Semua imam madhab empat membolehkan menjama’ shalat antara Menurut Ulama Hanafiah hanya dua tempat yang tersebut diatas Tiga Imam selain Hanafi membolehkan menjama’ selain dua tempat Bahwa tiga Imam berpendapat boleh menjama’ diwaktu safar

Shalat jama’ merupakan suatu keringanan yang diberikan Allah swt. kepada umat Islam. Berbagai sebab atau alasan umat Islam boleh melakukan shalat jama’, sesuai ketentuan yang sudah disepakati mayoritas ulama Hanafi, Maliki, Syafi’i, Hambali antara lain: 14 a. Sewaktu di Arafah dan Muzdalifah pada waktu musim haji. b. Saat sedang dalam perjalanan atau safar 89km. c. Saat terjadi hujan lebat sehingga mengancam jiwa dan harta, begitu juga turun salju dan cuaca dingin. 4. BERBAGAI PENDAPAT ULAMA TENTANG SHALAT JAMA’ Dalam masalah menjama’ shalat pada umumnya terdapat perbedaan pendapat antara ulama 15 :

a. Semua imam madhab empat membolehkan menjama’ shalat antara

Zuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim di Arafah dan antara Maghrib dan Isya’ di Muzdalifah, dan merupakan sunnah bagi orang yang sedang berhaji.

b. Menurut Ulama Hanafiah hanya dua tempat yang tersebut diatas

dibolehkan jama, selain itu tidak boleh.

c. Tiga Imam selain Hanafi membolehkan menjama’ selain dua tempat

diatas dan bukan diwaktu haji.

d. Bahwa tiga Imam berpendapat boleh menjama’ diwaktu safar, tapi

ulama Syafi’i dan Hambali mensyaratkan bahwa safar itu adalah 14Ibid., hal.221 15Syaikh Mahmoud Syaltout, Perbandingan Mazhab dalam Masalah Fiqih, Jakarta: Bulan Bintang, 1996, hal. 79 safar yang membolehkan mengqasar shalat, sedang ulama Maliki tidak mensyaratkan.

e. Bahwa tiga Imam berpendapat boleh jama’ karena hujan. Tapi hanya

jama’ taqdim saja menurut Syafi’i dan Maliki. Adapun Maliki mengkhususkan waktu maghrib dan Isya, sedangkan Syafi’i membolehkan semuanya. Dalam pada itu Hambali membolehkan magrib dan isya saja baik taqdim maupun ta’khir.

f. Bahwa Maliki dan Hambali membolehkan jama’ sebab sakit,

sedangkan Syafi’i sama sekali tidak membolehkan jama’ sebab sakit.

g. Hanya Hambali yang membolehkan jama’ bagi orang yang

mempunyai uzur. Terkait dengan jama’ shalat dalam keadaan mukim, Madzhab Syafi’i membolehkan jika keadaan hujan. Madzhab Hanafi membolehkan jika sedang berhaji. Madhab Maliki membolehkan jika dalam keadaan hujan dan sakit. Madhab Hambali membolehkan jika dalam keadaan sakit, hujan, takut, uzur. 16 Sedangkan madzhab Ja’fari membolehkan menjama’ dalam keadaan apapun, mereka menyebutnya ada waktu tersendiri antara zuhur dan ashar juga maghrib dan isya’ yaitu dengan 16Ibid...,hal. 81 istilah waktu musytarak. 17 Makanya penganut madzhab Syiah Ja’fariah biasa melakukan shalat dengan jama’ walaupun dirumah rumah mereka. 18

B. DASAR HUKUM MENDIRIKAN SHALAT