Faktor Muat Penumpang Load Factor

IV.2.5 Faktor Muat Penumpang Load Factor

Faktor muat penumpang diperoleh dengan cara membagikan jumlah penumpang dengan kapasitas tempat duduk untuk setiap angkutan pada periode survey. Hasil perhitungan untuk load factor pada jam sibuk dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan load factor pada jam off peak dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini. TABEL IV.5 LOAD FACTOR PADA SETIAP RUTE PEAK No Rute Jam Sibuk Peak Load Factor Load Factor Rata-rata Senin Rabu Minggu 1 Pusat Kota - Batu na dua 04 07.00 - 09.00 24.38 21.43 18.32 21.38 16.00 - 18.00 27.72 21.43 18.94 22.70 2 Pusat Kota - Pijorkoling 02 07.00 - 09.00 24.59 23.09 13.44 20.37 16.00 - 18.00 31.18 29.86 23.06 28.03 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 07.00 - 09.00 11.00 - 13.00 16.00 - 18.00 Pusat kota - Batu na dua 04 Pusat Kota - Pijorkoling 02 Universitas Sumatera Utara TABEL IV.6 LOAD FACTOR PADA SETIAP RUTE OFF PEAK No Rute Off Peak Load Factor Load Factor Rata-rata Senin Rabu Minggu 1 Pusat Kota - Batu na dua 04 11.00 - 13.00 16.21 16.26 13.41 15.29 2 Pusat Kota - Pijorkoling 02 11.00 - 13.00 19.14 19.61 18.27 19.01 Faktor muat penumpang rata-rata untuk angkutan 04 mencapai 21,38 pada jam sibuk pagi, 15.29 pada jam tidak sibuk dan 22,70 pada jam sibuk sore. Faktor muat penumpang rata-rata untuk angkutan 02 mencapai 20,36 pada jam sibuk pagi, 19,01 pada jam tidak sibuk dan 28,03 pada jam sibuk sore. . Faktor muat maksimum ditemukan pada angkutan 02 rute pusat kota menuju Pijorkoling sebesar 28,03 pada sore hari. Sedangkan faktor muat minimum ditemukan pada angkutan 04 rute pusat kota menuju Batu na dua sebesar 15.29 pada jam tidak sibuk. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.687 Tahun 2002 menetapkan Load Factor sebesar 70. Secara umum Load Factor rata-rata dari 2 dua angkutan umum yang diteliti adalah buruk. Load factor dari 2 dua angkutan umum yang diteliti berada jauh di bawah standar yang ditetapkan yaitu sebesar 70. Universitas Sumatera Utara Gambar IV.4. Diagram Load Factor Rata-Rata Angkutan Umum Dari Pusat Kota Menuju Batu Na Dua Dan Pijorkoling.

IV.2.6 Tingkat Operasional