Perumusan Masalah Pembatasan masalah Kerangka Konsep Variabel Operasional

Unsur Yang penunjang Pemerintah Provinsi. Alasan-alasan penulis dalam memilih Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian adalah karena Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara belum pernah diteliti sebelumnya bagaimana kondisi komunikasi organisasi didalamnya dan bagaimana peran dan fungsi komunikasi organisasi di BLH tersebut. Disini peneliti ingin melihat juga bagaimana BLH bentuk- bentuk komunikasi yang dilakukan di BLH apakah efektif komunikasi yang dilakukan dalam kerjasama mengatasi lingkungan khususnya di Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang ada, dapat dirumuskan pernyataan masalah: “ Bagaimana Peran dan Fungsi Komunikasi Organisasi di Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara terhadap Pegawainya?

1.3 Pembatasan masalah

Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Studi Penelitian tentang Peran dan Fungsi Komunikasi Organisasi di Badan Lingkungan Hidup Sumut adalah suatu penelitian deskriptif yang cukup aktual untuk dipecahkan pada saat sekarang ini. Universitas Sumatera Utara 2. Penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu hanya menggambarkan situasi atau peristiwa. Tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. 3. Diliat dari letak geografis antara tempat tinggal penulis dengan tempat penelitian, sehingga penelitian ini layak untuk dilakukan. 4. Unit analisis penelitian adalah Pegawai Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara Bagian Umum yang masih aktif bekerja BLH. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 . Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana Peran dan Fungsi Komunikasi Organisasi yang dilakukan oleh Badan Lingkungan Hidup terhadap karyawannya. 2. Untuk mendapatkan gambaran bagaimana komunikasi yang dilakukan oleh karyawan BLH untuk mendapatkan komunikasi yang efektif.

1.4.2. Manfaat Penelitian

1. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya khasanah penelitian di Fisip USU khususnya jurusan ilmu komunikasi. Universitas Sumatera Utara 2. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan peneliti khususnya yang berkaitan dengan masalah penelitian deskriptif. 3. Secara pribadi, penelitian ini juga diharapkan dapat menambah wawasan peneliti khususnya tentang komunikasi organisasi.

1.5. Kerangka Teori

Teori dalam suatu penelitian mempunyai fungsi untuk membantu peneliti dalam menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya Kriyantono,2010:43. Dalam setiap penelitian, peneliti memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1991:39-40. Adapun teori-teori yang dianggap relevan oleh peneliti berkaitan dengan penelitian ini adalah :

I.5.1. Komunikasi

Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Definisi tersebut memberikan beberapa pengertian pokok yaitu komunikasi adalah suatu proses mengenai pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan. Setiap pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan: membentuk, menyampaikan, menerima, dan Universitas Sumatera Utara mengolah pesan. Keempat tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi di dalam benak seseorang melalui proses kerja sistem syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian disampaikan kepada orang lain baik secara langsung ataupun tidak. Ketika seseorang menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain, maka pesan yang diterimanya kemudian akan diolah melalui sistem syaraf dan diinterpretasikan. Setelah diinterpretasikan, pesan tersebut dapat menimbulkan tanggapan, opini atau bahkan reaksi dari orang tersebut. Apabila ini terjadi, maka si orang tersebut kembali akan membentuk dan menyampaikan pesan baru.

1.5.2. Komunikasi Organisasi

Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Apabila tidak ada komunikasi, para pegawai tidak dapat mengetahui apa yang dilakukan rekan sekerjanya, pimpinan tidak dapat menerima masukan informasi, dan para penyedia tidak dapat memberikan instruksi, koordinasi kerja tidak mungkin dilakukan, dan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi.Keith Davis dan John W. Newstrom, 1993:151. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi menurut Goldhaber didefinisikan organisasi akan runtuh karena ketiadaan komunikasi.Keith Davis dan John W. Newstrom, 1993:151. Oleh karena itu, komunikasi dalam organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi. Universitas Sumatera Utara

1. Pola Komunikasi Organisasi

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuannya, pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan organisasi yang lain bervariasi atau berbeda-beda. Untuk organisasi berskala kecil mungkin pengaturannya tidak terlalu sulit sedangkan untu perusahaan besar yang memiliki ribuan karyawan maka penyampaian informasi kepada mereka merupakan pekerjaan yang cukup rumit. Untuk itu, menentukan suatu pola komunikasi yang tepat dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan. Terdapat dua macam jaringan komunikasi organisasi Muhammad, 1995:102, yaitu :

A. Jaringan Komunikasi Formal

Dalam struktur garis, fungsional maupun matriks, nampak berbagai macam posisi atau kedudukan yang masing-masing sesuai batas dan tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses penyampaian informasi dari pimpinan kepada bawahan ataupun dari para manajer kepada karyawannya,pola transformasinya dapat berbentuk downward communication, upward communication, horizontal communication dan diagonal communication. Universitas Sumatera Utara Komunikasi dari atas ke bawah merupakan aliran komunikasi dari atasan ke bawahan, dimana umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi. B . Jaringan Komunikasi Informal Dalam jaringan komunikasi informal orang-orang yang ada dalam suatu organisasi baik secara jenjang hirarki, pangkat dan kedudukan jabatan dapat berkomunikasi secara leluasa. Namun jenis komunikasi ini karena sifatnya yang umum, informasi yang diperoleh seringkali kurang akurat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena biasanya lebih bersifat pribadi atau bahkan sekadar desas-desus. Di dalam jaringan komunikasi informal ini, tentunya ada berbagai macam informasi yang mengalir. Namun ada dua tipe informasi yang paling utama atau paling sering menjadi pembicaraan utama dalam komunikasi informal dalam suatu organisasi, yakni: gosip dan rumor.

1.5.3. Komunikasi Internal

Komunikasi internal ialah pola pesan yang dibagi share antara anggota organisasi, interaksi manusia yang terjadi dalam organisasi dan antar anggota organisasi. Fungsi utama komunikasi internal dalam organisasi yaitu untuk penyusunan tugas formal, koordinasi, rapat dan dapat Universitas Sumatera Utara menyampaikan pesan informatif kepada anggota organisasi dengan tujuan, tugas aktivitas dan penyelesaian konflik. Komunikasi internal dapat dilakukan secara tatap muka dan melalui media. Komunikasi internal terjadi antara Top manager, manager, hingga staf atau karyawan. Komunikasi internal dapat menggunakan media email, surat, telepon papan pengumuman, dan lainnya.

1.5.4. Fungsi Komunikasi Organisasi

Harold Koontz menjelaskan, keberadaan komunikasi dalam organisasi atau perusahaan adalah sebagai aktivitas yang terorganisir Organized activity is unified. Selanjutnya ditegaskan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah merubah perilaku Behavior is modified, yang diakibatkan oleh penyampaian informasi yang produktif, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pandangan lain menyebutkan berbicara mengenai fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu : 1. Fungsi Berdasarkan Tingkatan Organisasi a. Manajer-Subordinasi b. Subordinasi c. Subordinasi-Manajer Universitas Sumatera Utara

1.5.5. Peranan Komunikasi Organisasi

Sebagai makhluk sosial, setiap manusia senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya, bahkan cenderung hidup berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin dicapai bila ia sendiri. Interaksi dan kerja sama ini akan terus berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadah yang disebut dengan organisasi. Interaksi atau hubungan antar individu-individu dan kelompoktim dalam setiap organisasi akan memunculkan harapan-harapan. Harapan ini kemudian akan menimbulkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban oleh masing-masing individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasikelompok. Sebuah organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan manajemen dan organisasi. William 1956 menyebutnya dengan istilah “The Organisation Man”. Dalam setiap organisasi yang diisi oleh sumber daya manusia, ada yang berperan sebagai pemimpin, dan sebagian besar lainnya berperan sebagai anggotakaryawan. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi. Tidak ada organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar bagian Universitas Sumatera Utara dalam organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orangorang yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas Komunikasi, sebab komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatanlevel dalam organisasi. Selain itu komunikasi juga berperan untuk membangun iklim organisasi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi.

1.6. Kerangka Konsep

Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Konsep juga merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama Bungin, 2001:73. Jadi, dapat ditarik suatu pengertian bahwa kerangka konsep merupakan rancangan konsep yang diolah untuk digeneralisasikan secara khusus.

1.8. Variabel Operasional

Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep diatas, maka dapat dibuat variabel operasional yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 1 Operasional Variabel VARIABEL TEORITIS VARIABEL OPERASIONAL 1. Jaringan Komunikasi 2. Komunikasi Internal 3. Fungsi Komunikasi Organisasi 1. Jaringan Komunikasi Organisasi • Jaringan Formal • Jaringan Informal 2. Antara lain : a. penyusunan tugas formal b. koordinasi c. rapat dan dapat menyampaikan pesan informatif kepada anggota organisasi dengan tujuan d. tugas aktivitas dan penyelesaian konflik. 3. Fungsi Berdasarkan Tingkatan Organisasi a. Manajer-Subordinasi b. Subordinasi c. Subordinasi-Manajer d. Fungsi Informatif Universitas Sumatera Utara 4. Peranan Komunikasi Organisasi e. Fungsi Regulatif f. Fungsi Persuasif g. Fungsi Integratif 4. Peranannya yaitu : • Peranan Antarpersonal • Peranan Informasional • Peranan Memutuskan

1.9. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

5 122 134

Peranan Komunikasi Sebagai Solusi Konflik (Studi Deskriptif Komunikasi Antar Pribadi sebagai Solusi Konflik pada Hubungan Persahabatan Remaja di SMA ST. THOMAS -2 MEDAN)

8 214 101

Peranan Komunikasi Dalam Kepemimpinan Organisasi (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

5 86 137

Pengaruh Komunikasi Organisasi Vertikal ke Bawah, Vertikal ke Atas dan Horizontal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 43 162

Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Sosialisasi Nilai-nilai Organisasi (Studi Korelasional pada Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional)

0 28 160

Pola Komunikasi Dalam Koperasi (Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Dalam Koperasi Syariah Berkah Mandiri Jln Setia Budi No. 175 C Tanjung Sari, Medan).

14 81 144

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

Peranan Komunikasi Dalam Organisasi

0 35 5

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

5 99 137

PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

0 1 12