Efek behavior Efek ini merupakan suatu bentuk efek dakwah yang

emosi, sikap serta nilai, setelah objek dakwah menerima dakwah.

3. Efek behavior Efek ini merupakan suatu bentuk efek dakwah yang

berkaitan dengan pola tingkah laku objek dakwah dalam merealisasikan materi dakwah yang telah di sajikan dalam kehidupan sehari-hari. 17 B. Analisis Wacana Model Teun A. van Dijk Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai.Jika analisis isi kuantitatif lebih menekankan pada pertanyaan “apa” what, analisis wacana lebih melihat pada ‘bagaimana” how dari pesan teks komunikasi. Melalui analisis wacana kita bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Istilah wacana sekarang ini dipakai sebagai terjemahan dari perkataan bahasa Inggris discourse, kata discourse inipun berasal dari bahasa latin discurus, dis: dari dalam arah yang berbeda dan currere: lari, sehingga berarti lari kian kemari. 18 17 Nasrudin Razak, Metodelogi Dakwah Semarang : Toha Putra, 1976 h.52 18 Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2006, h.68 Model yang dipakai van Dijk kerap disebut sebagai “kognisi sosial’. Istilah ini sebenarnya diadopsi dari pendekatan lapangan psikologi sosial, terutama untuk menjelaskan struktur dan proses terbentuknya suatu teks. Nama pendekatan semacam ini tidak dapat dilepaskan dari karakteristik pendekatan yang dikenalkan oleh van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Melalui berbagai karyanya, van Dijk membuat karangka analisis wacana yang dapat didayagunakan. Ia melihat suatu wacana terdiri atas berbagai struktur tingkatan, yang masing –amasing bagian saling mendukung. van Djik membaginya kedalam tiga tingkatan: 19 1. Struktur makro Ini merupakan makna global umum dari suatu teks yang dapat di pahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema ini bukan hanya isi, tetapi juga sisi tertentu dari peristiwa. Topik menggambarkan apa yang ingin di ungkapkan oleh wartawan dalam pemberitaannya. Topik menunjukan konsep 19 Ibid, h. 73-74 dominan, sentral dan paling penting dari isi suatu berita. Oleh karena itu, ia sering di sebut sebagai tema atau topik. 20 Kata tema secara harfiah berarti “sesuatu yang telah di uraikan” atau “sesuatu yang telah di tempatkan”. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti “menempatkan” atau “meletakan”. Tema mempunyai beberapa pengertian menurut para pakar sebagai berikut: Menurut Keraf, “jika dilihat dari sudut sebuah tulisan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang di sampaikan oleh penulis melalui tulisannya”. 21 Budiman menjelaskan pengertian tema yaitu: “Sebuah tema bukan merupakan hasil dari seperangkat elemen yang spesifik, melainkan wujud-wujud kesatuan yang dapat kita lihat di dalam teks atau bagi cara-cara yang kita lalui agar beraneka kode dapat berkumpul dan koheren. Tematisasi merupakan proses pengaturan tekstual yang di harapkan pembaca sedemikian sehingga dia dapat memberikan perhatian pada bagian- bagian terpenting dari isi teks, yaitu tema”. 22 Menurut Alex Sobur, tema adalah sebagai berikut: “Kata tema sering disandingkan dengan apa yang di sebut topik.kata topik berasal dari kata Yunani topoi yang berarti tempat. Topik secara teoritis dapat di gambarkan sebagai dalil proposisi, sebagai bagian dari informasi penting dari suatu wacana dan memainkan peranan penting sebagai pembentuk kesadaran sosial. 20 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, Yogyakart : LKIS, 2006, h.229 21 Gorys Keraf, Komposisi; Sebuah Penghantar Kemahiran Bahasa, Ende-Flores: Nusa Indah, 1980, h 107 22 Kris Budiman, Kosa Semoetika, Yogyakarta: LKIS, 1999, h 116 Topik menunjukan informasi yang paling penting atau inti pesan yang ingin di sampaikan oleh komunikator.” 23 Teun A.van Dijk mendefinisikan tema atau topik di bawah ini: “Topik adalah sebagai struktur makro dari suatu wacana. Dari topik, kita bisa mengetahui masalah dan tindakan yang di ambil oleh komunikator dalam mengatasi suatu masalah. Tindakan, keputusan, atau pendapat dapat di amati pada struktur makro dari suatu wacana.” 24 Gagasan penting van Dijk, wacana umumnya dibentuk dalam tata aturan umum macrorule. Teks tidak hanya didefinisikan mencerminkan suatu pandangan tertentu atau topik tertentu, tetapi suatu pandangan umum yang koheren. 25 Koheren atau koherensi adalah pertalian atau jalinan antar kata atau kalimat dalam teks.jadi, pandangan umum yang koheren berarti sebuah kesimpulan dari suatu wacana yang merupakan isi cerita itu sendiri dan merupakan pertalian dari satu subtopik dengan subtopik lainya. van Dijk menyebutnya sebagai koherensi global global coherence, yakni bagian-bagian dalam teks kalau dirunut menunjuk pada suatu titik gagasan umum,dan gagasan itu saling mendukung satu sama lain untuk menggambarkan topik umum tersebut. Topik menggambarkan tema umum dari suatu teks berita, 23 Alex Sobur, Analisis Teks media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis F raming, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006, h 75 24 Ibid. 25 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, yogyakarta: LKIS,

2006, h, 230