BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita
perjuangan bangsa, yang memiliki peranan strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus, memerlukan pembinaan dan prlindungan dalam rangka menjamin
pertumbuhan fisik, mental dan social secara utuh dan seimbang. Anak-anak adalah individu yang masih labil, mereka mudah sekali
terombang ambing oleh keadaan lingkungan sekitar. Hal yang menghawatirkan adalah jika mereka salah disikapi, dapat menimbulkan
tingkah laku yang kurang baik. Masa anak-anak adalah masa yang sangat rentan terhadap lingkungan
sekitar, apalagi di zaman teknologi komunikasi yang sudah cukup canggih seperti sekarang ini, derasnya budaya asing yang masuk media cetak maupun
media elektronik membawa dampak yang cukup besar bagi perkembangan diri mereka. Terlebih lagi sifat anak-anak yang serba ingin tahu dengan cara
mencoba-coba apalagi sampai meniru, jika sifat ini digunakan tanpa diperhatikan sisi positif dan negatifnya, maka permasalahan pada tingkat anak
akan semakin serius untuk diperhatikan.
Pendidikan agama pada anak-anak seharusnya dilakukan oleh orang tua sejak dini yaitu dengan membiasakannya pada tingkah laku dan akhlak
yang diajarkan agama. Dalam menumbuhkan kebiasaan berakhlak baik orang tua harus memberikan contoh karena anak-anak belum dapat dimengerti,
mereka hanya meniru. Usaha untuk menanamkan pengetahuan agama dapat dilakukan dengan
berdakwah. Namun untuk berdakwah pada anak-anak, dai harus menguasai psikologi anak untuk mengetahui materi-materi yang diinginkan, media yang
disukai serta cara penyampaian pesan dakwah sebaiknya di sesuaikan dengan kondisi anak baik dari segi fisik, psikis maupun sosiologinya.
Dongeng merupakan cerita yang sangat digemari anak-anak, terlebih lagi jika cara penyampaiannya sangat bagus dan menarik perhatian, tentu
anak-anak akan mendengarkan dengan antusias. Biasanya dongeng diminta anak-anak untuk diceritakan menjelang tidur. Dalam pendidikan Islam,
dongeng sangat dihargai karena mempunyai pengaruh terhadap kejiwaan anak dan dapat digunakan sebagai alat pendidikan.
Selain alat pendiddikan, dongeng juga dapat berfungsi sebagi media dakwah untuk anak-anak. Saat ini anak-anak lebih menyukai film-film kartun
di televisi yang belum tentu bermanfaat dan bernilai bagi dirinya, dari pada cerita dongeng yang bernuansa Islam.
Salah satu media yang memiliki peluang yang cukup besar di era informasi ini adalah media cetak, berdakwah melalui media cetak berarti
berdakwah melalui tulisan atau dikenal dengan metode dakwah bil qalam. 1
Dengan cara persuasi dan argumentasi yang baik melalui tulisan, da’i dapat berdakwah baik secara tersirat implisit maupun terang-terangan.
1
Salah satu media yang memiliki sasaran pembaca khusus adalah majalah, seperti adanya majalah khusus anak-anak, remaja, wanita dan
sebagainya. Majalah Didik sebagai majalah anak-anak yang bertema nilai-nilai
islam memiliki sebuah rubrik tentang cerita-cerita yang memiliki pesan moral bagi anak-anak. Rubrik tersebut adalah rubrik uswah cerita. Majalah Didik
ini bertujuan membantu orang tua dan guru menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada anak-anak Islam sejak dini dengan memperkenalkan
konsep-konsep dasar hidup atau aqidah dan pembentukan intelektual yang selaras dengan masa usia perkembangan serta kemampuan daya serap
maksimal. Majalah merupakan salah satu media yang cukup digemari dan banyak
pula yang menjadikan sebagai konsumsi pokok. Salah satu majalah anak yang menghadirkan tulisan-tulisan tentang pemahaman agama Islam adalah majalah
Didik. Dengan mottonya “Kreatif Berilmu dan Berakhlak” yang mencoba memberikan pemahaman agama.
Dari sekian rubrik yang terdapat dalam majalah Didik, satu rubrik yang mendidik anak-anak dalam mengenai pemahaman agama yang di kemas
dalam bentuk dongeng antara lain tentang Rasulullah, keluarga atau para sahabat- sahabat Rasulullah.
1
Ahmad, Y. Sumanto, Jurnalist Islam, Bandung : Harakah, 2002, Cet. Ke – 1, h. 69
Melalui rubrik ini, Didik berupaya memberikan edukasi dan informasi bagaimana seharusnya anak-anak dapat mengetahui dan memahami tentang
agama, khususnya agama Islam. Penulis berfokus untuk menganalisa rubrik tersebut, karena didalamnya terdapat pesan-pesan dakwah yang dikemas
dalam bentuk cerita dalam kisah nyata tentang para Nabi. Kisah-kisah tesebut memiliki tema yang beragam, dikemas menjadi tampilan yang menarik.
Pembaca diajak untuk memahami alur yang diceritakan dan dapat mengambil hikmah dari apa yang di bacanya.
Selain itu, penelitian ini menggunakan analisa wacana sebagai metode dalam meneliti pesan-pesan dakwah dalam rubrik Uswah karena dengan
metode tidak hanya akan diketahui bagaimana isi dari teks tersebut, namun juga bagaimana pesan itu dikemas dan diatur sedemikian rupa sehingga
sampai kepada pembaca. Berdasarkan penjelasan diatas, maka untuk mengetahui lebih jauh
mengenai rubrik Uswah pada majalah Didik dan teknik analisa dengan menggunakan analisa wacana dalam mengungkap pesan-pesan dakwah yang
terkandung didalamnya, penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah
yang akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul: “Analisis Wacana Pesan Dakwah Pada Rubrik Uswah Majalah Didik Edisi Januari - April 2007”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah