Komunikasi Komunikasi Internal Fungsi Komunikasi Organisasi

2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti khususnya yang berkaitan dengan masalah penelitian deskriptif. 3. Secara pribadi, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan peneliti khususnya tentang komunikasi organisasi.

1.5. Kerangka Teori

Teori dalam suatu penelitian mempunyai fungsi untuk membantu peneliti dalam menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya Kriyantono,2010:43. Dalam setiap penelitian, peneliti memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1991:39-40. Adapun teori-teori yang dianggap relevan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah :

I.5.1. Komunikasi

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan Universitas Sumatera Utara mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi di dalam benak seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak. Ketika seseorang menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain, maka pesan yang diterimanya kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan, opini atau bahkan reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.

1.5.2. Komunikasi Organisasi

Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyedia tidak dapat memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi.Keith Davis dan John W. Newstrom, 1993:151. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi.Keith Davis dan John W. Newstrom, 1993:151. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara

1. Pola Komunikasi Organisasi

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi yang lain bervariasi atau berbeda-beda. Untuk organisasi berskala kecil mungkin pengaturannya tidak terlalu sulit sedangkan untu perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan maka penyampaian informasi kepada mereka merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Untuk itu, menentukan suatu pola komunikasi yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan. Terdapat dua macam jaringan komunikasi organisasi Muhammad, 1995:102, yaitu :

A. Jaringan Komunikasi Formal

Dalam struktur garis, fungsional maupun matriks, nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai batas dan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun dari para manajer kepada karyawannya,pola transformasinya dapat berbentuk downward communication, upward communication, horizontal communication dan diagonal communication. Universitas Sumatera Utara Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari atasan ke bawahan, dimana umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi. B . Jaringan Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi baik secara jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa. Namun jenis komunikasi ini karena sifatnya yang umum, informasi yang diperoleh seringkali kurang akurat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena biasanya lebih bersifat pribadi atau bahkan sekadar desas-desus. Di dalam jaringan komunikasi informal ini, tentunya ada berbagai macam informasi yang mengalir. Namun ada dua tipe informasi yang paling utama atau paling sering menjadi pembicaraan utama dalam komunikasi informal dalam suatu organisasi, yakni: gosip dan rumor.

1.5.3. Komunikasi Internal

Komunikasi internal ialah pola pesan yang dibagi share antara anggota organisasi, interaksi manusia yang terjadi dalam organisasi dan antar anggota organisasi. Fungsi utama komunikasi internal dalam organisasi yaitu untuk penyusunan tugas formal, koordinasi, rapat dan dapat Universitas Sumatera Utara menyampaikan pesan informatif kepada anggota organisasi dengan tujuan, tugas aktivitas dan penyelesaian konflik. Komunikasi internal dapat dilakukan secara tatap muka dan melalui media. Komunikasi internal terjadi antara Top manager, manager, hingga staf atau karyawan. Komunikasi internal dapat menggunakan media email, surat, telepon papan pengumuman, dan lainnya.

1.5.4. Fungsi Komunikasi Organisasi

Harold Koontz menjelaskan, keberadaan komunikasi dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai aktivitas yang terorganisir Organized activity is unified. Selanjutnya ditegaskan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah merubah perilaku Behavior is modified, yang diakibatkan oleh penyampaian informasi yang produktif, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pandangan lain menyebutkan berbicara mengenai fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu : 1. Fungsi Berdasarkan Tingkatan Organisasi a. Manajer-Subordinasi b. Subordinasi c. Subordinasi-Manajer Universitas Sumatera Utara

1.5.5. Peranan Komunikasi Organisasi

Dokumen yang terkait

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

5 122 134

Peranan Komunikasi Sebagai Solusi Konflik (Studi Deskriptif Komunikasi Antar Pribadi sebagai Solusi Konflik pada Hubungan Persahabatan Remaja di SMA ST. THOMAS -2 MEDAN)

8 214 101

Peranan Komunikasi Dalam Kepemimpinan Organisasi (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

5 86 137

Pengaruh Komunikasi Organisasi Vertikal ke Bawah, Vertikal ke Atas dan Horizontal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 43 162

Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Sosialisasi Nilai-nilai Organisasi (Studi Korelasional pada Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional)

0 28 160

Pola Komunikasi Dalam Koperasi (Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Dalam Koperasi Syariah Berkah Mandiri Jln Setia Budi No. 175 C Tanjung Sari, Medan).

14 81 144

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

Peranan Komunikasi Dalam Organisasi

0 35 5

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

5 99 137

PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

0 1 12