B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian yang telah disampaikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dari skripsi ini adalah :
1. Bagaimanakah bentuk sistem kepartaian yang ada di
Indonesia? 2.
Bagaimanakah Pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia ? 3.
Bagaimanakah pelaksanaan pemilihan umum legislatif di Indonesia dengan sistem multi partai pasca reformasi ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat penulisan dari skripsi ini adalah : 1.
Untuk mengetahui bagaimana sistem kepartaian yang ada dan berkembang di Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pemilihan umum di Indonesia
3. Untuk mengetahui pelaksanaan pemilihan umum legislatif yang
dilaksanakan di Indonesia dengan sistem multi partai pasca reformasi
D. Keaslian Penulisan
Dengan ini saya menyatakan bahwa, Skripsi ini merupakan hasil karya tulis saya sendiri dan bukan merupakan hasil karya tulis orang lain atau plagiat.
Dan saya siap mempertanggung jawabkan apabila skripsi ini merupakan hasil plagiat
Universitas Sumatera Utara
E. Tinjauan Kepustakaan
Demokrasi merupakan suatu bentuk sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Menurut Maurice Duverger , demokrasi adalah termasuk
cara pemerintahan, dimana golongan yang diperintah adalah sama dan tidak terpisah – pisah, yaitu suatu sistem pemerintahan negara dimana dalam pokoknya
semua orang rakyat adalah berhak sama untuk memerintah dan juga untuk diperintah.
7
Negara Indonesia merupakan negara yang demokratis. Syarat – syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintah yang demokratis di bawah rule of law
ialah :
8
1. Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi, selain menjamin
hak – hak individu, harus menentukan pula cara prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak – hak yang di jamin.
2. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak independent and
impartial tribunals 3.
Pemilihan umum yang bebas 4.
Kebebasan untuk menyatakan pendapat 5.
Kebebasan untuk berserikat berorganisasi dan beroposisi 6.
Pendidikan kewarganegaraan civil education Dari syarat – syarat yang di kemukakan di atas maka dapat dilihat bahwa
ada hubungan yang sangat dekat antara poin nomor 3, dan 5 yaitu antara pemilihan umum dengan bebas dan kebebasan untuk berserikat, berorganisasi,
dan beroposisi.
7
Faisal Akbar Nasution,Pemerintah daerah dan sumber – sumber pendapatan asli daerah,Sofmedia,Jakarta,2009 Halaman 5
8
Miriam Budiarjo,Op.Cit Halaman 116
Universitas Sumatera Utara
Sementara itu, menurut M. Carter dan John Herz, suatu negara dapat disebut demokrasi apabila :
9
1. Yang menerintah dalam negara tersebut adalah rakyat
2. Bentuk pemerintahan yang diselenggarakan adalah kekuasaannya
terbatas.
Dalam jalannya suatu negara yang demokratis, maka sekelompok orang yang memimpin pemerintahan tersebut diangkat mewakili keinginan rakyat yang
dipilih berdasarkan suara rakyat dan bertugas untuk mewujudkan keinginan rakyat yang diwakilinya serta akhirnya bertanggung jawab kepada rakyat yang telah
memilih atau mengangkatnya.
10
Sehingga dalam hal ini, Rakyat lah yang kemudian pemegang kedaulatan atas negara tersebut.
Kedaulatan merupakan ciri, pertanda atau atribut hukum dari negara. Sebagai atribut hukum dari negara, kedaulatan mempunyai sejarah yang sangat
panjang, dalam arti bahwa kedaulatan lebih tua secara konseptual daripada konsep negara sendiri.
11
Sementara itu, pendapat lain mengartikan kedaulatan sebagai kekuasaan yang tertinggi, yaitu kekuasaan yang tidak berasal dan tidak dibawah
kekuasaan lain.
12
Apabila dijabarkan, maka ada empat teori kedaulatan yang ada yakni teori kedaulatan Tuhan, teori kedaulatan Rakyat, teori kedaulatan Negara, dan Teori
9
Nomensen Sinamo, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi, Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta, 2010 Halaman 85
10
Faisal Akbar Nasution,Op.Cit Halaman 5
11
Dedi Mulyadi, Kebijakan Legislasi Tentang Sanksi pidana pemilu legislatif di Indonesia dalam perspektif Demokrasi, Gramata Publishing, Jakarta, 2012 Halaman 211
12
Samidjo, Ilmu Negara, Armico, Bandung, 1986, Halaman 137
Universitas Sumatera Utara
kedaulatan Hukum. Dalam konsep demokrasi, maka teori kedaulatan yang digunakan adalah teori kedaulatan rakyat yang mana dalam teori ini rakyatlah
yang memiliki kekuasaan atas negara tersebut. Menurut teori ini, negara memperoleh kekuasaan dari rakyatnya dan bukan dari Tuhan atau dari Raja.
13
lahirnya teori kedaulatan rakyat ini sendiri sesungguhnya tidak terlepas dari tindakan sewenang-wenang yang dilakukan oleh raja terhadap rakyat-rakyatnya
yang menyebabkan rakyatnya mengalami kesengsaraan. Teori kedaulatan rakyat ide dasarnya adalah bahwa rakyatlah yang harus menjadi sumber kekuasaan
tertinggi dalam suatu negara, yang lain tidak.
14
Partai politik merupakan salah satu pilar penting dalam penyelenggaraan suatu pemerintahan yang demokratis. Partai politik dapat menjadi sarana rakyat
untuk ikut serta mengelola suatu negara melalui pemerintahan. Dilihat dari defenisinya, Undang – undang nomor 2 tahun 2011 tentang perubahan atas
undang – undang nomor 2 tahun 2008 tentang partai politik mendefenisikan partai politik adalah suatu organisasi yang bersifat nasional dan dibentuk oleh
sekelompok warga negara Indonesia secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita – cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik
anggota , masyarakat , bangsa dan negara serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
13
Ibid. Halaman 145
14
Dedi Mulyadi,Op.Cit Halaman 215
Universitas Sumatera Utara
Apabila kita lihat dari defenisi menurut Undang – undang tadi, maka dapat lah kita ketahui bahwa suatu partai politik tersebut di bentuk untuk mengakomodir
kepentingan politik dari anggota partai politik tersebut serta masyarakat, dan memiliki tanggung jawab untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Defenisi partai politik sendiri sangat beragam dan banyak sarjana yang
berbeda – beda dalam mendefenisikannya. Namun, dari berbagai defenisi yang ada, partai politik setidaknya dapat di defenisikan, yaitu sebuah organisasi untuk
memperjuangkan nilai atau ideologi tertentu melalui penguasaan struktur kekuasaan dan kekuasaan itu di peroleh melalui keikut sertaannya di dalam
pemilihan umum.
15
Dari defenisi diatas setidaknya ada empat hal yang dapat di jelaskan. Pertama, partai politik merupakan sebuah organisasi, kedua partai politik
merupakan suatu instrumen perjuangan nilai atau ideologi, ketiga perjuangan partai adalah melalui penguasaan struktur kekuasaan, dan terakhir instrumen
untuk meraih kekuasaan adalah melalui pemilu, bukan yang lain.
16
Secara umum, partai politik perhatian utamanya adalah pada pemilu, mereka sepenuh waktu berkomitmen pada aktivitas politik, memobilisasi massa
dalam jumlah yang sangat besar, memiliki waktu hidup yang sangat lama serta mereka menyediakan diri sebagai simbol politik.
17
Oleh karena itu, maka dapat
15
Sigit Pamungkas,Op.Cit Halaman 5
16
Ibid
17
Ibid.Hlm.6
Universitas Sumatera Utara
kita ketahui bahwa memang tiap – tiap partai politik memiliki tujuan untuk menduduki suatu jabatan publik karena tiap – tiap partai politik akan ikut serta
berjuang mati - matian melalui tahapan – tahapan pemilihan umum untuk dapat merebut kursi jabatan publik tersebut agar dapat masuk ke dalam pemerintahan
dan ikut serta dalam pengambilan keputusan. Oleh karena Partai politik lah yang bisa menjadi jalan bagi orang – orang
untuk ikut serta masuk ke dalam pemerintahan, maka tidak heran orang beramai – ramai masuk ke dalam partai politik termasuk juga di Indonesia. Namun, oleh
karena kepentingan politik yang sangat plural dan bermacam – macam maka tidak mengherankan bahwa kemudian muncul lah banyak partai karena
keanekaragaman budaya politik serta kepentingan politik masyarakat Indonesia. Seiring dengan semangat refornasi, dimana masyarakat di berikan suatu
kebebasan untuk berserikat dan berkumpul maka banyak kalangan membentuk partai politik untuk menyalurkan hasrat dan aspirasi politiknya. Menurut asasnya,
partai – partai di Indonesia ini terdapat partai – partai berdasarkan agama, berdasarkan kebangsaan, sosialisme, dan sebagainya.
18
Sehingga dengan itu muncul lah suatu sistem kepartaian di Indonesia yang multi-partai oleh karena
banyaknya partai politik di Indonesia. Sistem kepartaian , menurut Duverger adalah relasi diantara karakteristik
tertentu partai politik diantaranya jumlah, ukuran respektif, sekutu , lokasi
18
M.Solly Lubis,Hukum Tata Negara,Mandar Maju,Bandung,2008.Halaman. 66
Universitas Sumatera Utara
geografis, distribusi politik, dan sebagainya.
19
Sistem kepartaian sendiri menurut duverger di klasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu sistem partai tunggal ,
sistem dwi-partai dan sistem multi partai. Seperti telah disinggung sebelumnya, banyaknya partai politik di
Indonesia telah menunjukkan kehidupan kepartaian di Indonesia adalah kepartaian yang multi partai dimana banyaknya partai politik yang ada di dalam kehidupan
bersama partai politik di Indonesia. Ditinjau dari segi perundang – undangan, tidak terdapat pernyataan tegas yang menegaskan mengenai sistem kepartaian di
Indonesia, namun hanya tersirat dalam Pasal 6 A ayat 2 Undang – Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang di dalamnya terdapat frasa yang menyatakan
bahwa presiden dan calon presiden di usung oleh partai politik atau gabungan partai politik.
Berbicara mengenai kepartaian, maka sangat erat kaitannya dengan Pemilihan umum. Seperti yang telah di bahas sebelumnya bahwa tujuan dari
berdirinya partai politik tersebut adalah untuk ikut serta dalam pemilihan umum agar melalui pemilihan umum itu mereka memiliki kesempatan untuk bisa masuk
ke dalam pemerintaham dan mendapatkan suatu kekuasaan. Pemilihan umum merupakan suatu sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat
dimana melalui pemilihan umum rakyat akan memilih wakil – wakilnya hingga presiden dan wakil presidennya. Melalui pemilihan umum maka orang – orang
19
Sigit Pamungkas,Op.Cit Halaman 43
Universitas Sumatera Utara
yang telah terpilih dan masuk ke dalam pemerintahan telah terlegetimasi mewakili suara rakyat dan bertindak atas nama rakyat.
Parulian Donald menyatakan bahwa ada dua manfaat yang sekaligus sebagai tujuan atau sasaran langsung yang hendak di capai dengan pelaksanaan
lembaga politik pemilu, yaitu pembentukan atau pemupukan kekuasaan yang absah otoritas dan mencapai tingkat keterwakilan politik political
representativeness.
20
Pemilihan umum, sangat besar artinya bagi para partai politik, karena bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar sesungguhnya para pendukungnya
dan jika menang, maka sebagai media untuk menjalankan programnya.
21
Maka jika kita lihat maka erat kaitannya antara pemilihan umum itu sendiri dengan
partai politik, karena partai politik akan berusaha keras untuk mewujudkan program – programnya dengan cara memenangkan pemilihan umum sehingga
dapat masuk ke dalam pemerintahan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.
Sistem pemilihan umum merupakan salah satu instrumen yang sangat penting di dalam suatu negara demokrasi. Secara sederhana, sistem pemilu berarti
instrumen untuk menerjemahkan perolehan suara di dalam pemilu ke dalam kursi – kursi yang dimenangkan oleh partai atau calon.
22
Sistem pemilihan umum sendiri , terdapat macam – macam jensinya namun pada umumnya sistem
20
Titik Triwulan Tutik,Op.Cit Halaman.332
21
Ibid.Hlm.334
22
Kacung Marijan, Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi Pasca-Orde
Baru,Kencana,Jakarta, 2010,Halaman. 83
Universitas Sumatera Utara
pemilihan umum tersebut berkisar pada dua prinsip yang pokok yaitu sistem distrik dan sistem proporsional.
Sistem pemilihan distrik adalah sistem pemilihan dimana setiap daerah pemilihan memiliki satu perwakilan. Dalam
sistem distrik wilayah negara di bagi kedalam distrik- distrik pemilihan yang memiliki jumlah yang sama dengan jumlah anggota dewan perwakilan rakyat
yang dikehendaki. Sebagai contoh, apabila terdapat 400 anggota Dewan Perwakilan Rakyat maka wilayah negara tersebut akan di bagi atas 400 Distrik
Pemilihan. Sementara itu, sistem pemilihan proporsional adalah sistem di mana presentasi kursi di badan perwakilan rakyat yanh dibagi pada tiap – tiap partai
politik, disesuaikan dengan presentasi jumlah suara yang diperoleh tiap-tiap partai politik itu.
23
Secara umum, mekanisme sistem pemilihan proporsional diterapkan dengan cara kerja sebagai berikut :
24
1. Menentukan alokasi jumlah kursi pada suatu daerah
pemilihan provinsi 2.
Menentukan besarnya kuota untuk menentukan berapa suara yang dibutuhkan parpol agar mendapat satu kursi
di parlemen. Besarnya kuota ini bergantung pada jumlah penduduk dan jumlah kursi yang diperebutkan
Terdapat 2 metode utama dalam sistem proporsional ini sendiri yaitu Hare Sistem Single Tranferable Vote dan List System list proporsional
representative. Dalam hare system pemilih di berikan kesempatan untuk memilih pilihan pertama, kedua dan seterusnya dari distrik yang bersangkutan.
25
Dalam sistem ini jumlah suara seorang calon yang memenuhi syarat untuk mendapatkan
kursi akan di prioritaskan dan kemudian apabila ada suara lebih akan dipindahkan
23
Titik Triwulan Tutik,Op.Cit Halaman. 339
24
Ibid
25
Ibid,Hlm.340
Universitas Sumatera Utara
kepada calon berikutnya. Sementara itu, List System atau sistem daftar adalah suatu sistem yang mana pemilih diminta untuk memilih satu diantara nama –
nama daftar calon wakil rakyat yang akan dipilih melalui pemilu. Dalam pemerapannya, sistem daftar ini terdiri atas dua bentuk yaitu sistem
daftar terutup dan sistem daftar terbuka. Sistem daftar tertutup yaitu sistem dimana pemilih hanya memilih partai politik saja tanpa bisa memilih calon
anggota legislatifnya sementara itu sistem daftar terbuka pemilih tidak hanya bisa memilih partai politi saja namun juga calonnya.
Untuk menghasilkan hasil yang berkualitas maka pemilihan umum harus diselenggarakan sesuai dengan asasnya. Di Indonesia sendiri, Pemilihan Umum
harus dilaksanakan dengan Langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Langsung maksudnya adalah pemilihan umum dilaksanakan dengan rakyat secara
langsung memilih pemimpinnya, Umum yaitu pemilihan umum dilaksanakan secara umum kepada setiap orang tanpa membedakan suku, agama , ras atau
golongan, Bebas maksudnya adalah pemilihan umum dilaksanakan secara bebas artinya rakyat bebas memilih siapa yang akan dipilih tanpa ada tekanan dan
paksaan, Rahasia maksudnya adalah pemilihan umum dilakukan dengan rahasia artinya bahwa pemilih dalam memberikan hak suaranya tidak diketahui oleh pihak
lain, Jujur maksudnya adalah bahwa pemilihan umum dilaksanakan dengan jujur bahwa dalam penyeleggaraannya, penyelenggara pemilu dan setiap orang terkait
dengan penyelenggaraan pemilihan umum harus berlaku jujur sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Adil maksudnya adalah dalam
Universitas Sumatera Utara
penyelenggaraan pemilu semua yang terkait dengan pemilu baik itu pemilih ataupun peserta harus diperlakukan dengan sama oleh penyelenggara pemilu.
F. Metode Penelitian