40
Tabel 11 Distribusi Frekwensi Hasil Belajar IPS Siklus 2
Siswa Kelas 6.B SD Negeri Nampudadi Semester 22012-2013
No Interval
Frekwensi Persentase
1 90 -
99 6
30 2
80 - 89
7 35
3 70 -
79 4
20 4
60 - 69
2 10
5 50 -
59 1
5 20
100 Berdasarkan tabel di atas, siswa yang mendapat nilai dengan interval 50-59
sebanyak 1 anak dengan persentase 5, nilai 69-69 sebanyak 2 anak dengan persentase 10 , nilai 70-79 sebanyak 4 anak dengan persentase 20 , nilai 80-89 sebanyak 7 anak
dengan persentase 35 , dan yang mendapat nilai 90-99 sebanyak 6 anak dengan persentase 30 .
4.2.2 Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan analisa deskriptif yaitu analisa deskriptif kualitatif dengan membandingkan nilai tes antara siklus I dan siklus II, dengan melihat
nilai tertinggi, nilai terendah, dan rata-rata. Skor ini digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa.
4.2.2.1 Analisis Ketuntasan
Berdasarkan hasil observasi baik observasi dari penskoran hasil belajar siswa, maupun observasi dari implementasi RPP, yang diperoleh dari proses
perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan, terbukti menunjukkan ada perubahan keaktifan dan kreatifitas belajar siswa yang signifikan dengan mengembangkan hasil
belajar siswa yang di desain dengan menggunakan pendekatan jigsaw pada mata pelajaran IPS di kelas 6.B SD Negeri Nampudadi.
Hasil observasi menunjukkan, bahwa guru telah memulai pelajaran dengan mengorganisasi kelas, siswa diminta belajar secara berkelompok baik dalam kelompok
41
ahli maupun dalam kelompok asal, guru sudah menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses pembelajaran, guru mengarahkan pendapat
siswa sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa saja yang sudah mereka pelajari sendiri sehingga kreatifitas dan kemampuan berfikir siswa menjadi lebih bertambah luas..
Perbandingan hasil ketuntasan penelitian yang diperoleh dari keadaan, siklus 12 disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 12 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1
Siswa Kelas 6.B SD Negeri Nampudadi Semester 22012-2013
No Ketuntasan
Frekwensi Persentase
1 Tuntas
14 70,0
2 Tidak Tuntas
6 30,0
Rerata 69,5
Maksimum 80,0
Minimun 50
Berdasarkan tabel 3 di atas dinyatakan bahwa pada siklus 1 siswa yang tuntas belajar ada 14 orang atau sebesar 70. Sedangkan siswa yang tidak tuntas belajar ada 4
orang atau 30. Nilai tertinggi pada hasil belajar siklus 1 yaitu 90, sedangkan nilai terendah yaitu 50. Rata-rata tes hasil belajar pada pertemuan tersebut sebesar 69,5.
Rerata tes hasil belajar tersebut sudah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu KKM ≤ 65. Dan, ketuntasan tes hasil belajar belum mencapai indikator kinerja karena
hanya mencapai 69,5. Mestinya, agar mencapai indikator kinerja rerata tes hasil belajar mencapai ≥ 80.
Adapun ketuntasan pada siklus 1 mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.
Gambar 3. Diag Nampudadi.
Berdasarkan g mencapai ketuntasan d
KKM yang telah ditetapka Perbandingan
siklus 2 disajikan dalam
Ana
No K
1 Tunta
2 Tidak
Rerat Maksi
Minim Berdasarkan t
belajar ada 17 orang ata orang atau 15. Nilai
terendah yaitu 50. Rat
30
iagram ketuntasan hasil belajar IPS siklus 1 sisw n gambar di atas dapat diketahui bahwa 70 dar
n dalam belajar. Sedangkan 30 dari 20 siswa b apkan yaitu 65.
an hasil ketuntasan penelitian yang diperoleh am tabel 13 berikut ini.
Tabel 13 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 2
Siswa Kelas 6.B SD Negeri Nampudadi Semester 22012-2013
Ketuntasan Frekwensi
Persentase ntas
17 85,0
ak Tuntas 3
15,0 rata
77,5 ksimum
90,0 nimun
50 n tabel 8 di atas dinyatakan bahwa pada siklus 2 si
atau sebesar 85. Sedangkan siswa yang tidak tun ilai tertinggi pada hasil belajar siklus 2 yaitu 90,
Rata-rata tes hasil belajar pada pertemuan terseb
70 30
42
siswa kelas 6 SDN dari 20 anak sudah
a belum tuntas dari
leh dari keadaan,
tase
2 siswa yang tuntas k tuntas belajar ada 3
90, sedangkan nilai sebut sebesar 77,5.
Tuntas Tidak Tuntas
Rerata tes hasil belajar KKM 65. Dan, ketuntasa
mencapai 85 dari indi Adapun ketun
jelasnya dapat dilihat pa
Gambar 4. SDN Namp
Berdasarkan g mencapai ketuntasan d
KKM yang telah ditetapka
4.2.2.2 Analisis Kompa