Analisis Data Variabel Permainan Kartu Gambar

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id stabilitas sebesar 85 - 90 dikatakan stabil, sedangkan di bawah itu dikatakan tidak stabil variabel. Berikut langkah perhitungan pada kecenderungan stabilitas : 1 Rumus Menghitung Rentang Stabilitas Skor Tertinggi X Kriteria Stabilitas = Rentangan Stabilitas 2 Rumus Menghitung Mean Level Hasil Data 3 Rumus Menentukan Batas Atas 4 Rumus Menentukan Batas Bawah 5 Rumus Menghitung Persentase data point pada kondisi Banyak data point yang ada dalam rentang : Banyaknya data point = Persentase Stabilitas d. Jejak Data Kecenderungan jejak data sama dengan kecenderungan arah yakni menentukan kecenderungan jejak data pada suatu grafik untuk memberikan gambaran perilaku subyek yang sedang diteliti. e. Level Stabilitas dan Rentang Mea le el = ௉௘௡௝௨௠௟௔௛௔௡ ௛௔௦௜௟ ௧௔௥௚௘௧ ௕௘௛௔௩௜௢௥ ௕௔௡௬௔௞ ௗ௔௧௔ ௣௢௜௡௧ Batas atas = ea le el + ͳ ʹ ൗ dari re ta ga stabilitas Batas ba ah = ea le el ‐ ͳ ʹ ൗ dari re ta ga stabilitas digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Level stabilitas dan rentang adalah untuk menunjukkan derajat variasi atau besar kecilnya rentang kelompok data tersebut. Jika rentang datanya kecil atau tingkat variasinya rendah maka data dikatakan stabil. Secara umum jika 80 - 90 data masih berada pada 15 di atas dan di bawah mean, maka data dikatakan stabil. Rentangan target behavior pada masing-masing pre-test A1 – treatment B – post-test A2. f. Level Perubahan Level perubahan adalah tingkat perubahan yang menunjukkan berapa besar terjadinya perubahan data dalam suatu kondisi. Menentukan level perubahan dengan cara menandai data pertama dan data terakhir dalam suatu kondisi. Kemudian kurangi data yang besar dengan data yang kecil dan menentukan arah. Jika + menunjukkan makna yang membaik, - menunjukkan makna yang memburuk, dan = bernilai 0 dapat menunjukkan makna tidak ada perubahan, dapat menunjukkan makna membaik jika pada kondisi sebelumnya bermakna baik, begitu pun sebaliknya. Hal ini disesuaikan dengan tujuan intervensi. Berikut cara menghitung selisih antara kedua data : Data yang besar - Data yang kecil = Persentase Stabilitas 2. Analisis Antar Kondisi Analisis antar kondisi adalah untuk menganalisis perubahan antar kondisi, data yang stabil harus mendahului kondisi yang akan dianalisis. Komponen analisis visual yang terdapat antar kondisi meliputi : digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a. Jumlah Variabel Yang Di Ubah Yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas intervensi terhadap variabel terikat target behavior secara jelas. Pada data rekaan variabel yang akan diubah dari kondisi pre-test A1 – treatment B – post-test A2 adalah 1. Maka format yang di isi sebagai berikut : Tabel 5 Variabel Yang Di Ubah 1 . Jumla h variabel yang diubah 1 1 b. Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya Perubahan kecenderungan arah dan efeknya sama dengan estimasi kecenderungan arah. Cara menentukan perubahan arah dengan mengambil data pada analisis dalam kondisi. c. Perubahan Stabilitas Untuk menentukan perubahan kecenderungan stabilitas dapat dilihat dari kecenderungan stabilitas pada analisis dalam kondisi. d. Perubahan Level Adalah tingkat perubahan level data pada dua kondisi yang berbeda, yaitu dari kondisi pre-test A1 ke kondisi treatment B dan dari Perbandingan kondisi BA 1 2:1 BA 2 2:1 1. Jumlah variabel yang diubah 1 1 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id kondisi treatment B ke kondisi post-test A2. Cara menentukan perubahan level dilakukan dengan cara: 1 Perubahan level kondisi pre-test A1 ke kondisi treatment B Menentukan melalui data point pada kondisi pre-test A1 pada sesi terakhir dan sesi pertama pada kondisi treatment B. Kemudian menghitung selisih keduanya. 2 Perubahan level kondisi treatment B ke kondisi post-test A2 Menentukan melalui data point kondisi treatment B pada sesi terakhir dan sesi pertama pada kondisi post-test A2. Kemudian menghitung selisih keduanya. Menentukan + jika membaik, - jika menurun, dan = bernilai 0 dapat menunjukkan makna tidak ada perubahan, dapat menunjukkan makna membaik jika pada kondisi sebelumnya bermakna baik ataupun sebaliknya. e. Data Overlap Data overlap adalah untuk mengetahui besar kecilnya persentase overlap dalam memberikan pengaruh intervensi terhadap target behavior. Untuk menentukan overlap data, maka dilakukan dengan cara : 1 Overlap data kondisi pre-test A1 ke kondisi treatment B a Melihat kembali batas bawah dan batas atas pada kondisi pre- test A1. b Menghitung banyak data point pada kondisi treatment B yang berada pada rentang kondisi pre-test A1 . digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c Perolehan hasil pada langkah b dibagi dengan banyaknya data point dalam kondisi treatment B kemudian dikalikan 100. 2 Overlap data kondisi treatment B ke kondisi post-test A2 a Melihat kembali batas bawah dan batas atas pada kondisi treatment B. b Menghitung banyak data point pada kondisi post-test A2 yang berada pada rentang kondisi treatment B. c Perolehan hasil pada langkah b dibagi dengan banyaknya data point dalam kondisi post-test A2 kemudian dikalikan 100. Catatan : semakin kecil persentase overlap semakin baik pengaruh treatment terhadap target behavior. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah dua anak dengan kecenderungan tunagrahita ringan yang bersekolah di SDN Sidosermo 1 Surabaya. Dua anak tersebut adalah ZN dan FT, keduanya berjenis kelamin laki-laki dan sedang duduk di kelas 1 SDN Sidosermo 1 Surabaya. Berikut adalah deskripsi kedua subjek : Tabel Deskripsi Subjek 1 No. Klasifikasi Subjek Penelitian 1. Nama ZN 2. Tempat, Tanggal Lahir Surabaya, 12 Januari 2009 3. Usia 7 tahun 4. Jenis Kelamin Laki-laki 5. Anak ke- 1 dari - bersaudara 6. Agama Islam 7. Spektrum Tunagrahita Ringan digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Tabel Deskripsi Subjek No. Klasifikasi Subjek Penelitian 1. Nama FH 2. Tempat, Tanggal Lahir - 3. Usia 6 tahun 4. Jenis Kelamin Laki-laki 5. Anak ke- 4 dari 4 bersaudara 6. Agama Islam 7. Spektrum Tunagrahita Ringan

B. Deskripsi Dan Reliabilitas Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan eksperimen. Instrumen penelitian berupa panduan pelaksanaan metode permainan kartu gambar dan lembar observasi kemampuan berhitung anak tunagrahita ringan dengan teknik pengumpulan data behavior tallying. Pada skala tersebut terdapat beberapa indikator tingkat kemampuan berhitung anak tunagrahita ringan. Hal-hal yang akan diobservasi pada anak tunagrahita ringan adalah mengenali atau membilang angka, menyebut urutan bilangan, menghitung benda, menghitung himpunan dengan nilai bilangan benda, memberi nilai bilangan pada suatu bilangan himpunan benda, mengerjakan atau menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan konsep dari konkret ke abstrak. Ahmad Susanto, 2011:62. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pemilihan materi pembelajaran ini berdasarkan observasi yang dilakukan selama beberapa hari di SDN Sidosermo 1 Surabaya dan rekomendasi dari guru inklusi sesuai dengan kurikulum buku panduan matematika berhitung yang dipakai untuk kelas 1 SD . Untuk menguji validitas panduan pembelajaran peneliti menggunakan expert judgments ahli untuk mengoreksi isi dari panduan pembelajaran tersebut. Alat tes yang digunakan adalah lembar observasi kemampuan berhitung dengan menggunakan teknik behavior tallying yang terdiri dari 6 indikator. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan statistika deskriptif sederhana Sunanto, 2005 yang dianalisis melalui analisis visual pada arah perubahan dalam kondisi maupun antar kondisi dan menggunakan analisis grafik. Pada analisis data dengan metode analisis visual tersebut akan melalui beberapa komponen, yaitu banyaknya skor pada setiap kondisi, tingkat stabilitas, perubahan level data, dan arah perubahan dalam satu kondisi atau antar kondisi yang nantinya akan dibuat satu per satu grafik dan dianalisis sendiri-sendiri dengan analisis dalam kondisi maupun antar kondisi.

C. Hasil

Teknik statistika yang digunakan pada penelitian single case experimental design adalah dengan melakukan analisis data menggunakan analisis grafik yang sebelumnya di analisis dengan beberapa komponen yakni analisis dalam kondisi dan antar kondisi, sehingga diperoleh beberapa output data terlampir. Berikut adalah rangkuman dari analisis data yang sudah digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id terorganisir. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang disertai dengan penjelasan. Subjek 1 ZN Data sebelum grafik subjek 1 : Hari ke Skor Menyebut Bilangan Mengenal Angka Menghitung Benda 1 1 6 2 2 7 5 6 3 3 9 6 7 4 4 9 7 8 5 5 9 9 9 6 6 8 8 9 7 7 10 9 8 8 8 10 9 9 9 9 9 8 10 10 10 12 8 9 11 11 11 9 10 12 12 11 9 11 Hari ke Skor Menghitung Gambar Berhitung dengan jari Berhitung Abstrak 1 1 3 2 2 5 4 4 3 3 6 5 4 4 4 7 6 5 5 5 7 7 4 6 6 8 6 5 7 7 9 8 5 8 8 10 8 4 9 9 8 9 5 10 10 9 9 4 11 11 10 8 4 12 12 9 9 4

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERMAINAN BALOK DAN PERMAINAN DAKON TERHADAP KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN DITINJAU DARI KESIAPAN SEKOLAH Pengaruh Permainan Balok Dan Permainan Dakon Terhadap Kemampuan Berhitung Permulaan Ditinjau Dari Kesiapan Sekolah Siswa Tk B Paud Insan F

0 2 18

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Permainan Kartu Angka Bergambar Di Desa Gonilan Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Menggunakan Media Permainan Kartu Angka Bergambar Di Desa Gonilan Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN BERHITUNG MELALUI PERMIANAN KARTU HURUF, GAMBAR DAN ANGKA Peningkatan Kemampuan Membaca Dan Berhitung Melalui Permianan Kartu Huruf, Gambar Dan Angka Pada Pembelajaran Tematik (Bahasa Indonesia Dan Matematika) Pada Siswa

0 1 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU ANGKA DAN GAMBAR PADA ANAK Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Permainan Kartu Angka Dan Gambar Pada Anak Di TK ABA Kraguman I Jogonalan Klaten Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 16

PENGARUH PENERAPAN METODE PERMAINAN "COCOKKAN KARTU" TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I DI SLB C-G YPPCG SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 18

PROFIL KEMAMPUAN PRA BERHITUNG TUNAGRAHITA DI SLB KARYA ASIH SURABAYA.

7 18 92

Permainan Berhitung di Taman Kanak-kanak | SDN MANCAGAHAR 1 permainan berhitung

0 0 18

kemampuan berhitung siswa Sekolah Menyenangkan

0 0 4

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DENGAN BERMAIN KARTU REMI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA TUNAGRAHITA RINGAN DI SDLBC AKW KUMARA II SURABAYA

0 0 18