Bentuk – bentuk pengawasan kredit

resiko apapun. Biasanya sebelum jatuh tempo, nasabah sudah melarikan diri untuk menghindari tanggung jawab. Adapun cara – cara yang diterapkan oleh pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 dalam menanggulangi masalah – masalah yang timbul dalam pemberian kredit adalah sebagi berikut : 1. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 meneliti dan mengevaluasi apakah nasabah berhak mendapatkan kredit sesuai dengan ketentuan 5C, yaitu: Character, Capacity, Capital, Colleteral, Condition of Economy. 2. Pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 mengadakan negosiasi dengan pihak nasabah yang meneriam kredit. a. Negosiasi I diadakan untuk jangka waktu 1 bulan pertama. b. Negosiasi II diadakan untuk jangka waktu 1 bulan kedua. 3. Bila negosiasi sudah dilakukan, akan tetapi pihak nasabah penerima kredit belum juga dapat melunasi kreditnya, maka pihak PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 dapat segera mengadakan evaluasi melalui pengadilan. Demikian juga dengan penanggulangan masalah – masalah lainnya, pihak manajemen PT. Astra Internasional Tbk Auto 2000 menetapkan suatu kebijaksanaan yang harus dipenuhi oleh setiap nasabah yang hendak memperoleh kredit.

D. Bentuk – bentuk pengawasan kredit

Pengawasan Kredit dibagi dalam dua kelompok yaitu : 1. Pengawasan Akuntansi 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD Pengawasan Akuntansi meliputi organisasi, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut serta berhubungan langsung dengan pengamanan harta milik dan dapat dipercayainya catatan keuagan perusahaan. Pada umumnya pengawasan akuntansi meliputi sistem pemberian wewenang dan sistem persetujuan, pemisahan tugas penyimpangan dan tugas pencatatan kekayaan pengawasan fisik atas kekayaan dan pengawasan intern. 2. Pengawasan Administrasi Pengawasan administrasi meliputi rencana organisasi catatan, semua cara dan prosedur yang terutama menyangkut efisiensi usaha serta ketaatan terhadap kebijaksanaan pimpinan perusahaan dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan terhadap otoritas transaksi dan pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan keuangan. Yang termasuk kedalam pengawasan ini antara lain analisa statistik, time and motion study, laporan – laporan kegiatan, program latihan kepegawaian dan pengawasan mutu. Berkaitan dengan definisi atau rumusan yang telah diuraikan diatas maka untuk mendapat pengertian lebih lanjut mengenai suatu sistem pengawasan kredit yang baik dalam suatu perusahaanorganisasi harus meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Rencana Organisasi Dalam suatu rencana organisasi harus daiadakan pemisahan tugas dan wewenang antara tugas pelaksana execution, penyimpanan custodian, dan pencatatan recording. Seorang tidak dibenarkan merangkap dua atau tiga tugas dari ketiga tugas tersebut, karena apabila ada perangkapan tuagas maka orang yang 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD merangkap tugas tersebut akan mempunyai kesempatan mengadakan manipulasi. Pemisahan tugas tidak hanya menghindarkan manipulasi. Akan tetapi sekaligus merupakan alat saling mencek pekerjaan para petugas. 2. Metode – metode dan prosedur – prosedur pengamanan harta kekayaan perusahaan. Salah satu alat internal control adalah adanya suatu sistem otoritas, dalam sistem ini tiap pengeluaran harus didasari oleh pengesahan otoritas pengeluaran tersebut oleh seseorang yang berwenang. Maksud dari sistem otoritas ini agar setiap pengeluaran benar – benar berdasarkan pengeluaran yang bersangkut paut dengan aktivitas perusahaan. 3. Personalia Organisasi yang memenuhi syarat ditambah dengan metode – metode maupun prosedur yang baik dalam memperkuat innternal control belumlah menjamin tercapainya tujuan tersebut. Hal ini mungkin terjadi apabila pelaksanaan dari tugas yang ditetapkan dengan cara memenuhi syarat tidak ahli dalam tugasnya dan tidak jujur 4. Praktek-praktek yang sehat Praktek atau kebiasaan yang sehat dalam suatu perusahaan misalnya berupa kebijaksanaan mengeluarkan Buku Pedoman Kerja atau Buku Pedoman Akuntan yang memberikan petunjuk bagi para pegawai bagaimana mereka seharusnya melaksanakan tugas masing-masing. Selain itu dapat puladilakukan dengan cara melarang seorang petugas melaksanakan suatu transaksi kredit dari awal sampai 8QLYHUVLWDV6 XPDWHUD8WDUD akhir. Suatu sistem pengawasan kredit yang baik diharapkan dapat memperkecil permasalahan yang ada dalam perusahaan. Pengawasan ini dapat bersifat preventif Yaitu dengan berusaha untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan. Pengawasan dapat pula bersifat represif yaitu memiliki tindakan koreksi apabila terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan. Hal ini tergantung pada oknum yang menjalankan operasi perusahaan tersebut, yang dimaksud disini ialah kejujuran atau loyalitas karyawan dalam mengadakan pengawasan kredit pada perusahaan dan juga harus mempunyai rasa memiliki seperti perusahaan sendiri, sehingga karyawan dapat bekerjasama didalam meningkatkan kemajuan perusahaan.

E. Kegiatan – kegiatan Promosi penjualan kredit