Gambar IV.4. Diagram Load Factor Rata-Rata Angkutan Umum Dari Pusat Kota Menuju Batu Na Dua Dan Pijorkoling.
IV.2.6 Tingkat Operasional
Tingkat operasional atupun waktu tunggu angkutan umum ditinjau dari waktu menunggu rata-rata angkutan umum oleh penumpang. Data tingkat operasional dapat dilihat pada tabel 4.7
dan 4.8 di bawah ini .
TABEL IV.7 TINGKAT OPERASIONAL PADA SETIAP RUTE PEAK
No Rute
Jam Sibuk Peak
Tingkat Operasional menit Tingkat
Operasional Rata- rata menit
Senin Rabu
Minggu 1
Pusat Kota - Batu na
dua 04 07.00 - 09.00
1.02 1.07
1.5 1.20
16.00 - 18.00 1.03
1.11 1.32
1.15 2
Pusat Kota -
Pijorkoling 02
07.00 - 09.00 1.15
1.08 1.38
1.20 16.00 - 18.00
0.96 0.98
1.05 1.00
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
30,00
07.00 - 09.00
11.00 - 13.00
16.00 - 18.00
Pusat Kota - Batu na dua 04
Pusat Kota - Pijorkoling 02
Universitas Sumatera Utara
TABEL IV.8 TINGKAT OPERASIONAL PADA SETIAP RUTE OFF PEAK
No Rute
Off Peak Tingkat Operasional menit
Tingkat Operasional
Rata-rata menit Senin
Rabu Minggu
1 Pusat Kota
- Batu na dua 04
11.00 - 13.00 1.21
1.24 1.47
1.31
2 Pusat Kota
- Pijorkoling
02 11.00 - 13.00
1.35 1.07
1.37 1.26
Tingkat operasional ditinjau dari headway rata-rata dibagi 2 dua, berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh tingkat operasional rata-rata pada angkutan 04 sebesar 1,20 menit
pada jam sibuk pagi , 1,31 menit pada jam tidak sibuk dan 1,15 menit pada jam sibuk sore. Dan tingkat operasional rata-rata pada angkutan 02 sebesar 1,20 menit pada jam sibuk pagi, 1,26
menit pada jam tidak sibuk dan 1 menit pada jam sibuk sore. Tingkat operasional paling tinggi ditemukan pada angkutan 02 dengan rute pusat kota Jl.
Thamrin menuju Pijorkoling sebesar 1,26 menit, sedangkan tingkat operasiaonal paling rendah pada angkutan 02 dengan rute pusat kota Jl. Thamrin menuju Pijorkoling sebesar 1 menit.
Menurut standar yang mengacu pada indikator dan parameter World Bank dan SK Dirjen No 687 Tahun 2002, menetapkan waktu tunggu rata-rata 5 – 10 menit dan maksimum 10 – 20
menit. Maka dari hasil penelitian tingkat operasioanal angkutan 04 dengan rute pusat kota menuju Batu na dua dan angkutan 02 dengan rute pusat kota menuju Pijorkoling sangat baik.
Universitas Sumatera Utara
Gambar IV.5. Diagram Tingkat Operasional Rata-Rata Angkutan Umum Dari Pusat Kota Menuju Batu Na Dua Dan Pijorkoling.
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
07.00 - 09.00
11.00 - 13.00
16.00 - 18.00
Pusat Kota - Batu na dua 04
Pusat Kota - Pijorkoling 02
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil survey dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang menyangkut kinerja operasi kedua angkutan kota yang
beroperasi di Kota Padanngsidimpuan antara lain sebagai berikut : 1. Kecepatan rata-rata standard World Bank yaitu sebesar 10-12 kmjam, sehingga kedua
trayek angkutan umum tersebut dapat dikatakan baik dalam kecepatan rata-rata yaitu angkutan trayek 04 sebesar 19 kmjam dan angkutan trayek 02 sebesar 14 kmjam.
2. Untuk penilaian headway menurut standard World Bank dan SK Dirjen Perhubungan 6872002 yaitu 5-10 menit, diperoleh nilai headway 1,67 menit pada angkutan trayek 04
dan 2,26 menit pada angkutan trayek 02, maka headway kedua angkutan dapat dikatakan baik.
3. Load Factor menurut SK Dirjen No 687 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1993 yang ditetapkan yaitu sebesar 70, dari hasil penelitian didapat load factor
rata-rata untuk angkutan trayek 04 adalah 19.79 dan load factor untuk angkutan trayek 02 adalah 22.47, maka load factor kedua angkutan sangat buruk karna masih jauh
dibawah standar yang telah ditetapkan. 4. Dari penelitian diperoleh nilai kerapatan rata-rata adalah 8,82 kendkm untuk angkutan
trayek 04 dan 7,65 kendkm untuk angkutan trayek 02.
Universitas Sumatera Utara