59
E.  Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel  yang  akan  diukur  dalam  penelitian  ini  adalah  ukuran perusahaan,
umur perusahaan,
leverage, profitabilitas,
konsentrasi kepemilikan  dan  pengungkapan  intellectual  capital.  Pada  bagian  ini,  akan
diuraikan  definisi  dari  masing-masing  variabel  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  disertai  dengan  operasionalisasi,  serta  cara  pengukurannya.
Operasionalisasi variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Variabel Dependen a.  Pengungkapan Intellectual Capital Y
Variabel  dependen  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah pengungkapan intellectual capital.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Artinah  2013, penelitian  ini  menggunakan  angka  index  ICD  Index.  Skala  data
variabel ini adalah:
Keterangan: Score
:  variabel  dependen  index  pengungkapan  intellectual capital ICD Index
di :  jumlah  item  yang  diungkapkan  1  jika  suatu  informasi
diungkapkan dalam laporan tahunan, 0 jika suatu informasi tidak diungkapkan dalam laporan tahunan
M : total jumlah item yang diukur 78 item
Score =
∑�� �
x 100
60
2.  Variabel Indepeden a.  Umur Perusahaan X
1
Umur  perusahaan  menunjukkan  perusahaan  tetap  eksis,  mampu bersaing dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu perekonomian
Yularto  dan  Chairi,  2003.  Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan oleh  Oktavianti  2014,  penelitian  ini  menggunakan  age  dari  hasil
pengurangan  periode  perusahaan  yang  diteliti  dengan  tahun  Initial
Public Offering IPO. Skala data variabel ini adalah:
b.  Ukuran Perusahaan X
2
Ukuran  perusahaan  merupakan  gambaran  besar  kecilnya perusahaan  yang  ditunjukkan  dengan  nilai  total  asset  yang  disajikan
dalam neraca akhir tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aryati  dan  Walasendouw  2013,  penelitian  ini  menggunakan
logaritma normal dari total asset dalam mengukur ukuran perusahaan.
Skala data variabel ini adalah:
c.  Leverage X
3
Leverage  adalah  perbandingan  antara  dana-dana  yang  dipakai untuk  membelanjaimembiayai  perusahaan  atau  perbandingan  antara
dana  yang  diperoleh  dari  ekstern  perusahaan  dari  para  kreditur dengan dana yang disediakan pemilik perusahaan Makmun, 2002.
Age = Tahun perusahaan yang diteliti – Tahun IPO perusahaan
Size = LogTotal Asset
61 Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sutanto  2012
penelitian  ini  menggunakan  rasio  leverage  merupakan  proporsi  total hutang terhadap total aset. Skala data variabel ini adalah:
d.  Profitabilitas X
4
Petronila  dan  Mukhlasin  2003  menyatakan  bahwa  profitabilitas merupakan  gambaran  dari  kinerja  manajemen  dalam  mengelola
perusahaan  atau  kemampuan  perusahaan  untuk  menghasilkan  laba dalam  hubungannya  dengan  penjualan,  total  aset,  maupun  modal
sendiri. Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Sutanto  2012
penelitian  ini  menggunakan  return  on  assets  ROA,  yaitu  dengan membandingkan  laba  setelah  pajak  dengan  total  aset.  Skala  data
variabel ini adalah:
e.  Konsentrasi Kepemilikan X
5
Konsentrasi  kepemilikan  adalah  sejumlah  saham  perusahaan  yang tersebar dan dimiliki oleh beberapa pemegang saham.
Berdasarkan  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Oktavianti  2014, penelitian  ini  menggunakan  hasil  bagi  antara  jumlah  kepemilikan
Leverage =
����� ���������� �����  �����
ROA =
���  ������ �����  �����
62 saham  terbesar  yang  ada  di  perusahaan  dengan  jumlah  saham  yang
beredar di perusahaan. Skala data variabel ini adalah:
Tabel di bawah ini menunjukkan operasionalisasi variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator
Skala Pengukuran
Pengungkapan Intellectual Capital
Y Sumber: Artinah
2013 Score =
∑56 7
x 100 Score
= index
pengungkapan intellectual capital ICD Index
di  =  jumlah  pengungkapan  1  jika informasi
diungkapkan dalam
laporan  tahunan,  0  jika  tidak diungkapkan
M = jumlah item yang diukur 78 item
Skala Rasio
Umur Perusahaan X
1
Sumber: Oktavianti 2014
Tahun  yang  diteliti  pada  perusahaan property  dan  real  estate  yang
terdaftar  dikurangkan  dengan  tahun Initial
Public Offering
IPO perusahaan property dan real estate.
Skala Nominal
Ukuran Perusahaan X
2
Sumber: Aryati dan Walansendouw
2013 Size = LogTotal Aset
Skala Rasio
Bersambung pada halaman selanjutnya
KK =
������ ����������� ����� �������� ������ ����� ���� �������  �� ����������
63
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel
Indikator Skala
Pengukuran
Leverage X
3
Sumber: Sutanto 2012
Diukur berdasarkan perbandingan antara total liabilitas dengan terhadap
total aset.
Leverage =
DEFGH I6GJ6H6FGK DEFGH LKKMF
Skala Rasio
Profitabilitas X
4
Sumber: Sutanto 2012
Diukur berdasarkan Return On Asset ROA perusahaan.
ROA =
NMF OPQERM DEFGH LKKMF
Skala Rasio
Konsentrasi Kepemilikan
X
5
Sumber: Oktavianti 2014
Diukur berdasarkan
presentase kepemilikan  saham  terbesar  yang
dimiliki perusahaan. �����ℎ ����������� ��ℎ�� ��������
�����ℎ ��ℎ�� ���� ������� Skala Rasio
Sumber: Data diolah dari berbagai referensi
64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.  Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010
sampai  dengan  2014.  Metode  penentuan  sampel  yang  digunakan  dalam penelitian  ini  adalah  berdasarkan  metode  purposive  sampling,  yaitu  metode
penentuan  sampel  berdasarkan  kriteria-kriteria  tertentu.  Berdasarkan  kriteria sampel  yang  telah  dipilih  dalam  penelitian  ini,  maka  diperoleh  sampel
penelitian  sebanyak  16  perusahaan  untuk  setiap  tahunnya  dimana  periode yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  pada  tahun  2010  sampai  dengan
2014. Sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan adalah sebanyak 80. Berikut  ini  adalah  rincian  sampel  penelitian  yang  disajikan  pada  tabel  4.1
sebagai berikut. Tabel 4.1
Rincian Sampel Penelitian No.
Kriteria Jumlah
1. Perusahaan  property  dan  real  estate  yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. 46
2. Perusahaan property dan real estate yang tidak
menerbitkan annual report dengan lengkap dan konsisten  periode  2010-2014  secara  berturut-
turut. 11
3. Perusahaan property dan real estate yang tidak
memperoleh  laba  bersih  atau  mengalami  rugi bersih selama periode 2010-2014.
8
Bersambung pada halaman selanjutnya
65
Tabel 4.1 Lanjutan
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
Adapun nama perusahaan property dan real estate yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini yang disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan Property dan Real Estate
No. Kode
Nama Perusahaan
1. APLN
Agung Podomoro Land Tbk. 2.
ASRI Alam Sutera Realty Tbk.
3. BCIP
Bumi Citra Permai Tbk. 4.
BKSL Sentul City Tbk.
5. COWL
Cowell Development Tbk. 6.
CTRA Ciputra Development Tbk.
7. CTRP
Ciputra Property Tbk. 8.
DILD Intiland Development Tbk.
9. DUTI
Duta Pertiwi Tbk. 10.  GMTD
Gowa Makassar Tourism Development Tbk. 11.  JRPT
Jaya Real Property Tbk. 12.  KIJA
Kawasan Industri Jababeka Tbk. 13.  KPIG
MNC Land Tbk. 14.  LPKR
Lippo Karawaci Tbk. 15.  PLIN
Plaza Indonesia Realty Tbk. 16.  PUDP
Pudjiadi Prestige Tbk. Sumber:
www.idx.co.id
No. Kriteria
Jumlah
4. Perusahaan property dan real estate yang tidak
menggunakan  mata  uang  Rupiah  dalam menerbitkan  laporan  keuangannya  periode
2010-2014.
5. Perusahaan property dan real estate yang tidak
mempublikasikan  data  yang  dibutuhkan  oleh peneliti  secara  lengkap  terkait  dengan  variabel
yang digunakan dalam penelitian. 11
Jumlah Sampel Penelitian dalam Setahun 16
Periode Penelitian 5
Total Jumlah Sampel Selama Periode Penelitian 80
66
B.  Hasil Analisis Data dan Pembahasan 1.  Uji Statistik Deskriptif
Statistik  deskriptif  memberikan  gambaran  atau  deskripsi  suatu  data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum,  sum,  range,  kurtosis  dan  skewness  kemencengan  distribusi Ghozali, 2013:19. Mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata data
terkait yang diteliti. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar  data  yang  terkait  memiliki  variasi  dari  rata-rata.  Nilai  maksimum
digunakan  untuk  mengetahui  nilai  terbesar  nilai  terbesar  dari  data  yang terkait.  Nilai  minimum  digunakan  untuk  mengetahui  nilai  terkecil  dari
suatu  data  yang  terkait  dengan  penelitian.  Variabel-variabel  independen yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  umur  perusahaan,  ukuran
perusahaan,  leverage,  profitabilitas  dan  konsentrasi  kepemilikan,  serta variabel  dependen  yang  digunakan  adalah  pengungkapan  intellectual
capital.  Hasil  dari  analisis  deksriptif  atas  variabel-variabel  tersebut
disajikan pada tabel 4.3 dibawah ini sebagai berikut: Tabel 4.3
Hasil Statistik Deskriptif
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
67
a.  Variabel Dependen 1  Pengungkapan Intellectual Capital
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan  bahwa  nilai  minimum  yang  ditunjukkan  dari
pengungkapan  intellectual  capital  adalah  sebesar  47,44  dan  nilai maksimum  yang  ditunjukkan  dari  pengungkapan  intellectual
capital  adalah  sebesar  76,92.  Nilai  rata-rata  mean  yang ditunjukkan  dari  pengungkapan  intellectual  capital  adalah  sebesar
64,4068,  sedangkan  nilai  standar  deviasi  dari  pengungkapan
intellectual capital adalah sebesar 7,49221. b.  Variabel Independen
1  Umur Perusahaan
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan  bahwa  nilai  minimum  yang  ditunjukkan  dari  umur
perusahaan  adalah  sebesar  0,00  dan  nilai  maksimum  yang ditunjukkan dari umur perusahaan adalah sebesar 23,00. Nilai rata-
rata mean yang ditunjukkan dari umur perusahaan adalah sebesar 12,8125,  sedangkan  nilai  standar  deviasi  yang  ditunjukkan  dari
umur perusahaan adalah sebesar 6,60091. 2  Ukuran Perusahaan
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan bahwa nilai minimum yang ditunjukkan dari ukuran
perusahaan  adalah  sebesar  11,28  dan  nilai  maksimum  yang
68
ditunjukkan  dari  ukuran  perusahaan  adalah  sebesar13,58.  Nilai rata-rata  mean  yang  ditunjukkan  dari  ukuran  perusahaan  adalah
sebesar 12,5991, sedangkan nilai standar deviasi yang ditunjukkan
dari ukuran perusahaan adalah sebesar 0,57927. 3  Leverage
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan  bahwa  nilai  minimum  yang  ditunjukkan  dari
leverage  adalah  sebesar  7,09  dan  nilai  maksimum  yang ditunjukkan  dari  leverage  adalah  sebesar  284,94.  Nilai  rata-rata
mean  yang  ditunjukkan  dari  leverage  adalah  sebesar  84,8002, sedangkan  nilai  standar  deviasi  yang  ditunjukkan  dari  leverage
adalah sebesar 54,54039. 4  Profitabilitas
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan  bahwa  nilai  minimum  yang  ditunjukkan  dari
profitabilitas  adalah  sebesar  0,42  dan  nilai  maksimum  yang ditunjukkan dari profitabilitas adalah sebesar 11,35. Nilai rata-rata
mean yang ditunjukkan dari profitabilitas adalah sebesar 5,6732, sedangkan nilai standar deviasi yang ditunjukkan dari profitabilitas
adalah sebesar 2,57903. 5  Konsentrasi Kepemilikan
Hasil  statistik  deskriptif  yang  disajikan  pada  tabel  4.3 menunjukkan  bahwa  nilai  minimum  yang  ditunjukkan  dari
69
konsentrasi kepemilikan adalah sebesar 24,65 dan nilai maksimum yang  ditunjukkan  dari  konsentrasi  kepemilikan  adalah  sebesar
94,74.  Nilai  rata-rata  mean  yang  ditunjukkan  dari  konsentrasi kepemilikan  adalah  sebesar  57,9690,  sedangkan  nilai  standar
deviasi  yang  ditunjukkan  dari  konsentrasi  kepemilikan  adalah
sebesar 17,71414. 2.  Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  dilakukan  dengan  menggunakan  analisis  regresi terhadap  variabel  independen  dan  variabel  dependen.  Uji  asumsi  klasik
bertujuan  untuk  mengetahui  kelayakan  penggunaan  model  regresi  dalam penelitian  ini.  Uji  asumsi  klasik  pada  penelitian  ini  terdiri  atas  uji
multikolinieritas,  uji  autokorelasi,  uji  heteroskedastisitas,  dan  uji normalitas data.
Sebelum  dilakukan  uji  regresi  agar  menghasilkan  nilai  yang  sesuai, maka terlebih dahulu data harus memenuhi empat uji asumsi klasik. Hasil
dari uji asumsi klasik yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Terdapat  dua  cara  untuk  mendeteksi  apakah  residual  berdistribusi normal  atau  tidak,  yaitu  dengan  analisis  grafik  dan  uji  statistik
Ghozali, 2013:160.
70
Uji  normalitas  dengan  analisis  grafik  yang  dilakukan  dalam penelitian ini adalah menggunakan grafik histogram dan grafik normal
probability  plot  P-Plot.  Melihat  penyebaran  data  atau  titik  pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data sampel menyebar mengikuti arah
garis  diagonal,  maka  model  regresi  memenuhi  asumsi  normalitas. Sebaliknya,  jika  data  menyebar  jauh  dari  garis  diagonal  atau  tidak
mengikuti  arah  garis  diagonal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi asumsi  normalitas.  Berikut  ini  adalah  hasil  uji  normalitas
menggunakan  analisis  grafik  yang  disajikan  pada  gambar  4.1  dan gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas: Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
71
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas: Grafik Normal Probability Plot P-Plot
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji normalitas yang telah disajikan pada gambar
4.1 diatas menunjukkan bahwa pada grafik histogram menggambarkan pola  distribusi  data  yang  normal  dan  pada  gambar  4.2  menunjukkan
bahwa  grafik  normal  probability  plot  P-Plot  menunjukkan  titik-titik yang  penyebarannya  mengikuti  arah  garis  diagonal.  Sehingga  dapat
disimpulkan bahwa data sampel dalam penelitian ini telah terdistribusi normal atau telah memenuhi asumsi normalitas.
Selain menggunakan analisis grafik, uji normalitas juga dilakukan dengan menggunakan analisis statistik, yaitu uji Kolmogorov-Smirnov
K-S. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov  K-S  yang  disajikan  pada  tabel  4.4  sebagai
berikut:
72
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan  tabel  4.4  yang  telah  disajikan  diatas  menunjukkan
bahwa  nilai  signifikansi  dari  variabel  dependen  pengungkapan intellectual  capital  adalah  sebesar  0,200  yang  menunjukkan  bahwa
model  regresi  memenuhi  asumsi  normalitas,  karena  memiliki  tingkat signifikansi  lebih  dari  0,05.  Sehingga  dengan  melihat  hasil  uji
Kolmogorov-Smirnov  K-S  yang  konsisten  dengan  hasil  uji  grafik normal probability plot P-Plot, maka dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi secara normal.
b.  Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas  independen.  Model
regresi  yang  baik  seharusnya  tidak  terjadi  korelasi  di  antara  variabel independen.  Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  multikolinieritas  di
73
dalam  model  regresi  adalah  dengan  melihat  nilai  Tolerance  dan Variance  Inflation  Factor  VIF  serta  besaran  korelasi  antar  variabel
independen.  Regresi  yang  bebas  dari  problem  multiko  memiliki  nilai
VIF  ≤  10
dan  mempunyai  nilai
Tolerance  ≥  0,10
Ghozali,  2013:105. Berikut  ini  disajikan  hasil  uji  multikolinieritas  pada  tabel  4.5  sebagai
berikut: Tabel 4.5
Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data sekunder yang diolah Berdasarkan  tabel  4.5  yang  telah  disajikan  diatas  dapat  diketahui
bahwa  hasil  uji  multikolinieritas  menunjukkan  nilai  tolerance
≥ 0,10
dan  nilai  VIF
≤ 10
untuk  setiap  variabel.  Nilai  tolerance  yang dihasilkan  untuk  variabel  umur  perusahaan,  ukuran  perusahaan,
leverage,  profitabilitas  dan  konsentrasi  kepemilikan  adalah  sebesar 0,888;  0,844;  0,857;  0,913;  dan  0,893.  Sedangkan,  nilai  VIF  yang
dihasilkan  untuk  variabel  umur  perusahaan,  ukuran  perusahaan, leverage,  profitabilitas  dan  konsentrasi  kepemilikan  adalah  sebesar
1,127;  1,185;  1,167;  1,095;  dan  1,119.  Berdasarkan  hasil  uji multikolinieritas  tersebut,  sehingga  dapat  disimpulkan  bahwa  semua
74
variabel  independen  dalam  model  persamaan  regresi  tidak  terdapat problem multikolinieritas.
c.  Uji Autokorelasi
Uji  autokorelasi  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t-1  sebelumnya.  Jika terjadi  korelasi,  maka  terdapat  problem  autokorelasi.  Model  regresi
yang  baik  adalah  regresi  yang  bebas  dari  autokorelasi  Ghozali, 2013:110.  Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  autokorelasi  dalam
penelitian  ini,  maka  peneliti  menggunakan  uji  Runs  Test.  Berikut  ini adalah  hasil  uji  autokorelasi  menggunakan  uji  Runs  Test  yang
disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6
Hasil Uji Autokorelasi – Runs test
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan  tabel  4.6  yang  telah  disajikan  diatas  menunjukkan
bahwa  hasil  dari  test  value  adalah  -0,97732  dengan  nilai  probabilitas yang  ditunjukkan  adalah  sebesar  0,177  yang  dimana  hasil  tersebut
75
lebih  besar  dari  tingkat  signifikansi  0,05.  Sehingga  hal  tersebut menunjukkan  bahwa  nilai  residual  adalah  acak  atau  random,  maka
dapat  disimpulkan  bahwa  data  dalam  penelitian  ini  tidak  memiliki masalah autokorelasi.
d.  Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan
lain tetap,
maka disebut
Homoskedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut  Heteroskedastisitas. Model  regresi  yang  baik  adalah  yang  Homoskedastisitas  atau  tidak
terjadi Heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  heteroskedastisitas  dilakukan
dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara  SRESID  dan  ZPRED.  Jika  terdapat  pola  tertentu  seperti  titik-
titik  yang  ada  membentuk  suatu  pola  tertentu  yang  teratur bergelombang,  melebar  kemudian  menyempit,  maka  terjadi
heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 nol pada sumbu Y,
maka  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.  Berikut  ini  adalah  hasil  uji heteroskedastisitas  yang  disajikan  dengan  grafik  scatterplot  pada
gambar 4.3 sebagai berikut:
76
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scatterplot
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan  hasil  uji  heteroskedastisitas  yang  disajikan  pada
gambar 4.3
diatas menunjukkan
bahwa grafik
scatterplot menggambarkan  data  menyebar  secara  acak  dan  tidak  membentuk
suatu  pola  tertentu  yang  jelas.  Data  tersebut  menyebar  secara  baik diatas  dan  di  bawah  angka  0  pada  sumbu  Y.  Sehingga  tidak  terjadi
heteroskedastisitas pada model persamaan regresi penelitian ini. Untuk memperkuat  bukti  pengujian  dalam  penelitian  ini,  maka  dilakukan
pengujian  heteroskedastisitas  dengan  menggunakan  uji  glejser  yang hasilnya disajikan pada tabel 4.7 sebagai berikut:
77
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Uji Glejser
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015 Berdasarkan  pada  tabel  4.7  yang  telah  disajikan  diatas
menunjukkan  bahwa  masing-masing  variabel  independen  memiliki probabilitas  tingkat  signifikansi  lebih  dari  0,05.  Sehingga  dapat
disimpulkan  bahwa  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model persamaan  regresi  dan  dapat  digunakan  untuk  pengujian  hipotesis
selanjutnya.
3.  Uji Koefisien Determinasi R