1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah di penelitian ini adalah “Apakah etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada Garuda
Plaza Hotel Medan?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja terhadap kinerja karyawan pada Garuda Plaza Hotel Medan”.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
a. Sebagai sumber informasi dan pedoman bagi Garuda Plaza Hotel Medan mengenai etika kerja terhadap kinerja karyawan.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama di masa yanag akan datang.
c. Sebagai suatu sumber pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam memperluas wawasan mengenai etika kerja terhadap kinerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Perilaku Organisasi
Menurut Thoha 2007:5 perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu
kelompok tertentu. Menurut Duncan dalam Thoha 2007:5 hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut: a Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang
relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.
b Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang
bertanggung jawab untuk pelaksanaannya. Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku
organisasi masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas pekerjaan yang bisa dijalankan
2.2 Etika 2.2.1 Pengertian Etika
Menurut Ernawan 2007 : 2 etika merupakan cabang dari filsafat mencari buruknya tingkah laku manusia. Etika hendak mencari, tindakan manusia yang
manakah yang baik. Etika berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan yang
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dengan manusia dan masyarakat seperti, antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik, dan ilmu hukum.
Secara etimologis, etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan baik atau buruk yang diterima umum mengenai
sikap, perbuaatan, kewajiban, dan sebagainya. Pada hakikatnya moral menunjuk pada ukuran-ukuran yang telah diterima oleh suatu komunitas, sementara etika
umumnya lebih dikaitkan dengan prinsip-prinsip yang dikembangkan diberbagai wacana etika atau aturan-aturan yang diberlakukan sebagai suatu profesi.
Menurut Johson dalam Ernawan 2007 : 2 etika merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuannya adalah mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral
dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai tentunya dapat diterima oleh suatu golongan
tertentu atau individu. Menurut Wiley dalam Ernawan 2007 :3 bahwa etika berpengaruh
terhadap kewajiban moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Etika secara lebih kontemporer mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan
individu-individu. Menurut Simorangkir 2003 :3 etika merupakan suatu usaha yang
sistematis dengan menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman moral individu dan sosial sehingga dapat menetapkan antara untuk mengendalikan
perilaku manusia serta nilai-nilai yang berbobot untuk dijadikan sasaran dalam hidup.
Universitas Sumatera Utara
2.2.2 Persamaan dan Perbedaan Etika dan Etiket 2.2.2.1 Persamaan Etika dan Etiket
Seringkali dua istilah tersebut disamakan artinya, padahal terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara keduanya. Dari asal katanya etika berarti
perilaku sedangkan etiket berarti sopan santun. Pengertian etika berbeda dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa Perancis etiquette yang berarti tata cara
pergaulan yang baik antara sesama manusia. Sementara itu etika berasal dari bahasa latin berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat
dari sudut pandang budaya, susila, dan agama. Namun disamping ada persamaan antara keduanya Ernawan, 2007 : 6 yakni:
a Keduanya, menyangkut objek yang sama yaitu perilaku manusia. b Etika dan etiket mengatur perilaku manusia secara normative, artinya
member norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
2.2.2.2 Perbedaan Etika dan Etiket
Menurut Ernawan 2007 : 7 perbedaan etika dan etiket adalah: a Etiket menyangkut cara suatu melakukan perbuatan harus dilakukan
manusia. Diantaranya beberapa cara yang mungkin, etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam suatu
kalangan tertentu. b Etiket tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan. Etika
menyangkut pilihan yaitu apakah perbuatan boleh dilakukan atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
c Etiket hanya berlaku dalam pergaulan pada suatu kelompok tertentu. Bila tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
d Etika selalu berlaku dimana saja dan kapan saja, meskipun tidak ada saksi mata, tidak tergantung pada ada dan tidaknya seseorang.
e Etiket bersifat relative artinya yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan, bias saja di anggap sopan dalam kebudayaan lain.
f Etiket bersifat absolut. Prinsip-prinsipnya tidak dapat ditawar lagi dan harus dilakukan
g Etiket hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja.
2.2.3 Teori Etika
Menurut Bertens 2000 : 66 teori etika, yakni: a Utilitarisme
Utilitarisme berasal dari kata latin utilis yang berarti bermanfaat. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat
itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.
b Deontologi Deonologi berasal dari bahasa yunani deon yang berarti kewajiban. Atas
pertanyaan “mengapa perbuatan ini adalah baik dan perbuatan itu harus ditolak secara buruk” deontologi menjawab: karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang” yang menjadi dasar bagi baik buruknya perbuatan adalah kewajiban.
Universitas Sumatera Utara
c Hak Teori hak adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk
mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku. Teori hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena hak berkaitan dengan
kewajiban, dan dapat dikatakan hak dan kewajiban bagaikan dua mata sisi dari uang logam yang sama.
2.3 Pengertian Etika Kerja