16
BAB II KAJIAN TEORI
A. Perilaku Merokok
1. Definisi Rokok
Rokok dapat dipahami sebagai daun kering tembakau yang dibungkus kertas kecil berbentuk silinder dan dibakar serta dihirup ke paru-
paru Gurung, 2006: 19. Rokok tersebut digunakan dengan cara dibakar
pada salah satu ujungnya yang disebut sebagai sumbu tokok dan kemudian dibiarkan membara sehingga asapnya dapat dihirup pada ujung lainnya yang
disebut ujung penghisap. Rokok secara sederhana juga dapat didefinisikan sebagai suatu produk
adiktif TCSC-IAKMI, 2012: 1. Rokok secara umum merupakan silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 mm sampai dengan 120 mm atau
bervariasi di berbagai negara, dengan diameter sekitar 10 mm dan berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah Jaya, 2009: 14. Berdasarkan
uraian tersebut dapat dipahami bahwa rokok pada dasarnya merupakan suatu produk adiktif yang berasal dari tembakau kering dan dibungkus
secara silinder.
2. Klasifikasi Rokok
Klasifikasi rokok dalam hal ini tidak dapat dilepaskan dari jenis atau spesies tembakau. Ada lebih dari 200 spesies tembakau di dunia dan di
antara 200 jenis tersebut terdapat tiga varietas utama, yaitu
Nicotiana
17
Tabacum
Virginia,
Nicotiana Macropylla
Maryland, dan
Nicotiana Rustica
Boeren Sukendro, 2007: 33. Terdapat beberapa jenis rokok di Indonesia yang dibedakan menjadi
kelompok berikut Jaya, 2009: 15-18: a.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus 1
Klobot:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung 2
Ka wung:
rokok yang bahan pembungkusnya berasal dari daun aren
3
Sigaret:
rokok yang bahan pembungkusnya dari kertas 4
Cerutu:
rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau
b. Rokok berdasarkan bahan baku atau isi
1 Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun
tembakau dan saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu
2 Rokok
kretek
: rokok yang bahan bakunya berupa daun tembakau
d
an cengkeh yang diberi saus 3
Rokok
klembak:
rokok yang bahan bakunya daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus
c. Rokok berdasarkan proses pembuatannya
1 Sigaret Kretek Tangan SKT: rokok yang proses
pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau alat bantu sederhana, lingkar
diameter pangkal dan ujung berbeda besarnya
2 Sigaret Kretek Mesin SKM: rokok yang proses
pembuatannya menggunakan mesin, lingkar diameter pangkal dan ujung sama besar
d. Rokok berdasarkan penggunaan filter
1 Rokok Filter RF: rokok yang pada bagian pangkalnya
terdapat gabus 2
Rokok Non Filter RNF: rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus
Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui bahwa terdapat bebagai kriteria yang digunakan untuk mengklasifikasikan rokok, mulai dari
berdasarkan bahan pembungkusnya, bahan baku atau isi, proses pembuatan, serta ada tidaknya filter. Hal demikian terkait dengan banyaknya jenis atau
spesies tembakau yang dikenal luas oleh masyarakat.
18
3. Faktor Penyebab Rokok Dapat Memberi Dampak Berbahaya