12
4.4 Penghematan dapat dilakukan dengan cara tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
MIsal :
Bentuk Tidak Baku Bentuk Baku
para tamu-tamu para tamu
beberapa orang-orang beberapa orang
para hadirin hadirin
5. Kecermatan
“Cermat dalam kalimat efektif maksudnya adalah bahwa kalimat tersebut tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan
kata”.
18
Perhatikan contoh berikut ini: -
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Kalimat di atas memiliki makna ganda, yaitu siapa yang terkenal,
mahasiswa atau perguruan tinggi. -
Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan. Kalimat di atas juga memiliki makna ganda, yaitu berapa jumlah uang,
seratus ribu rupiah atau dua puluh lima ribu rupiah.
6. Kelogisan
Logis atau masuk akal akan membuat kalimat yang disusun menjadi efektif.
Berikut ini merupakan contohnya: -
Taufik Hidayat menduduki Juara Pertama Indonesia Open.Salah -
Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah itu.salah
- Penonton melempari batu kepada wasit.salah
18
Ibid h.103
13
- Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah. Waktu dan tempat kami persilakan.salah
Dari keempat contoh kalimat tersebut jelas bahwa ketidaklogisan yang terdapat pada kalimat pertama adalah bahwa juara pertama diduduki
oleh seorang yang bernama Taufik Hidayat. Selanjutnya mayat yang berarti jenazah itu seseorang yang sudah tidak bernyawa lagi tidak
mungkin mondar- mandir atau bolak-balik seolah masih hidup. Kemudian penonton yang sangat tidak santun dengan atraksi melempari batu
merupakan hal yang tidak logis manakala digunakan kata “kepada” yang menunjukkan kesantunan, dan biasanya dipakai dalam surat menyurat.
Akhirnya, di bagian contoh yang keempat jelas sekali ketidaklogisan yang tampak bahwa yang dipersilakan untuk memberikan kata sambutan
adalah waktu dan tempat, bukan orang yang dimaksud. Hal semacam ini sering ditemukan pada pemakaian pembawa acara atau MC yang mungkin
masih amatir atau belum menguasai bahasa Indonesia secara mendalam.
7. Kevariasian “Variasi merupakan suatu upaya yang bertolak belakang dengan
repetisi. Pengulamgan atau repetisi sebuah kata untuk memperoleh efek penekanan, lebih banyak menekankan pada kesamaan bentuk”.
19
Dengan demikian maka, penganekaragaman bentuk-bentuk bahasa agar tetap
terpelihara minat pembaca dan perhatian orang terhadap bahasa yang digunakan .
“Ciri kevariasian akan diperoleh jika kalimat yang satu dibandingkan kalimat
yang lain tidak terasa monoton”.
20
Variasi kalimat, kemungkinan bisa pada pembukaan kalimat. Sebuah kalimat dapat dimulai atau dibuka
19
Gorys Keraff ,Komposisi, Ende :Nusa Indah,2004,h. 49
20
Hindun, Kebahasaan Morfologi dan Sintaksis Ciputat:Madzab Ciputat,2014, h.10