Strategi Penyaluran Pembiayaan Mikro PT. Bank BRISyariah

yang sehat, berkualitas, dan memberikan pendapatan bagi bank. Semua proses tersebut akan berjalan dengan baik apabila sumber daya manusia yang mengelola pembiayaan menjaga amanah yang diberikan oleh perusahaan untuk bekerja sesuai dengan ketentuan. 2. Melakukan Analisa Pembiayaan, analisa pembiayaan yang dilakukan oleh bank untuk Pembiayaan Mikro dilakukan dengan melakukan Analisa Kualitatif, Analisa Kuantitatif, dan Analisa Jaminan. Berikut Analisa yang dilakukan oleh Bank: 1. Analisa Kualitatif digunakan untuk menilai karakter Nasabah yang akan dilakukan pada Proses Awal Pembiayaan dengan Proses On the Spot, Bank Checking, dan Trade Checking. Analisa ini menghasilkan data berisi deskripsi karakter nasabah yang membantu komite untuk menentukan kelayakan Nasabah untuk diberikan Pembiayaan. 2. Analisa Kuantitatif dilakukan dengan mengecek Laporan keuangan Perusahaan untuk Pembiayaan Mikro 500 iB sedangkan untuk Mikro 25 iB dan Mikro 75 iB analisa Kuantitatif dilakukan dengan Survey langsung ke tempat Usaha karena untuk nasabah Mikro 25 iB dan Mikro 75 iB tidak memiliki Laporan Keuangan yang baik. 3. Analisa Jaminan dilakukan pada Pembiayaan Mikro 75 iB dan Mikro 500 iB karena kedua Produk Pembiayaan ini mensyaratkan Jaminan untuk pemberian pembiayaan. Jaminan yang diberikan akan diasuransikan oleh Bank untuk mengurangi resiko kerusakan, kecelakaan, dan kejadian tidak terduga lainnya pada jaminan. Analisa Pembiayaan dilakukan untuk mengurangi resiko penyalahgunaan pembiayaan oleh nasabah. Dengan melakukan Analisa Pembiayaan yang baik maka resiko kredit macet yang akan dialami oleh Bank berkurang. 46 Selain melakukan Analisa Pembiayaan, Bank juga mengasuransikan Pembiayaan Mikro yang disalurkan kepada Nasabah untuk mengurangi resiko yang akan dihadapi setelah semua Prosedur dilakukan. Asuransi berguna ketika Nasabah mengalami keadaan yang tidak terduga seperti Kecelakaan, Kebakaran, Penipuan, atau bahkan Kematian. Beberapa Perusahaan Asuransi yang digunakan oleh PT. Bank BRI Syariah adalah Asuransi Askrindo Syariah, Jamkrindo Syariah, Sinar Mas Syariah, BNI Syariah dan Bringin Sejahtera Arta Makmur BSAM. Asuransi BSAM digunakan oleh PT. Bank BRISyariah untuk mengasuransikan Jaminan yang diberikan oleh nasabah. 3. Memilih Target Marketing yang tepat.Target Marketing untuk Pembiayaan Mikro adalah seluruh UMKM Usaha Kecil Mikro Menengah yang berada di sekitar Unit Mikro Syariah UMS untuk memilih target marketing yang tepat PT. Bank BRI Syariah melakukan beberapa hal, diantaranya: 2. Melakukan Analisa Pasar, Analisa Pasar dilakukan dengan 2 sasaran yaitu Target Market dan Target Jaminan. 46 Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan Selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015  Target Market Target Market dilakukan melalui Analisa Pasar yang dilakukan untuk menentukan target marketing selanjutnya sehingga analisa pasar yang dilakukan fokus pada usaha yang dijalankan oleh nasabah  Target Jaminan Target Jaminan merupakan Analisa Pasar yang tidak hanya mempertimbangkan usaha yang ada sehingga layak untuk dijadikan target marketing, tapi juga mempertimbangkan Jaminan yang dimiliki oleh nasabah. Seperti kios-kios yang dimiliki oleh nasabah di pasar induk, sehingga kios dpat dijadikan jaminan untuk Pembiayaan. 3. Memilih Segmen Khusus untuk usaha yang akan dibiayai, merupakan salah satu cara yang tepat untuk mengurangi resiko yang dimiliki oleh Pembiayaan Mikro. Saat ini Bisnis Mikro yang dilakukan oleh PT. Bank BRISyariah konsisten pada aspek pembiayaan Produktif. Sasaran nasabahpembiayaan adalah pedagang kebutuhan pokokdan pakaian serta barang dagangan lainnya,dengan program “Serbu Pasar Open Table”,yang masing- masing telah menyerap sekitar75 dan 25 dari total pembiayaan mikro yangdisalurkan. 47 Hal ini juga selaras dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Irwan bahwa Bisnis Mikro PT. Bank BRI Syariah fokus pada usaha dengan Omzet Harian untuk menghindari usaha-usaha yang terpengaruh oleh kondisi ekonomi negara yang memiliki resiko tinggi karena perubahan BI Rate, Valuta Asing dan kondisi ekonomi negara lainnya. 48 Memilih Target Marketyang tepat merupakan strategi PT. Bank BRISyariah yang tidak hanya mempertimbangkan potensi usaha mikro namun juga menentukan posisi Bank di Pasar Pembiayaan Mikro. Memilih target yang tepat merupakan strategi Targeting dan Positioning yang dilakukan bersamaan dengan satu tujuan yaitu produk memiliki posisi di masyarakat. Menentukkan target pasar merupakan hal yang paling pokok yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan akan lebih mudah menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila terget pasar ditetapkan dengan jelas, ada tiga strategi penetapan target pasar di Dunia pemasaran, yaitu: 49 47 Laporan Tahunan Bank BRI Syariah tahun 2014, hal 46 48 Wawancara Pribadi dengan Bapak Irwan Selaku Unit Micro Syariah Head, Jakarta 8 September 2015. 49 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Uatama, 2015 hal. 228 1 Strategi pemasaran tanpa pembeda undifferentiated marketing dimana perusahaan tidak membedakan target pasar tertentu untuk menawarkan produk. 2 Strategi pemasaran dengan pembeda differentiated marketing dimana perusahaan memutuskan untuk memilih beberapa segmen pasar sesuai dengan kebutuhan konsumen. 3 Strategi Pemasaran Terkonsentrasi Concentrated marketing dimana perusahaan lebih berfokus memasarkan produknya kepada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. DalamHal ini Bank melakukan Strategi Differentiated marketing yang memfokuskan pada beberapa segmen pasar sesuai kebutuhan konsumen. Bank memosisikan produk pembiayaan dalam pasar bertujuan agar produk memiliki tempat yang jelas, berbeda dan diartikan dengan baik oleh debitur. Hal ini selaras dengan teori positioning yang dilakukan oleh marketing bank. Menurut Rheinald Kasali dalam buku Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, penentuan posisi Positioning adalah strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen agar produkmereknama anda mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk dalam bentuk hubungan asosiatif. Menurut Kotler, positioning adalah tindakan yang dilakukan oleh marketer untuk membuat citra produk dan hal-hal yang ingin ditawarkan kepada pasarnya, berhasil memperoleh posisi yang jelas mengandung arti dan terbedakan diantara pesaing dalam benak sasaran konsumennya. 50 Pada posisi ini bank dituntut agar dapat memosisikan produknya diantara banyak pesaing Competitor sehingga bank dapat melakukan inovasi terhadap produk pembiayaan yang ditawarkan dan mempunyai posisi yang kuat di pasar. Karena itu, dalam memosisikan produknya bank perlu melakukan pengembangan dalam bauran pemasaran untuk mengurangi keseluruhan persepsi nasabah potensial terhadap setiap jenis pembiayaan. Saat ini persaingan perbankan sangat ketat sehingga divisi marketing bank harus pandai menentukan strategi komunikasi untuk memasuki pikiran danmenguasai hati nasabah agar produk menganduk arti tertentu dan mempunyai kesan yang baik di masyarakat. 50 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, hal.227 92 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil Penelitian Profitabilitas Pembiayaan Mikro pada PT. Bank BRISyariah tahun 2014 menunjukkan bahwa Pembiayaan Mikro pada PT Bank BRISyariah memiliki nilai Economic Value Added EVA yang baik yaitu sebesar Rp. 327.030.746.600,- atau jika dipersentasekan dengan jumlah Pembiayaan yang disalurkan adalah sebesar 10,48. Nilai EVA yang dihasilkan menunjukkan bahwa PT. Bank BRI Syariah telah menyalurkan Pembiayaan dengan Baik sehingga keuntungan yang dihasilkan menunjukkan nilai yang cukup besar dengan nilai tambah sebesar 10.48. hal ini tidak terlepas dari Strategi yang dilakukan oleh Bank dalam Proses Penyaluran Dana Pembiayaan Mikro. Strategi yang dilakukan oleh Pembiayaan Mikro adalah: 1 Bank Memiliki Standard Operating Procedure SOP yang wajib dipatuhi oleh seluruh Staff sesuai dengan beban kerja masing-masing. SOP terdiri dari Prosedur Pemberian Pembiayaan dan juga tugas setiap pihak dalam Unit Mikro Syariah. 2 Melakukan Analisa Pembiayaan sesuai Prosedur untuk mengurangi resiko kredit macet dan mengasuransikan Pembiayaan serta Jaminan agar Asuransi dapat tetap memenui kewajiban Nasabah kepada Bank ketika kejadian tidak terduga dialami oleh nasabah pembiayaan. 3 Memilih Target Marketing yang tepat. Bank melakukan pemilihan target yang tepat dengan Analisa Pasar untuk menentukan Target Market dan Target Jaminan. Kemudian juga lonsisten dengan memberikan Pembiayaan Produktif pada Pedagang yang memiliki Omzet Harian untuk menghindari resiko pengaruh ekonomi negara.

B. Saran

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan, beberapa saran yang penulis berikan adalah: 1. PT. Bank BRISyariah agar menentukan nilai Modal dan Hutang yang tepat untuk Pembiayaan Mikro agar lebih mudah dalam Pengukuran lainnya karena Perhitungan Profitabilitas Pembiayaan Mikro menggunakan Economic Value Added EVA sangat bergantung pada Tingkat Modal dan Tingkat Hutang yang dikeluarkan bank untuk Produk Pembiayaan Mikro. Namun dalam Struktur Laporan Keuangan Pembiayaan Mikro tidak ada nilai modal dan hutang yang tepat. 2. PT. Bank BRI Syariah agar melakukan Ekspansi Pembiayaan kepada sektor lain selain usaha produktif harian seperti Pedagang Makanan dan Pakaian agar penyaluran Pembiayaan dapat dirasakan oleh seluruh sektor mikro. Meskipun pemilihan beberapa segmen merupakan Strategi marketing dan positioning bank. 3. Peneliti Selanjutnya agar menambahkan data penelitian sehingga perubahan nilai EVA pada Pembiayaan Mikro di setiap tahun dapat diketahui dan kemungkinan penerapan Economic Value Added EVA untuk perhitungan Profitabilitas Pembiayaan Mikro dapat diketahui. 4. Peneliti selanjutnya dapat mencari cara perhitungan lain selain menggunakan Economic Value Added EVA untuk meneliti tingkat Profitabilitas Produk pada Bank dimana pencarian data lebih mudah dan akurat. DAFTAR PUSTAKA BUKU A, Wangsawidjaya, Z, Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012 Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisi Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001 Al-arif, M. Nur Rianto,Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Jakarta: Alfabeta, 2010 Charles, W Lamb, Jr., dkk, Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, Edisi Ke-1 Jilid I, 2001 Don. R Hansen dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya Akuntansi dan Pengendalia Buku 2, Jakarta: PT Salemba Empat patria, 200 Edward J. Blocher, Kung H. chen Thomas W. lin, Manajemen Biaya dengan tekanan stratejik, Jilid 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001 Hansen, Don R dan Maryanne M. Mowen, Manajemen Biaya: Akuntansi dan Pengendalian Buku 2, Jakarta: PT Salemba Empat Patria, 2001 Husein, Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2009 Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bank Syariah, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2014 Ikatan Bankir Indonesia, Mengelola Bisnis Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta, Gramedia Pustka Utama, 2015 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Jakata:Bumi Aksara, 2006 Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2010 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, edisi keenam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2012