DASAR HUKUM MENDIRIKAN SHALAT

istilah waktu musytarak. 17 Makanya penganut madzhab Syiah Ja’fariah biasa melakukan shalat dengan jama’ walaupun dirumah rumah mereka. 18

B. DASAR HUKUM MENDIRIKAN SHALAT

Shalat merupakan landasan pokok hubungan manusia dan merupakan aktualisasi makna iman yang bersemayam didalam qalbu pelakunya. Dengan shalat, dari awal hingga akhir dapat mengingat Allah, RasulNya, hari kiamat dan petunjuk menuju kebahagiaan. Disamping itu shalat merupakan perwujudan yang nyata dari keimanan kepada masalah yang gaib. Karena itu shalat sebagai bukti keimanan, meninggalkannya berarti kekufuran. 19 Shalat sebagai bagian dari rukun islam yang paling utama setelah syahadat. Banyak orang yang mengartikan bahwa shalat adalah bentuk dari “sembahyang “ yang dilakukan umat islam. Hal itu tidak bisa dipungkiri karena didalamnya terdapat berbagai macam gerakan dan bacaan sebagai proses ritualnya. Sebenarnya dasar perintah untuk melaksanakan shalat adalah juga dasar perintah ibadah pada umumnya, yaitu firman Allah: نودبعيل لا سنلاو نجلا تقلاخامو “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi pada-Ku”. QS. Al Dzariyat 56 20 17 Muhammad Jawad Mughniah, Fiqh Lima Mazhab....., hal. 75 18Musa al Musawi, Meluruskan Penyimpangan Syiah, Jakarta: QALAM, 1995, hal. 199 19 Said Hawwa, al Islam, Jakarta: Al I’tisom Cahaya Umat, 2004, hal. 167 20 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: Karya Toha Putra, 1995, hal. 862 Akan tetapi perintah yang terdapat dalam ayat diatas masih bersifat global. Tentunya dalam Al-Qur’an kitab suci umat islam banyak sekali memuat dasar hukum yang khusus memerintahkan umat islam untuk shalat. Shalat merupakan salah satu rukun islam yang menjadi tiangnya agama dan harus dilaksanakan oleh setiap umat islam baik laki laki maupun perempuan, tua muda, miskin kaya, dalam keadaan apapun, asalkan sudah memenuhi syarat wajib hukumnya melaksanakan shalat. Dalam Al Qur’an pun banyak terdapat dalil dalil yang fokus mewajibkan umat islam melaksanakan shalat. Diantaranya : Dalam QS Al Baqarah ayat 43 نيعكارلا عم اوعكراو اةاكزلااوتاو اةولصلااوميقاو “Dan dirikanlah olehmu akan shalat, dan berikanlah olehmu akan zakat, dan ruku’lah kamu beserta orang orang yang ruku’” 21 Dalam QS Al Ankabut ayat 45 ركنملاو ءاشخفلا نع ىهنت اةولصلا نإ اةولصلا مقاو “Dan dirikanlah olehmu akan shalat, karena sesungguhnya shalat itu mencegah kita dari berbuat keji dan mungkar” 22 Dalam QS Al Baqarah ayat 238 نيتناق هللاوموقو ىطسولا اةولصلاو تاولصلا ىلعاوظفاح “Pelihara baik baik olehmu akan segala shalat dan shalat wusthaa shalat yang paling baik dan berdiri tegaklah kamu untuk Allahhal keadaan kamukekal dalam khusyu’” 23 21 Ibid., hal. 16 22 Ibid.,hal. 635 23 Ibid., hal. 58 Dalam QS An Nisa ayat 103 نينمؤممملا ىمملع تناممك اةولممصلا نإ اةولممصلااوميقاف متننأمطااذاف اتوقوم اباتك “Maka apabila kamu telah jauh dari kesulitan atau tenang tentram dirikanlah shalat, karena sesungguhnya shalat itu fardhu yang telah diwaktu waktukan atas segala orang beriman” 24 Dari ayat ayat di atas semuanya memerintahkan untuk shalat. Selain dalil yang terdapat dalam Al-Qur’an, sumber hukum bagi umat Islam yang kedua hadis juga banyak yang mengandung perintah kepada umat islam untuk mengerjakan shalat, antara lain diriwayatkan oleh ahmad bin Hambal : لممببقت تلبق ناف هتلص ةمايقلا موي دبعلا هب بساحيام لوا هلمع رئاس هنع دبر تدبر ناو , هلمع رئاس هنع 25 “Amal seseorang hamba yang pertama kali dipertanyakan pada hari kiamat nanti adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalnya dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalnya.” HR. Ahmad Hadis diatas dengan jelas menerangkan bahwa amal seseoarang nanti dihari pembalasan yang dipertanyakan pertama kali adalah shalatnya, dan ibadah shalat adalah sebagai penentu semua catatan amal ibadah kita. Meskipun anak kecil yang belum memenuhi syarat tidak diwajibkan melaksanakan shalat, tapi bagi orang tuanya hendaklah memprioritaskan pendidikan tentang shalat agar nantinya si anak sudah terbiasa dengan shalat 24 Ibid., hal. 138 25 Lihat, Hasby Ash Shidieqy, Pedoman Shalat..., hal 56 dan mau melakukan shalat rutin setiap hari. Diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan al Hakim dari ‘Amir bin Syu’aib, Rasulullah bersabda : اذإ اممهيلع مهوبرممضاو ,اعبممس اوممغلب اذإ اةلصلاب مكدلوأاورم عجاضملا ىف مهنيب اوقرفو ,ارشعاوغلب 26 Hadits diatas menerangkan bahwa bagi orang tua yang mempunyai anak yang sudah berumur 7 tahun harus diajari dan disuruh tentang shalat bila mampu, jika tidak mmpu disekolahkan madrasah atau memanggil guru ngaji untuk mengajarinya tentang shalat, dan jika sudah berumur 10 tahun tetapi tidak mau mengerjakan shalat maka anak tersebut boleh dipukul pelan, dan kamar tempat tidur mereka antara anak laki laki dan perempuan harus terpisah, tidak boleh jadi satu.

C. WAKTU-WAKTU SHALAT