,22 ± 0,17 Total 28 0,26 ± 0,14 Pada kelompok supir angkot, rata-rata karies gigi pada bagian posterior 0,23 ± 0,23 sedangkan pada kelompok tukang becak rata-rata karies gigi pada bagian posterior 0,08 ± 0,03. Hasil uji t tidak berpasangan menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara karies gigi spesifik bagian posterior pada kelompok tukang becak dan kelompok supir angkot p=0,03 Tabel 10. Tabel 10. Perbedaan rata-rata karies gigi spesifik pada bagian posterior pada responden supir angkot dan tukang becak di kota Medan n=29 Kelompok n Rata-rata karies gigi spesifik X±SD Hasil uji statistik Supir angkot 23 0,23 ± 0,23 p=0,03 Tukang becak 6 0,08 ± 0,03 Total 29 0,17 ± 0,13 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN