28 berlaku pada populasi, menyusun kisi-kisi tes berdasarkan kompetensi dasar dan
indikator yang dipilih, menyusun butir tes berdasarkan kisi-kisi yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk menjamin validitas isi soal tes yang diujikan. Dalam
penelitian ini soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas VII. Jika penilaian guru menyatakan butir-butir tes telah sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur, maka soal tes tersebut dikategorikan valid.
Setelah dinyatakan valid, maka soal tes tersebut diujicobakan. Uji coba dilakukan di luar sampel tetapi masih di dalam populasi penelitian yaitu pada siswa kelas
VII-H. Setelah diujicobakan, diukur tingkat reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal. Jika soal tes telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut, maka soal
tes termasuk dalam kriteria tes yang baik sehingga layak untuk digunakan.
1. Reliabilitas Tes
Tes yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan di luar sampel, hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat reliabilitas tes. Adapun perhitungan relia-
bilitas tes ini didasarkan pada pendapat Sudijono 2008: 208 yang menyatakan bahwa untuk menghitung reliabilitas tes dapat digunakan rumus alpha sebagai
berikut.
Keterangan: r
11
= koefisien reliabilitas tes ∑
= jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item r =
n n − 1 1 −
∑
29 = varian total
n = banyaknya item tes yang dikeluarkan dalam tes Untuk menginterpretasikan harga koefisien reliabilitas digunakan kategori
Guilford dalam Ruseffendi 1991: 197, dengan kriteria seperti disajikan dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Interpretasi Reliabilitas Nilai
Interpretasi
0,80 r
11
1,00 Sangat Tinggi
0,60 r
11
0,80 Tinggi
0,40 r
11
0,60 Sedang
0,20 r
11
0,40 Rendah
r
11
0,20 Sangat Rendah
Ruseffendi 1991: 197 Dari hasil uji coba tes yang telah dilaksanakan dilanjutkan dengan perhitungan
diperoleh reliabilitas pada instrumen tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa sebesar 0,854. Berdasarkan interpretasi reliabilitas tersebut,
instrumen tes tersebut digolongkan pada reliabilitas sangat tinggi karena terletak pada 0,80 s.d 1,00. Oleh karena itu, instrumen tes tersebut dapat digunakan untuk
mengumpulkan data.
2. Tingkat Kesukaran TK
Tingkat kesukaran butir tes adalah peluang untuk menjawab benar suatu butir tes pada tingkat kemampuan tertentu. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir tes
digunakan rumus berikut. Keterangan:
TK
i
: tingkat kesukaran butir tes ke-i
S
: rataan skor siswa pada butir ke-i S
maks
: skor maksimum butir ke-i
maks i
S S
TK
30 Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria in-
deks kesukaran menurut Sudijono 2008: 372 seperti Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai
Interpretasi
15 .
00 .
TK
Sangat Sukar
30 .
16 .
TK
Sukar
70 .
31 .
TK
Sedang
85 .
71 .
TK
Mudah
00 .
1 86
.
TK
Sangat Mudah
Dari hasil uji coba dan perhitungan tingkat kesukaran butir tes terhadap 6 butir tes yang diujicobakan menunjukkan bahwa butir tes tergolong sedang dengan kisaran
tingkat kesukaran antara 0,31 s.d 0,70. Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran butir tes yang akan digunakan untuk mengambil data, instrumen tes tersebut dapat
digunakan untuk mengumpulkan data.
3. Daya Pembeda DP