Rata-rata Sikap Kerjasama Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu

40 belajar siswa, pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat memaksimalkan hasil belajar peserta didik secara keseluruhan meskipun ada faktor lain yang ikut menentukan. Belajar yang terbaik adalah mengalami sendiri, dalam mengalami sendiri itu si pelajar menggunakan panca indera. Adapun hal-hal yang pokok dalam belajar adalah bahwa belajar membawa perubahan dalam arti behavioral changes, actual, maupun potensial,bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, bahwa perubahan itu terjadi karena usaha sengaja atau disengaja. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah menemukan ide-ide, serta mampu berpikir kritis. Setiap siswa harus mampu membangun sendiri pengetahuan dalam benaknya, sedangkan guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan dan menetapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Teori ini berkembang dari kerja Pieget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, teori berpikir kritis, dan teori psikologi kognitif lain. Model pembelajaran yang dapat dipilih adalah kooperatif, salah satunya model ini adalah menekankan adanya kerjasama kelompok atau interaksi kelompok. Model pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe, dua diantaranya adalah tipe TSTS dan TPS. Kedua model pembelajaran ini memiliki langkah-langkah yang sedikit berbeda. Melalui model pembelajaran Two Stay Two Stray siswa dituntut untuk mampu 41 Gambar 2. Kerangka Pikir Penelitian berinteraksi dengan lingkungan sosial. Kemampuan berkomunikasi yang baik, menggunakan bahasa yang baku dan santun, sangat diperlukan untuk menginformasikan solusi yang mereka temukan dalam pemecahan masalah. Norma kesopanan atau kesantunan bersifat relatif artinya norma yang dianggap santun atau sopan pada tempat dan waktu tertentu biasa dianggap berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut.

D. HIPOTESIS

Berdasarkan tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan sikap sosial siswa yang pemebelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share. Model Pembelajaran Model TSTS Model TPS Sikap Sosial 1. Jujur 2. Tanggung jawab 3. Kerjasama 4. Percaya Diri 5. Santun 42 2. Rata-rata sikap jujur siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share. 3. Rata-rata sikap tanggung jawab siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share. 4. Rata-rata sikap kerjasama siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share. 5. Rata-rata sikap percaya diri siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share. 6. Rata-rata sikap santun siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih tinggi dibandingkan dengan yang pembelajarannya menggunakan model Think Pair Share.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN TIPE THINK PAIR SHARE

1 16 67

PERBANDINGAN MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 10 METRO PUSAT

0 13 81

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN Perbandingan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Pembelajaran Two Stay Two Stray (Tsts) Dengan Think Pair Share (TPS) Pada Siswa Kelas VII SMPN 2 Kartasura Sukoha

0 2 14

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PERBEDAAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) BERDASARKAN GAYA KOGNITIF SISWA

0 0 13

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH RAWALO

0 0 16