membantu melindungi tubuh dari benturan-benturan fisik dan mengatur panas tubuh. Jumlah lemak pada lapisan ini akan meningkat apabila makan
berlebihan. Jika tubuh memerlukan energi ekstra maka lapisan ini akan memberikan energi dengan cara memecah simpanan lemaknya
Wirakusumah, 1994.
2.3.3 Jenis kulit
Ditinjau dari sudut pandang perawatan, kulit terbagi atas tiga bagian: 1.
Kulit Normal Merupakan kulit ideal yang sehat, tidak kusam dan mengkilat, segar dan
elastis dengan minyak dan kelembaban yang cukup. 2.
Kulit Berminyak Adalah kulit yang mempunyai kadar minyak di permukaan kulit yang
berlebihan sehingga tampak mengkilap, kotor, kusam, biasanya pori-pori kulit lebar sehingga kesannya kasar dan lengket.
3. Kulit Kering
Adalah kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang kurang ataupun sedikit lepas dan retak, kaku, tidak elastis dan terlihatnya kerutan
Wasitaatmadja, 1997.
2.3.4 Alasan kulit di lembabkan
Secara alamiah kulit memiliki lapisan lemak tipis di permukaannya, yang antara lain terdiri atas produksi kelenjar minyak kulit. Pembentukan lapisan lemak
tersebut terutama untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit.
Universitas Sumatera Utara
Kandungan air di dalam stratum korneum, meskipun sedikit hanya 10, sangat penting. Kelembutan dan elastisitas stratum korneum sepenuhnya
tergantung pada air yang di kandungnya, dan bukan pada kandungan lemaknya. Stratum korneum terbuat dari sisik-sisik keratin dan semen yang mirip
lilin, yang mengisi celah-celah piringan-piringan keratin tersebut. Keratin terdiri dari molekul-molekul rantai panjang yang di hubungkan satu sama lain dengan
jembatan garam atau hidrogen. Semakin sedikit jumlah air di antara rantai-rantai, semakin kuat ikatan itu dan semakin rendah elastisitas jaringan keratin stratum
korneum. Kulit akan kering dan pecah-pecah, membentuk retak-retak mendalam mirip huruf V. Mikroorganisme, kotoran, sisa sabun, dan lain-lain akan masuk
dan menumpuk dalam celah-celah itu, sehingga menimbulkan berbagai gangguan kebersihan dan kesehatan serta menjadi sumber infeksi.
Secara garis besar, retak-retak pada stratum korneum di bawah kondisi yang kurang baik akan menimbulkan gangguan kulit yang lebih serius. Jika celah-
celah berbentuk V itu berkembang dan bahan-bahan asing seperti sisa sabun, kotoran dan mikroorganisme masuk, maka kulit yang menjadi kering dan retak-
retak itu akan menimbulkan iritasi dan peradangan yang juga akan melemahkan kulit. Disinilah perlunya kosmetika pelembab kulit untuk mencegah dehidrasi
kulit yang menyebabkan kekeringan dan retak-retak pada kulit serta akibat-akibat buruknya Tranggono dan Latifah, 2007.
2.4 Emulsi