Intellectual Capital Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

18 Tabel 2.1 Lanjutan FRS 10 Goodwill and Intangible Assets IAS 38 Intangible Assets APB 17 Intangible Assets PSAK 19 Aktiva Tidak Berwujud Amortisasi Aktiva tidak berwujud yang memiliki masa manfaat ekonomis yang terbatas, maka aktiva tersebut harus diamortisasi secara sistematis selama masa manfaat tersebut. Sedangkan aktiva tidak berwujud yang masa manfaat ekonomisnya tidak dapat didefinisikan, maka aktiva tersebut tidak dapat diamortisasi. Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Aktiva tidak berwujud harus diamortisasi melalui pembebanan secara sistematis selama periode pendapatan berdasarkan masa manfaat yang diperkirakan. Jumlah yang dapat diamortisasi dari aktiva tidak berwujud harus dialokasikan secara sistematis berdasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya. Pada umumnya masa manfaat suatu aktiva tidak berwujud tidak akan melebihi 20 tahun sejak tanggal aktiva siap digunakan. Amortisasi harus mulai dihitung saat aktiva siap untuk digunakan. Sumber: IAI, 2002 dalam Ulum, 2009

4. Intellectual Capital

Intellectual capital adalah suatu konsep yang dapat memberikan sumber daya berbasis pengetahuan baru atau pengetahuan yang memberikan informasi tentang nilai tak berwujud perusahaan dan mendeskripsikan aktiva tak berwujud yang jika digunakan secara optimal memungkinkan perusahaan untuk menjalankan strateginya dengan efektif 19 dan efisien, serta dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing Istanti, 2009. Intellectual capital didefinisikan sebagai sumber daya pengetahuan dalam bentuk karyawan, pelanggan, proses atau teknologi yang dimana perusahaan dapat menggunakannya dalam proses penciptaan nilai bagi perusahaan Bukh et al., 2005. Metode pengukuran intellectual capital dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu: pengukuran non-monetary dan pengukuran monetary Sawarjuwono dan Kadir, 2003. Intellectual capital sebagai intellectual material, yang meliputi pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan secara bersamaan untuk menciptakan kekayaan wealth Stewart, 1997. Intellectual capital umumnya didefinisikan sebagai perbedaan antara nilai pasar perusahaan bisnis perusahaan dan nilai buku dari aset perusahaan atau dari financial capital sebuah perusahaan. Nilai pasar dari bisnis kebanyakan adalah bisnis yang berdasarkan pada pengetahuan yang nilainya menjadi lebih besar daripada nilai yang dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh akuntan Ulum, 2009. Intellectual capital terdiri dari 3 komponen, yaitu human capital, structural capital dan customer capital.

a. Human Capital

Human capital dapat didefnisikan sebagai kemampuan untuk menyalurkan potensi manusia menjadi produk atau jasa. Human capital dalam hal ini merupakan kompetensi kolektif dari para anggota 20 perusahaan, kemampuan serta brainpower Sangkala, 2006. Human Capital merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Investasi dalam pelatihan dan peningkatan sumber daya manusia merupakan investasi yang sangat penting Pratiwi, 2005. Oleh karena itu, human capital menjadi kunci kesuksesan perusahaan karena memiliki peran yang penting bagi daya saing perusahaan, sehingga perlu untuk mengembangkannya seperti melakukan program pelatihan, program pembelajaran, proses perekrutan dan mentoring. b. Structural Capital Structural capital merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, seperti sistem operasional perusahaan, proses manufakturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan intellectual property yang dimiliki perusahaan Sawarjuwono dan Kadir, 2003. Jadi, structural capital adalah sarana yang mendukung produktivitas karyawan untuk menciptakan kinerja yang efektif bagi perusahaan. Structural capital meliputi information system, hardware, software, database, struktur organisasi, patent dan trademark. c. Customer Capital Customer capital merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para 21 pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar Sawarjuwono dan Kadir, 2003. Oleh karena itu, perusahaan perlu untuk menjaga hubungan baik dengan para mitranya seperti supplier besar, pelanggan yang loyal dan juga hubungan baik dengan pemerintah agar kualitasnya semakin meningkat dari segala aspek dan menciptakan trust bagi mitra perusahaan. Berikut ini merupakan klasifikasi mengenai komponen intellectual capital yang disajikan pada tabel 2.2 sebagai berikut: Tabel 2.2 Klasifikasi Intellectual Capital Organizational Capital Customer Capital Human Capital Intellectual Property: Patents Copyrights Design rights Trade secret Trademarks Service marks Management philosophy Corporate culture Management processes Informations systems Networking systems Financial relations Brands Customers Customer loyalty Backlog orders Company names Distribution channels Business collaborations Licensing agreements Favourable contracts Franchising agreements Know-how Education Vocational qualification Work-related knowledge Work-related competencies Entrepreneurial spirit, innovativeness, proactive and reactive abilities, changeability Psychometric valuation Sumber: IFAC, 1998 dalam Ulum, 2009

5. Pengungkapan Intellectual Capital

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sosial pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di BEI

0 20 81

Pengaruh Karakteristik Spesifik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Real Estate Dan Properti Di Bursa Efek Indonesia

0 30 88

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Price Earning Ratio Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta

0 39 135

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

1 17 22

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia

1 6 78

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 2 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INTELLECTUAL CAPITAL Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 3 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Intellectual Capital (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2012).

0 2 10

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia IMG 20151207 0024

0 0 1