Pelaksanaan dan Observasi Pelaksanaan Siklus 2 1 Perencanaan

34

4.1.2.2 Pelaksanaan dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran siklus 2 ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. Tindakan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 2 April 2013 jam 07.00 sampai 08.30 WIB, tindakan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 8 April 2013, sedangkan tindakan ketiga hari Rabu, 9 April 2013 adalah untuk melaksanakan evaluasi dengan terlebih dahulu mengulang sedikit materi pembelajaran tentang mengenal cara-cara menghadapi bencana alam banjir, puting beliung, kemarau panjang dan kebakaran hutan di kelas VI SDN Nampudadi. Banyaknya siswa yang mengikuti pembelajaran adalah 20 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan, serta dihadiri rekan sejawat sebagai observer. Dalam pelaksanaan tindakan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan jigsaw sesuai rencana pada pembelajaran 1 sampai pembelajaran 7 dan di observasi oleh teman sejawat. Pada kegiatan awal, guru mengawali dengan membuka pelajaran yang diikuti mengucapkan salam kepada siswa kelas VI dilanjutkan dengan melakukan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa yang akan mengikuti pelajaran. Pada saat pelaksanaan penelitian pertemuan pertama semua siswa hadir di dalam kelas. Sebelum masuk pada kegiatan inti pembelajaran, guru terlebih dahulu melakukan tes penjajagan tentang pokok cara menghadapi bencana alam yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengalaman dan kemampuan awal siswa mengenai cara menghadapi bencana alam banjir, puting beliung, kemarau panjang dan kebakaran hutan. Langkah selanjutnya guru memberikan apersepsi untuk memancing pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan cara menghadapi bencana alam banjir, puting beliung, kemarau panjang dan kebakaran hutan yang akan diberikan. Guru menanyakan kepada semua siswa yang berada di kelas mengenai cara menghadapi bencana banjir, puting beliung, kemarau panjang dan kebakaran hutan yang diketahui dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan kegiatan inti yang berlangsung selama 50 menit pertemuan 1 adalah dengan melaksanakan pembelajaran jigsaw dari langkah pertama sampai langkah ke tiga karena waktu yang tidak memungkinkan untuk diteruskan sampai langkah terakhir. Sedangkan pada pertemuan ke 2 melanjutkan langkah ke empat sampai dengan terakhir. 35 Adapun langkah pembelajaran dalam siklus 1 meliputi: pertama, siswa membentuk kelompok sesuai petunjuk guru. Tiap kelompok ditentukan ketua dan penulis, anggota. Setiap kelompok dipersilahkan memberi nama wayang, Pandawa. Siswa menyimak gambar tentang bencana alam geologis. Siswa menyimak gambar tentang bencana alam geologis, gambar A. banjir, B. puting beliung, C. kemarau panjang, dan gambar D. kebakaran hutan. Tiap anggota dari kelompok asal memilih dan menentukan salah satu bagian materi dan tugas sesuai dengan gambar, dan kode huruf . Langkah ketiga model pembelajaran Jigsaw adalah anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru kelompok ahli untuk mendiskusikan sub bab mereka. Kelompok ahli materi A membahas tentang tanda-tanda, langkah- langkah antisipasi dan tindakan saat terjadi banjir, B. puting beliung, C. kemarau panjang, D. kebakaran hutan. Langkah keempat model pembelajaran Jigsaw adalah Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai Langkah kelima model pembelajaran Jigsaw adalah Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. Langkah keenam model pembelajaran Jigsaw adalah pembahasan yaitu siswa memberi kesimpulan dan guru memberi penghargaan. Langkah keenam model pembelajaran Jigsaw Pembahasan dengan siswa melaksanakan diskusi kelas kemudian siswa memberi tanggapan terhadap kelompok yang presentasi Pada kegiatan akhir ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas pada saat pelajaran berlangsung sehingga siswa diharapkan akan lebih memahami pokok bahasan yang diajarkan, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mulai memancing keberanian siswa dalam bertanya kemudian dilanjutkan dengan memberikan evaluasi yang telah disiapkan. Setelah selesai, guru mengakhiri pelajaran dengan salam disertai pemberian motivasi kepada siswa untuk selalu belajar dengan tekun disertai selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Pada tahap ini observer melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti yang meliputi tindakan guru dan kegiatan siswa serta digunakan juga dokumentasi untuk mengetahui aktivitas guru maupun siswa serta kejadian-kejadian terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Adapun hasil observasi guru selama proses kegiatan pembelajaran IPS 36 tentang cara menghadapi bencana alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kegiatan guru. Pembelajaran pada pertemuan pertama ini berjalan lancar. Siswa terlihat dalam aktif memperhatikan penjelasan guru. Dalam penyampaian materi guru sudah menggunakan bahasa yang sederhana, mudah dipahami siswa, runtut, dan jelas. Pembahasan materi juga sudah sistematis tetapi masih ada beberapa hambatan yang menjadi kendala dalam pembelajaran, yaitu : a. Dalam menentukan kelompok diskusi anak-anak berebut memilih sendiri b. anggota kelompoknya, sehingga ada kesenjangan antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa yang kurang pandai. c. Pada saat pelaksanaan diskusi siswa kurang memahami cara berdiskusi sehingga siswa banyak yang gaduh. d. Guru kurang membimbing siswa pada saat pelaksanaan diskusi. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan kedua juga berjalan dengan lancar, tetapi masih ada kekurangan-kekurangan, yaitu : a. Siswa tidak berani bertanya tentang materi yang belum dipahaminya, sehingga pada saat tanya jawab siswa kurang aktif dalam menjawab pertanyaan guru. b. Guru kurang membimbing siswa secara individu. c. Pada saat pembahasan hasil diskusi, siswa kurang berani mengemukakan pendapat. Dari alasan di atas maka perlu perbaikan-perbaikan pada siklus 2 diantaranya adalah a. Membangkitkan minat siswa agar mau bertanya. b. Setiap kelompok terdiri dari siswa yang pandai dan kurang pandai sehingga tidak ada kesenjangan pada saat pelaksanaan diskusi. c. Sebelum pelaksanaan diskusi guru memberi petunjuk kepada siswa tentang cara pelaksanaan diskusi sehingga siswa tidak bingung. d. Guru membimbing siswa dalam pelaksanaan diskusi agar diskusi berjalan dengan lancar. 37

4.1.2.3 Refleksi

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22