18
3.2.6. Sensor Photodioda
Photodioda merupakan sensor cahaya semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Photodioda bekerja
berdasarkan intensitas cahaya. Jika photodioda terkena cahaya maka photodioda bekerja seperti dioda pada umumnya tetapi jika tidak mendapat
cahaya maka photodioda akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga arus listrik tidak dapat mengalir.
Rangkaian photodioda ini menggunakan LED inframerah sebagai pemancar dengan catu daya 5 volt, sedangkan pada bagian penerima
digunakan photodioda dengan catu daya 5 volt. Rangkaian ini akan menjadi inputan pada PORT A dimana masukannya akan diolah dengan ADC
sehingga akan didapat perbedaan yang cukup signifikan antara saat photodioda mendeteksi cetakan atau tidak.
Pada rangkaian pemancar infra merah besar R2 didapat dari perhitungan tegangan kerja LED infra merah = 1,6 volt. Arus yang
diperbolehkan melewati LED infra merah = 10 mA ~ 20 mA. Dengan catu daya sebesar 5 volt maka:
2 = 1 −
2 2 =
,
R2 = 340 Ω Sehingga digunakan R2 sebesar 330 Ω .
R1 pada rangkaian photodioda didapatkan dari percobaan untuk mendeteksi cetakan nilai yang cocok 10 kΩ dalam hal ini. Untuk
mendeteksi cetak yang berbahan melamin putih. Gambar untai sensor photodioda dapat dilihat di Gambar 3.14.
Gambar3.14 Untai Sensor Photodioda
Ke Mikrontroler Photodioda
LED Inframerah
D1 D2
LED0 +V
V1 5V
R1 10k
R2 330
19
3.2.7. Push Button
Modul push button yang digunakan adalah aktif low pull down.
Bentuk rangkaian dari push button ditunjukkan oleh Gambar 3.15.
= 1
1
= = 5
Gambar 3.15 Untai Push Button
Rangkaian terdiri dari sebuah resistor yang diseri dengan tombol normally-opened NO. Resistor berfungsi sebagai beban yang mencegah
terjadinya hubungan-singkat ketika tombol ditekan. Nilai resistor yang digunakan adalah 1 kΩ.
Jika push button tidak ditekan maka pada input mikrokontrolernya bernilai 1, jika push button ditekan maka pada input mikrontroler bernilai 0.
3.2.8. Catu Daya