Keparalelan “Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan unsur-unsur yang Kecermatan

10

3.3 Melakukan pengulangan kata repetisi

Contoh : - Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.

3.4 Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan .

Contoh : - Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.

3.5 Mempergunakan partikel penekanan penegasan

Contoh : - Saudaralah yang bertanggungjawab

4. Kehematan “Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat mempergunakan

kata,frasa,atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, tetapi penghematan terhadap kata yang memang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi kaidah tata bahasa”. 17 Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan,yaitu :

4.1 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan pengulangan subjek.

Contoh : - Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. - Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang. Perbaikan kalimat itu, itu adalah sebagai berikut : - Karena tidak diundang, dia tidak datang ke tempat itu. - Hadirin serentak berdiri setelah mengetahui bahwa Presiden datang. 17 Ibid h.101 11 4.2 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata. Contoh : - Ia memakai baju warna merah. - Di mana engkau menangkap burung pipit itu ? Kata merah, sudah mencakupi kata warna. Kata pipit sudah mencakupi kata burung. Kalimat itu dapat diubah menjadi : - Ia memakai baju merah. - Di mana engkau menangkap pipit itu?

4.3 Penghematan dapat dilakukan dengan cara menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.

Kata naik bersinonim dengan kata ke atas. Kata turun bersinonim dengan kata ke bawah. Kata hanya,bersinonim dengan kata saja. Kata sejak bersinonim dengan kata dari. Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini. - Dia hanya membawa badannya saja. - Sejak dari pagi dia bermenung. Kalimat itu dapat diperbaiki menjadi: - Dia hanya membawa badannya. - Sejak pagi dia bermenung 12 4.4 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak. MIsal : Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku para tamu-tamu para tamu beberapa orang-orang beberapa orang para hadirin hadirin

5. Kecermatan

“Cermat dalam kalimat efektif maksudnya adalah bahwa kalimat tersebut tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata”. 18 Perhatikan contoh berikut ini: - Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal, mahasiswa atau perguruan tinggi. - Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan. Kalimat di atas juga memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang, seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.

6. Kelogisan

Logis atau masuk akal akan membuat kalimat yang disusun menjadi efektif. Berikut ini merupakan contohnya: - Taufik Hidayat menduduki Juara Pertama Indonesia Open.Salah - Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah itu.salah - Penonton melempari batu kepada wasit.salah 18 Ibid h.103 13 - Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Waktu dan tempat kami persilakan.salah Dari keempat contoh kalimat tersebut jelas bahwa ketidaklogisan yang terdapat pada kalimat pertama adalah bahwa juara pertama diduduki oleh seorang yang bernama Taufik Hidayat. Selanjutnya mayat yang berarti jenazah itu seseorang yang sudah tidak bernyawa lagi tidak mungkin mondar- mandir atau bolak-balik seolah masih hidup. Kemudian penonton yang sangat tidak santun dengan atraksi melempari batu merupakan hal yang tidak logis manakala digunakan kata “kepada” yang menunjukkan kesantunan, dan biasanya dipakai dalam surat menyurat. Akhirnya, di bagian contoh yang keempat jelas sekali ketidaklogisan yang tampak bahwa yang dipersilakan untuk memberikan kata sambutan adalah waktu dan tempat, bukan orang yang dimaksud. Hal semacam ini sering ditemukan pada pemakaian pembawa acara atau MC yang mungkin masih amatir atau belum menguasai bahasa Indonesia secara mendalam.

7. Kevariasian “Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan

repetisi. Pengulamgan atau repetisi sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan pada kesamaan bentuk”. 19 Dengan demikian maka, penganekaragaman bentuk-bentuk bahasa agar tetap terpelihara minat pembaca dan perhatian orang terhadap bahasa yang digunakan . “Ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan kalimat yang lain tidak terasa monoton”. 20 Variasi kalimat, kemungkinan bisa pada pembukaan kalimat. Sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka 19 Gorys Keraff ,Komposisi, Ende :Nusa Indah,2004,h. 49 20 Hindun, Kebahasaan Morfologi dan Sintaksis Ciputat:Madzab Ciputat,2014, h.10 14 dengan :Frase keterangan waktu, tempat, cara,Frase benda, dan frase kerja. Contoh : - Gemuruh suara teriakan serempak penonton ketika penyerang tengah menyambar umpan dan menembus jala kipper pada menit kesembilan belas.frase keterangan cara - Mang Usil dari Kompas menganggap hal ini sebagai satu isyarat sederhana untuk bertransmigrasi.frase benda - Dibuangnya jauh-jauh pikiran yang menghantuinya selama ini.frase kerja

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang kalimat efektif sudah banyak dilakukan..Dewi Astuti mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2012 telah meneliti tentang penggunaan kalimat efektif pada siswa SMK Cyber Media dengan judul ”Penggunaan Kalimat Efektif dalam Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X-AP SMK Cyber Media Tahun Pelajaran 2010- 2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalimat efektif siswa sudah cukup baik ditunjukkan dengan tingkat keterpahaman mencapai 80 dari 34 siswa yang diteilti hanya ada 2 orang yang memliki tingkat keterpahaman yang rendah,yaitu 40. Hasil frekuensi kesalahan terbanyak ada pada penggunaan kepaduan dalam kalimat yang masih sangat rendah, siswa terlalu bertele-tele dalam mengungkapkan sebuah ide, banyak menggunakan sinonim ganda dan makna jumlah jarak yang berlebihan dan penggunaan kata penghubung yang tidak tepat. Penelitian yang berikutnya adalah Penelitian yang dilakukan oleh Fuad Ma’ruf yang berjudul : “Analisis Kalimat Efektif Studi Kasus Terjemahan Riyadhus Sholikhin Jilid 1” Tujuan penelitian ini adalah ingin