Latar Belakang Masalah Peranan Dan Fungsi Komunikasi Organisasi (Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Peranan dan Fungsi Komunikasi Organisasi di Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Manusia adalah mahluk sosial yang berkomunikasi dan berintekrasi dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, baik itu lingkungan tempat tinggal maupun lingkungan kerja. Manusia sebagai mahluk sosial di dalam memenuhi kebutuhan yang merupakan bagian dari tujuan hidupnya adalah dengan cara bekerja. Menurut Panji Anggoro dan Wiwik Widiyanti 1990:31 kerja adalah aktivitas dasar dan dijadikan bagian essential dari kehidupan manusia dan memberikan status mengikat seorang individu lain serta masyarakat kerja merupakan aktivitas sosial yang memberikan isi dan makna pada kehidupan. Didalam organisasi modern keberadaan komunikasi demikian pentingnya. Melalui komunikasi sejumlah individu mengadakan interaksi antara satu dengan yang lainnya, untuk memperoleh tujuan bersama common purpose yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan salah satu fungsi dasar komunikasi didalam organisasi. Persoalan komunikasi yang paling menjadi perhatian adalah bagaimana komunikasi yang dilakukan bisa efektif terhadap orang lain didalam suatu organisasi atau perusahaan. Itu bisa berarti mencari dukungan, membina hubungan, mempengaruhi orang lain agar mau melakukan apa yang diinginkan, menetapkan keputusan, meminta anggota Universitas Sumatera Utara masyarakat untuk melakukan program, dan berbagai hubungan profesional lainnya. Orang-orang memasuki organisasi tentunya sesuai dengan keinginannya untuk mencapai cita-cita yang tidak dapat dicapainya secara sendiri. Untuk itu, diperlukan peranan komunikasi organisasi dalam mempermudah individu berkomunikasi dan berintekrasi dengan individu lain untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Melalui komunikasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Sebagai makhluk sosial, setiap manusia senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya, bahkan cenderung hidup berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama yang tidak mungkin dicapai bila ia sendiri. Interaksi dan kerja sama ini akan terus berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadah yang disebut dengan organisasi. Interaksi atau hubungan antar individu-individu dan kelompoktim dalam setiap organisasi akan memunculkan harapan-harapan. Harapan ini kemudian akan menimbulkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban oleh masing-masing individu untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasikelompok. Sebuah organisasi memang dibentuk sebagai wadah yang didalamnya berkumpul sejumlah orang yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern, manusia merasa bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya, memelihara ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat Universitas Sumatera Utara serangkaian aktifitas yang kita kenal dengan manajemen dan organisasi. William 1956 menyebutnya dengan istilah “The Organisation Man”. Dalam setiap organisasi yang diisi oleh sumber daya manusia, ada yang berperan sebagai pemimpin, dan sebagian besar lainnya berperan sebagai anggotakaryawan. Semua orang yang terlibat dalam organisasi tersebut akan melakukan komunikasi. Tidak ada organisasi tanpa komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian integral dari organisasi. Komunikasi ibarat sistem yang menghubungkan antar orang, antar bagian dalam organisasi, atau sebagai aliran yang mampu membangkitkan kinerja orangorang yang terlibat di dalam organisasi tersebut. Efektivitas organisasi terletak pada efektivitas Komunikasi, sebab komunikasi itu penting untuk menghasilkan pemahaman yang sama antara pengirim informasi dengan penerima informasi pada semua tingkatanlevel dalam organisasi. Selain itu komunikasi juga berperan untuk membangun iklim organisasi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas organisasi. Setiap organisasi, baik organisasi non-profit ataupun organisasi profit tentunya memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Dalam upaya mencapai tujuan–tujuan tersebut maka dibutuhkan kerjasama yang baik di antara sumber daya yang terdapat dalam organisasi. Salah satu sumber daya yang terdapat dalam organisasi adalah karyawan. Karyawan merupakan salah satu anggota organisasi yang dapat menentukan keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuantujuannya. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit dalam mencapai tujuan- tujuannya. Karyawan dapat berkerja dengan baik apabila didalam Universitas Sumatera Utara organisasinya terdapat bentuk hubungan dan komunikasi yang baik antara perusahaan yang diwakili oleh pihak manajemen dan para karyawan sebagai bawahannya. Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu, kelompok, maupun dalam organisasi. Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi, yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan proses yang rumit, karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama karyawan. Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dan para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang baik antara para anggota organisasi. Hubungan komunikasi yang terjadi dalam organisasi itu disebut dengan pola komunikasi dalam struktur organisasi. Pola komunikasi dalam struktur organisasi merupakan bentuk interaksi pertukaran pesan antar anggota organisasi, baik komunikasi secara verbal maupun non verbal. Organisasi tidak mungkin berada tanpa komunikasi. Dalam penelitian ini penulis memilih Badan Lingkungan Hidup Provinnsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian. Perubahan Institusi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah BAPEDALDA Provinsi Sumatera Utara menjadi Badan Lingkungan Hidup Yang disingkat dengan BLH Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah dengan Universitas Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008, Tidak Merubah Fungsi Tugas Serta murah kedudukan Badan tersebut sebagai koordinator pengelolaan Lingkungan Hidup di Provinsi Sumatera Utara. Secara Garis Besar, Fungsi Strategis Yang diembannya adalah mewujudkan Pembangunan berkelanjutan untuk amanat sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup Pengelolaan murah. Pembangunan berkelanjutan berwawasan Lingkungan Yang mengandung Makna bahwa setiap Orang memikul tanggung jawab kewajiban murah terhadap Generasi mendatang terhadap sesamanya murah Dalam, Satu Generasi, Serta mensyaratkan terpeliharanya pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup murah kemampuan sebagai tumpuan bagi Pembangunan berkelanjutan. Walaupun Pembangunan berkelanjutan ini Telah dilaksanakan Sejak diterbitkannya Undang-undang Nomor 4 Tahun 1982 diganti dengan murah Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Yang kemudian diganti Undang-Undang dengan Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Perlindungan murah, pada kenyataannya degradasi murah penurunan Kualitas Lingkungan masih Terus meningkat, antara Lingkungan Hidup pencemaran lain Akibat Limbah cair Dari Kegiatan Industri, rumah sakit, Limbah domestik belum dikelola dengan Yang Baik Serta pencemaran Udara Yang berasal Dari sumber Handphone Kendaraan bermotor, sumber Tidak Bergerak Dari Asap cerobong Pabrik murah kebakaran Hutan. Universitas Sumatera Utara Kondisi Lingkungan Tidak dapat dipungkiri seperti merupakan Dampak Kegiatan Pembangunan Dari meningkatnya pemanfaatan Sumberdaya alam murah memenuhi kebutuhan penduduk untuk Yang semakin meningkat dengan sejalan pertumbuhan penduduk Ekonomi Serta kebutuhan lainnya. Pembangunan Yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran Ekonomi murah Kurang memperhatikan pentingnya pelestarian Lingkungan Hidup Fungsi, adanya sikap mementingkan Diri Yang sendiri untuk Keperluan Jangka berpikir pendek, merupakan perilaku Yang mengakibatkan semakin parahnya Kondisi Lingkungan. Selain itu Manajemen Lingkungan murah tehnologi Lingkungan Yang belum berkembang DENGAN Baik Serta Pengawasan Pengendalian Lingkungan Hidup murah Serta penegakan Hukum Yang belum secara efektif berjalan mengakibatkan pencemaran Lingkungan Hidup murah kerusakan masih berlanjut Terus. Tugas Badan Lingkungan Hidup disingkat BLH merupakan Institusi Yang menangani pengelolaan Lingkungan Hidup perlindungan murah di Pemerintahan Provinsi Sumatera Yang Mempunyai Tugas melaksanakan kebijakan Daerah Yang bersifat spesifik dibidang Administrasi Umum, Pengkajian Lingkungan tata murah AMDAL, Pengendalian pencemaran Lingkungan murah pengelolaan Limbah, Pengendalian kerusakan murah pemulihan Lingkungan, Lingkungan penaatan murah Komunikasi Lingkungan, Tugas Serta pembantuan di bidang Lingkungan Hidup Yang secara Teknis mengacu Peraturan Daerah Nomor Kepada 9 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Utara juga merupakan Universitas Sumatera Utara Unsur Yang penunjang Pemerintah Provinsi. Alasan-alasan penulis dalam memilih Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara sebagai objek penelitian adalah karena Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara belum pernah diteliti sebelumnya bagaimana kondisi komunikasi organisasi didalamnya dan bagaimana peran dan fungsi komunikasi organisasi di BLH tersebut. Disini peneliti ingin melihat juga bagaimana BLH bentuk- bentuk komunikasi yang dilakukan di BLH apakah efektif komunikasi yang dilakukan dalam kerjasama mengatasi lingkungan khususnya di Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Distorsi Komunikasi Komunitas Film Sumatera Utara (Kofi Sumut) (Studi Deskriptif Kualitatif Gangguan Komunikasi Organisasi Pada Komunitas Film Sumatera Utara Selama Produksi Sampai Dengan Pemutaran Perdana Film “Omnibus Bohong”)

5 122 134

Peranan Komunikasi Sebagai Solusi Konflik (Studi Deskriptif Komunikasi Antar Pribadi sebagai Solusi Konflik pada Hubungan Persahabatan Remaja di SMA ST. THOMAS -2 MEDAN)

8 214 101

Peranan Komunikasi Dalam Kepemimpinan Organisasi (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

5 86 137

Pengaruh Komunikasi Organisasi Vertikal ke Bawah, Vertikal ke Atas dan Horizontal terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Medan

0 43 162

Hubungan Komunikasi Organisasi dengan Sosialisasi Nilai-nilai Organisasi (Studi Korelasional pada Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional)

0 28 160

Pola Komunikasi Dalam Koperasi (Studi Deskriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Dalam Koperasi Syariah Berkah Mandiri Jln Setia Budi No. 175 C Tanjung Sari, Medan).

14 81 144

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

Peranan Komunikasi Dalam Organisasi

0 35 5

Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Peranan Pemimpin terhadap Iklim Komunikasi di KOMPAS-USU)

5 99 137

PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN ORGANISASI (Studi Deskriptif tentang Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan Organisasi di Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga)

0 1 12