Catu Daya Perancangan Elektrik

19

3.2.7. Push Button

Modul push button yang digunakan adalah aktif low pull down. Bentuk rangkaian dari push button ditunjukkan oleh Gambar 3.15. = 1 1 = = 5 Gambar 3.15 Untai Push Button Rangkaian terdiri dari sebuah resistor yang diseri dengan tombol normally-opened NO. Resistor berfungsi sebagai beban yang mencegah terjadinya hubungan-singkat ketika tombol ditekan. Nilai resistor yang digunakan adalah 1 kΩ. Jika push button tidak ditekan maka pada input mikrokontrolernya bernilai 1, jika push button ditekan maka pada input mikrontroler bernilai 0.

3.2.8. Catu Daya

Perancangan catu daya dirancang menggunakan dua ground yang berbeda yaitu untuk mikrokontroler. Ground mikrokontroler dan ground driver motor dipisah karena pada saat pompa dinyalakan maka jalur input supply akan drop sehingga menyebabkan mikrokontroler restart. Mikrokontroler, LCD, Sensor photodioda dan Sensor load cell dicatu dengan tegangan 5 V. Sumber catu daya pada mikrokontroler dari trafo 2 A yang mempunyai output tegangan 12 V AC , dan disearahkan dengan dioda bridge. Ke Mikrontroler S2 +V V1 5V R1 1k 20 Untuk mencatu tegangan 5 V digunakan IC regulator 7805 skema dapat dilihat pada Gambar 3.16 sedangkan pada board driver motor dan pendingin peltier menggunakan catu daya 12 V dari switching power supply. Gambar 3.16 Untai Power Supply 5 V 3.2.9. Modul Saklar Cara kerja dari rangkaian saklar ini adalah saat dari mikrokontroler bernilai 1 atau high maka led pada optocoupler 4N35 menyala dan sisi penerima optocoupler juga akan aktif atau arus mengalir dari Vcc ke ground, sehingga pada kaki basis transistor terpicu tegangan sehingga transistor akan saturasi dan relay akan aktif dan catu daya akan aktif. Saat mikrokontroler bernilai 0 atau low maka led pada optocoupler tidak menyala dan sensor penerima tidak bekerja sehingga optocoupler akan tersambung dengan ground melalui R. Sehingga transistor tidak terpicu dengan tegangan maka transistor cutoff dan relay tidak aktif. Untai saklar ini dapat dilihat pada Gambar 3.17. Gambar 3.17 Untai Saklar 4xIN4002 Trafo 2A 220VAC 0V 12V GND OUT + C2 10uF IN COM OUT U1 78L05 D1 + C1 4700uF T1 21 Pada untai driver motor juga terdapat dioda yang berfungsi sebagai dioda free wheel yang berguna membuang arus dari tegangan induksi yang terjadi saat peralihan kondisi dari on ke off. Ketika terjadi kondisi seperti ini kumparan pada relay menyimpan arus sesaat yang besar. Hal ini sesuai dengan sifat dari kumparan yang tidak dapat membuat arus menjadi 0 dengan seketika. Apabila muatan ini tidak dibuang tegangan pada kaki kolektor bisa terlalu besar sehingga menyebabkan transistor rusak. Relay yang digunakan relay 12 volt yang mempunyai hambatan dalam sebesar 400 Ω, relay akan diberi tegangan 12 volt sehingga diperoleh arus pada kaki kolektor sebesar Ic= = , = 28,8 mA Transistor yang digunakan mempunyai hfe sebesar 40-250, sehingga dapat dicari arus yang mengalir pada kaki basis dengan hfe terkecil. Ib = = , = 0,72 mA Gambar 3.18 Untai Optocoupler Dengan konfigurasi pada Gambar 3.18, photo transistor dapat memberikan logika HIGH pada saat led optocoupler menyala. Pada saat led aktif atau menyala maka nilai konduktifitas kaki kolektor – emitor akan naik, sehingga V out mendapat sumber tegangan dari V 1 melalui kaki emitor photo transistor sehingga V out berlogika HIGH dan sebaliknya pada saat tidak menerima cahaya maka photo transistor OFF dan V out dihubungkan ke ground melalui R2 sehingga berlogika LOW. 4N35 1 2 5 4 GND1 GND2 Ke mikrokontroler Out +V V1 12V R2 1k R1 330 U2 OPTOISO 22 Dari hasil pengukuran tegangan output dari optocoupler yang menggunakan tegangan 12 volt dan resistor pada optocoupler sebesar 1 kΩ adalah 5,6 volt maka R b dapat dicari dengan rumus. R b = = , , = 6,388 kΩ resistor yang dipasang 5,8 kΩ

3.2.10. Driver Motor Motor membutuhkan arus yang cukup besar untuk dapat berputar.