45 menjadikan teman dekat subjek sebagai informan kunci maka diharapkan
dapat diperoleh yang lebih objektif dan komprehensif terkait faktor penyebab subjek merokok.
Proses wawancara pada penelitian ini berlangsung di beberapa lokasi. Terdapat wawancara yang dilakuakn di rumah subjek atau informan kunci.
Adapula wawancara yang dilakukan di luar rumah, tepatnya yaitu di tempat biasa subjek atau informan menghabiskan waktu luang. Pelaksanaan
wawancara tersebut didasarkan pada pedoman wawancara yang telah dipersiapkan sebelumya. Pedoman wawancara pada penelitian ini memuat
pokok-pokok pertanyaan untuk dijawab subjek penelitian. Berikut adalah tabel yang menunjukan kisi-kisi pedoman wawancara dalam penleitian ini:
Tabel 3. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Subjek
No Aspek
Deskriptor 1 Aspek Interpersonal
Anggota keluarga dan teman di sekitar yang merokok
2 Aspek Budaya Aspek historis awal mula subjek merokok;
Motivasi pribadi subjek untuk terus-menerus melakukan perilaku merokok.
3 Aspek Intrapersonal Sumber informasi mengenai rokok yang
diterima subjek; Aktivitas yang dilakukan saat merokok
G. Tehnik Analisis Data
Menurut Moleong 2007: 288 analisis data bertujuan untuk menyederhanakan hasil olahan data kualitatif yang disusun secara terinci. Pada
penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis interatif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Analisis pada model
46 tesebut terdiri dari empat komponen yang saling berhubungan, yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Proses siklusnya dapat dilihat pada gambar berikut Sugiyono, 2007:
246:
Gambar 3.1. Analisis Data Interaktif Model Miles dan Hubberman
Gambar tersebut menunjukan adanya empat tahap analisis data. Pertama adalah tahap pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian
lapangan dengan cara wawancara pada subjek penelitian. Proses reduksi data dilakukan dengan cara menyisihkan terlebih dahulu data-data hasil wawancara
yang tidak sesuai dengan rumusan masalah. Proses reduksi data diharapkan dapat menghasilkan data-data penelitian yang lebih mengerucut dan fokus
untuk menjawab rumusan masalah. Tahap selanjutnya adalah penyajian data. Data yang telah direduksi
disajikan dalam bentuk tabel maupun uraian deskriptif untuk mempermudah penyusunan laporan penelitian. Selanjutnya, dilakukan tahap penarikan
kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah penelitian. Pengumpulan
data
Reduksi data Penyajian
data
Penarikan kesimpulan dan verifikasi
47
H. Uji Keabsahan Data
Data atau informasi yang diperoleh agar dapat menjadi valid, maka data atau informasi dari satu pihak dicek kebenarannya dengan cara memperoleh
data dari sumber lain, misalnya dari pihak kedua, ketiga dan seterusnya. Tujuannya ialah membandingkan informasi tentang hal yang sama yang
diperoleh dari berbagai pihak, agar ada jaminan tentang tingkat kepercayaan data sehingga dapat mencegah subjektivitas. Metode tersebut dinamakan
triangulasi. Triangulasi
adalah tehnik
pemeriksaan keabsahan
data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Selain untuk
memastikan kebenaran data, triangulasi juga dilakukan untuk memperkaya data. Denzin membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori Moleong, 2007: 178.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua macam triangulasi, yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi
sumber dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara yang dilakukan secara langsung pada subjek penelitian dengan data hasil wawancara
terhadap teman dekat subjek selaku informan kunci. Sementara triangulasi metode dilakukan dengan cara membandingkan data hasil wawancara dan
observasi yang dilakukan peneliti. Dua macam triangulasi tersebut diharapkan
dapat membuat data yang diperoleh lebih valid.
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN