dasar krim formula tersebut untuk pengobatan psoriasis kulit kering sehingga cocok digunakan sebagi dasar krim yang digunakan untuk melembabkan kulit.
B. Formula dasar krim yang telah dimodifikasi
R Asam stearat
15 g Kalium hidroksida
0,50 g Setil alkohol
0,50 g Nipagin
0,10 g Nipasol
0,05 g BHT
0,5 g Aquadest ad
100 ml
3.4.3 Cara pembuatan krim
Sediaan yang dibuat terdiri dari 6 formula. Konsentrasi asam laktat digunakan dalam penelitian ini yaitu: 0,5, 1, 1,5, 2, 2,5, dan 3.
Adapun formula yang digunakan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Formula Sediaan Krim
Komposisi Formula
A B
C D
E F
G H
Asam stearat g Kalium hidroksida g
Setil alkohol g Gliserin g
Asam laktat Nipasol g
Nipagin g BHT g
Parfum tts Aquadest ad ml
15 0,50
0,50 -
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 0,5
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 1
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 1,5
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 2
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 2,5
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
- 3
0,05 0,10
0,5 5
100 15
0,50 0,50
20 -
0,05 0,10
0,5 5
100
Cara Pembuatan: Asam stearat, setil alkohol dan BHT dilebur dalam cawan penguap pada
penangas air hingga suhu 75°C, massa I. Kalium hidroksida, nipasol dan nipagin dilarutkan dalam air panas massaII. Masaa I dan massa II dicampur dalam
lumpang panas, digerus dengan penggerusan yang konstan hingga suhu turun perlahan dan terbentuk dasar krim. Kemudian ditambahkan asam laktat pada suhu
40°C gerus homogen. Pada saat suhu sediaan di bawah 40°C tambahkan parfum, aduk perlahan hingga parfum merata. Selanjutnya dimasukkan ke dalam wadah
yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Pemeriksaan Terhadap Sediaan yang Dibuat 3.5.1 Pemeriksaan homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan menggunakan objek gelas. Cara:
Sejumlah tertentu sediaan jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM, 1979.
3.5.2 Penentuan stabilitas sediaan
Cara: Masing-masing formula sediaan dimasukkan ke dalam gelas ukur 25 ml,
tutup bagian atasnya dengan plastik. Selanjutnya pengamatan dilakukan pada 1 minggu, 4 minggu, 8 minggu dan 12 minggu setelah sediaan dibuat dan dilakukan
pada temperatur kamar. Bagian yang diamati meliputi pecah atau tidaknya emulsi dan pemisahan fase, perubahan warna dan perubahan bau dari sediaan.
3.5.3 Penentuan pH sediaan
pH sediaan ditentukan dengan menggunakan pH meter. Cara:
Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudiaan elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu
ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga
Universitas Sumatera Utara