Bahan Kuliah Pengantar Bisnis

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Sejak zaman pra sejarah manusia telah melakukan kegiatan yang dinamakan bisnis, namun pada saat itu kegiatan tersebut lebih dikenal dengan istilah barter atau pertukaran. Barter dilakukan dengan menukarkan barang dengan barang, yang kemudian dikenal dengan istilah bisnis. Bisnis ini ada karena tidak semua kebutuhan manusia bisa dipenuhi secara individu sehingga membutuhkan orang lain atau organisasi / perusahaan yang bisa menyediakan kebutuhannya. Disamping itu manusia tidak bisa hidup sendiri, ada saling ketergantungan diantara satu sama lainnya.

1.1 Definisi Bisnis dan Ekonomi

Bisnis adalah semua aktivitas yang menyediakan barang-barang dan jasa yang dibutuhkan atau diinginkan oleh konsumen. Ferrel dan Hirt (2003:4) “Business is individuals or organization who try to earn a profit by prividing products that satisfy people’s needs. Dalam pengertian ini kegiatan bisnis yang dilakukan oleh individu-individu atau organisasi untuk mendapatkan keuntungan dengan menyediakan produk-produk yang dapat memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen. Bisnis juga bisa diartikan sebagai pertukaran barang dan jasa serta uang yang saling menguntungkan.

Sistem bisnis adalah aktivitas-aktivitas perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomi masyarakat dan bagaimana cara-cara perusahaan-perusahaan tersebut saling berinteraksi membentuk apa yang dinamakan sistem bisnis.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari cara masyarakat mengalokasikan sumber-sumber daya yang terbatas untuk keperluan produksi dan distribusi barang dan jasa (Musselman dan hughes dalam Alma 2009:33). Dalam Alma. Ataupun suatu ilmu yang berkaitan dengan bangaimana cara


(2)

manusia harus memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas dengan memanfaatkan sumber daya yang jumlahnya terbatas.

Wiiliam dalam Alma (2009:33) menyatakkan ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana orang dan masyarakat memilih untuk menggunakan sumber daya-sumber daya yang terbatas dalam memuaskan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Ilmu ekonomi berkaitan dengan bagaimana cara manusia dalam menggunakan sumber daya yang ada sefeisien dan efektif mungkin baik dalam hal produksi, pembelanjaan dan distribusi produk.

1.2 Fungsi Bisnis

Fungsi merupakan rangkaian pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi tertentu yang dapat dibedakan dengan rangkaian pekerjaan yang lainnya dilakukan oleh organisasi yang berbeda.

Menurut Steinhoff (1979:17) fungsi yang dilakukan oleh aktivitas bisnis dapat dikelompokkan ke dalam tiga fungsi dasar, yaitu:

1. Acquiring raw matherial

2. Manufacturing raw matheial into products 3. Distributing products to consumers

1.3 Tujuan Bisnis

Para pelaku bisnis melakukan aktivitas bisnisnya untuk mencapai berbagai tujuan. Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin di capai oleh para pebisnis dalam melakukan kegiatan bisnisnya. Menurut Peter Druker dalam Solihin ( 2006:19) menyatakan bahwa tujuan dibutuhkan di setiap area di mana kinerja dan hasil secara langsung menentukan serta mempengaruhi kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Adapun tujuan dari bisnis adalah :1. Market standing 2. Innovation 3. Physical and financial resources 4. Profitability 5. Public responsibility.


(3)

1.4 Sistem Ekonomi

Setiap negara menganut sistem ekonomi yang berbeda, ada beberapa sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara didunia. Saat ini sistem ekonomi yang ada dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yaitu :

1. Sistem ekonomi kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis ini dianut oleh Amerika Utara dan beberapa nergara di benua Eropa. Dalam sistem ini campur tangan pemerintah terhadap perekonomian negara tidak besar, dibatasi seminimal mungkin dan mekanisme ekonomi diserahkan seluruhnya kepada mekanisme pasar, yaitu suatu mekanisme di mana pembeli dan penjual berinteraksi untuk untuk menentukan harga dan pertukaran barang dan jasa.

Ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis

1. Pemilikan swasta terhadap faktor-faktor produksi 2. kebebasan untuk berusaha dan bersaing

3. Produsen menjual hasil produksinya di pasar yang bersaing

4. Aktivitas bisnis/usaha yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimum.

2. Sistem ekonomi sosialis

Di dalam sistem ekonomi sosialis/komando, struktur perekonomian berbentuk piramida, puncak ditempati oleh komisi perencana pusat, sedangkan pada tingkat paling bawah terdapat ratusan ribu perusahaan yang dimiliki negara yang bertugas melaksanakan perintah dari atas. Pada sistem ekonomi ini harga barang dan jasa tidak ditentukan oleh mekanisme pasar tetapi oleh negara.

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis


(4)

2. Pengambilan keputusan mengenai aktivitas atau tindakan bisnis dilakukan oleh negara.

3. Penggantian mekanisme pasar dengan perencanaan terpusat.

4. Produksi, distribusi, konsumsi dan alokasi sumber-sumber produksi barang dan jasa ditetapkan oleh negara melalui perencanaan berjangka.

3. Sistem ekonomi campuran

Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:

a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari pemerintah;

b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;

c) kepentingan umum lebih diutamakan;

d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.

e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta 4. Sistem Perekonomian Di Indonesia


(5)

Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.

Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :

a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;

b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara;

c) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.

d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

1.5 Identifikasi Peluang Bisnis

Suatu usaha dimulai karena adanya suatu peluang bisnis dan ketertarikan pada keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan peluang menjadi kenyataan adalah proses yang memerlukan waktu relatif cukup lama. Waktu yang diperlukan untuk mengatur prasyarat, seperti menjajaki layak


(6)

tidaknya suatu usaha tersebut, pencarian sumber modal, ketersediaan bahan baku, sumber daya alam dan tenaga kerja yang tersedia serta ketersediaan pasar untuk menyalurkan barang/jasa yang dihasilkan. Dengan demikian mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, merupakan suatu hal yang tidak mudah bagi para pengusaha terutama bagi para pemula. Karakteristik dari hal baru tersebut yang membuat pekerjaan menjadi sulit, karena fakta yang diperoleh untuk membuktikan kasus atau yang mendukung untuk berinvestasi hanya sedikit. Ada 2 fase pendekatan untuk mengidentifikasikan peluang bisnis, yaitu :

a. Fase menemukan gagasan yaitu : 1. Diri sendiri

Sumber gagasan yang paling dekat dan adalah pada diri sendiri hanya saja membutuhkan kepekaan.

2.Pelanggan

Sumber kedua, yaitu diperoleh melalui pelanggan. Kita dapat mengetahui kekurangan atau kelebihan produk yang mereka beli. Melalui keluhan ataupun kepuasaan yang mereka sampaikan, dari hal itu kita dapat memperoleh ide untuk membuat produk sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. 3.Pasar

Keberhasilan produk disuatu pasar kerap kali dapat melahirkan gagasan yang sukes-sukses. Kita juga bisa melihat peluang dipasar, misalnya produk-produk apa saja yang banyak dibutuhkan konsumen disuatu pasar yang persediaannya terbatas.

4.Produk yang gagal

Sumber ke 4 lahirnya bisnis adalah produk-produk yang gagal. Dengan adanya produk yang gagal kita bisa mengevaluasi yang mendalam atas produk yang gagal, sementara dipasar masih ada permintaan yang cukup besar atas produk-produk yang gagal tersebut. Karena masih banyaknya permintaan produsen bisa menghilangkan ciri-ciri negatifnya.


(7)

b. Fase mengidentifikasi gagasan oleh manusia yaitu: 1. Analisis Persoalan

Langkah pertama adalah menganalisis persoalan, mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk yang dikembangkan akan berhasil dan memberi

profit.

2. Analisis Situasi

Analisis sitausi ini tujuannya untuk menghasilkan pengetahuan yang perlu untuk menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan agar sukses dipasaran.

3.Merumuskan

Kalau pengetahuan tentang analisis bisnis sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga. Merumuskan dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau justru akan memporak-porandakan gagasan bisnis /usaha.

4.Mensurvei pelanggan sasaran

Langkah keempat, yaitu melakukan riset mengenai pelanggan sasaran. Supaya berhasil, perusahaan harus bisa memproduksi barang yang sifatnya unik, lain dari yang lain sehingga lebih diminati dari pada produk pesaingnya.

Contoh usaha yang sukses (Majalah BISNIS KITA edisi 10/1/Januari 2005). Mr. Celup,s. Sugiarto, Thomas Linardi dan Mulyadi Wijaya mendapat ide bisnis jualan makanan seafood dari Malaysia, dimana makanan yang dipesan pelanggan dicelupkan dulu dalam adonan panas sebelum disajikan. Ia mengadaptasi dengan nama yang unik, karena melalui tahapan celup, maka menamakan usahanya sebagai Mr. Celup’s. Dengan nama itu, Mr. Celup’s pun dikejar-kejar pemikat yang ingin “mencelup” makanan khas itu. Saat ini, tawaran kerja sama untuk membesarkan nama Mr. Celup’s datang dari berbagai penjuru. Oleh karena itu saat ini Mr. Celup’s mudah ditemui diberbagai kota di Indonesia. Sekalipun ide usaha ini tidak orisinil, tetapi dengan pemilihan nama yang unik, bisnis tersebut meledak.


(8)

BAB II

LINGKUNGAN BISNIS

Lingkungan bisnis adalah sekumpulan faktor-faktor tertentu yang akan mempengaruhi arah kebijakan dari suatu perusahaan dalam mengelola aktifitas bisnisnya. Faktor-faktor tersebut meliputi lingkungan eksternal dan internal. . 2.1 Lingkungan Internal

Lingkungan Internal terdiri dari tenaga kerja, modal, material / bahan baku, peralatan/perlengkapan produksi, metode. Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength (kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

2.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu : 2.2.1. Lingkungan Mikro, terdiri dari :

1. Pelanggan, pelanggan membeli produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Perusahaan tidak dapat hidup tanpa dukungan pelanggan, oleh karena itu untuk mencapai keberhasilan usahanya perusahaan perlu mengamati perubahan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2. Pesaing, adalah perusahaan di dalam industri yang sama dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Seringkali perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan usaha tergantung pada apakah perusahaan melakukan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaing. Karena itu perusahaan harus melakukan analisis bersaing yaitu menentukan siapa pesaingnya, mengantisipasi pergerakan pesaing, serta memperhitungkan kekuatan dan kelemahan pesaing.

3. Pemasok, yaitu perusahaan yang menyediakan bahan baku, tenaga kerja, dan sumber informasi kepada perusahaan lain. Terdapat hubungan saling


(9)

ketergantungan antara pemasok dan perusahaan. Ketergantungan perusahaan kepada pemasok adalah pentingnya produk pemasok bagi perusahaan dan sulitnya mencari sumber lain sebagai pengganti. Ketergantungan pemasok pada perusahaan adalah suatu tingkat dimana perusahaan pembeli sebagai pelanggan bagi pemasok dan sulitnya menjual produk kepada pembeli lain.

4. Perwakilan-perwakilan pemerintah, hubungan organisasi dalam perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Peraturan-peraturan industri yang ditetapkan oleh perwakilan pemerintah ini harus ditaati oleh organisasi dalam operasinya, prosedur perijinan dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.

5. Lembaga keuangan/ kreditor, Lembaga keuangan ini sangat dibutuhkan perusahaan untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya seperti pendanaan untuk membangun fasilitas baru dan membeli peralatan baru, serta pembelanjaan operasi-operasinya.

2.2.2.LingkunganMakro

Lingkungan jauh (makro) terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya berada jauh diluar kendali perusahaan (bersifat uncontrolable) seperti lingkungan ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, teknologi dan lain-lain. Lingkungan makro ini selain memberikan kesempatan dan peluang bagi perusahaan untuk maju dan mengembangkan bisnisnya, sekaligus juga dapat menjadi hambatan dan ancaman yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan. 2.2.2.1 Lingkungan Politik/Hukum

Bagi para pengusaha, arah, kebijakan dan stabilitas politik menjadi faktor penting dalam berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan berdampak negatif bagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya. Sedangkan dari segi hukum meliputi hukum nasional dan internasional yang terkait dengan kehidupan bisnis dan ekonomi seperti hubungan perikatan, perjanjian, bentuk badan usaha dan upaya mempertahankan kelestarian lingkungan.


(10)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan faktor politik/hukum antara lain : Stabilitas nasional : hankamnas, makar, sparatis.Jaminan keamanan (travel warning etc) Pemerintahan yang legitimate & demokratis

Good Corporate Governance Kepastian Hukum & Undang-undang, HAM dll.

2.2.2.2 Lingkungan Ekonomi

Kondisi perekonomian disuatu negara secara langsung dapat mempengaruhi iklim bisnis dari perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, maka akan semakin buruk pula iklim bisnisnya.Beberapa faktor penting terkait dengan kondisi ekonomi disuatu negara antara lain :

1. GDP dan Pendapatan Perkapita, siklus bisnis (masa ekonomi cerah atau suram), munculnya pasar bebas dan regional(blok-blok ekonomi seperti NAFTA, MEE), perjanjian/peraturan-peraturan internasional, kekuatan ekonomi utama, pergerakan modal, pergerakan investasi langsung, dan perubahan persaingan. 2. Kebijakan-kebijakan pemerintah (fiskal, moneter, perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran), harga produk & Jasa, ketersediaan Energi dan sarana prasarana lainnya dan pasar tenaga kerja.

2.2.2.3 Lingkungan Sosial/Budaya

Lingkungan sosial budaya berkaitan dengan keadaan dan perkembangan nilai-nilai, kaidah dan persepsi dalam suatu masyarakat. Masyarakat desa dan kota memiliki lingkungan sosial yang berbeda. Masyarakat desa cenderung membentuk sistem kekerabatan extended family dan masyarakat kota cenderung ke nulear family. Nilai budaya masyarakat Indonesia juga masih menekankan pada kehidupan yang berorientasi kepentingan kekinian, maksudnya hasil karya seseorang lebih diarahkan pada upaya untuk memperoleh kedudukan ( status sosial dalam masyarakat) daripada untuk mengembangkan karya itu sendiri. Kondisi sosial masyarakat memang bersifat dinamis dan selalu berubah dari masa ke masa, oleh karena itu perusahaan senantiasa dituntut mampu mengantisipasi


(11)

perubahan kultur sosial masyarakat.Hal ini menimbulkan orientasi nilai budaya yang bersifat materialistis. Contohnya seperti perilaku yang menganggap hamburger dan coca cola sebagai makanan dan minuman bergengsi dan tumbuhnya pasar – pasar swalayan.

Kemudian kondisi sosial ini banyak sekali aspeknya misalnya sikap, gaya hidup, adat-istiadat, demografis, religius, pendidikan maupun etnis tertentu. Perubahan kondisi sosial biasanya terkait dengan perubahan sikap dan gaya hidup akibat peningkatan income, perubahan strata sosial maupun ekses dari perkembangan teknologi.

2.2.2.4 Lingkungan Teknologi

Setiap perusahaan yang ingin tetap eksis dan berkembang bisnisnya, maka harus selalu mengikuti trend perkembangan teknologi terkini, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan dapat selalu up to date sesuai dengan keinginan konsumen. Perusahaan harus bersifat responsive, aktif, kreatif terhadap setiap perkembangan inovasi teknologi baru. Contoh : ketatnya persaingan teknologi di industri automotif dan ponsel.

2.2.2.5 Lingkungan Industri

Lingkungan industri mencerminkan kondisi di dalam industri perusahaan terhadap mana perusahaan terekspos. Kondisi disetiap industri bervariasi sesuai dengan permintaan dan persaingan. Perusahaan memperoleh manfaat berada di suatu industri yang mengalami permintaan pelanggan yang tinggi akan produk-produknya. Tetapi industri yang memiliki permintaaan yang tinggi akan cenderung memiliki persaingan yang ketat karena banyak perusahaan yang memasuki industri tersebut. Persaingan ketat adalah baik bagi pelanggan karena hal tersebut memaksa perusahaan untuk mempertahaankan kualitas dan juga harga agar dapat bersaing. Dimana hal ini akan mempengaruhi pendapatan perusahaaan.


(12)

2.2.2.6 Lingkungan Global

Bisnis internasional dapat menigkatkan kinerja suatu perusahaan dengan meningkatkan pendapatan dan mengurangi bebannya yang akan meningkatkan laba bagi perusahaan. Terdapat berbagai motif bagi bisnis internasional, masing-masing motif memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan manfaat yang dapat meningkatkan kinerjanya. Beberapa motif tersebut adalah :

 Menarik permintaan asing  Memanfaatkan teknologi

 Menggunakan sumber daya yang murah  Melakukan diversifikasi secara internasional

Ada beberapa metode yang dapat digunakan suatu perusahaan dalam menjalankan bisnis internasionalnya yaitu :

Importing Exporting

Direct foreign investment Outsourcing

Strategic Alliance Business international barrier

Karakteristik asing yang mempengaruhi business internasional  Culture

Economic System Economic conditions Exchange rate


(13)

2.2.3 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Perilaku perusahaan dibentuk oeh etika bisnisnya aatau sekelompok nilai moralnya. Perusahaa memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk yang aman dan menjual produk tersebut tanpa mneysatkan pelanggan. Perusahaan harus memastikan tanggung jawab sosialnya terhadap pelanggan dengan menetapka kode etik, memantau keluhan pelanggan, dan meminta pelanggan untuk meberikan umpan baliknatas produk yang baru saja mereka beli.

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, perlakuan yang wajar dan peluang yang setara untuk semua karyawan. Perusahaan dapat memenuhi tanggung jawabnyakepada karyawan dengan memberlakukan pedoman keselamatan kerja, menetapkan prosedur untuk penampungankeluhan karyawan.

Perusahaan memiliki tanggug jawab untuk memuaskan pemegang saham yang menyediakan dana. Mereka berusaha memastikan bahwa manajer membuat keputusan untuk pemegang saham.

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Tanggung jawab ini tidak hanya berupa pelunasan account payable tetapi jiga tidak meberikan kepada kreditor informasi yang menyesatkan menegnai kondisi keuangan perusahaan.

Perusahaaan memiliki tanggung jawab untuk memelihara lingkungan yang bersih ketika menjalankan bisnisnya. Tetapi pereusahaan mengeluarkan beban ketika berusaha untuk memnuhi tanggung jawab lingkungan.

Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap komunitas setempat di mana perusahaan menarik pelanggan dan karyawan. Perusahaan menyediakan sumbangan dan manfaat lainnya kepada komunitas ini.


(14)

BAB III

KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN BISNIS 3.1 Pengertian Kewirausahaan

Menururt Zimmerer kewirausahaan adalah “ The result of disciplined, systemtic process of applying creativity adn innovation to need and opportunities in the marketplace”.

Hart, Stevenson & Dial menyatakan bahwa “Entrepreneurship is the pursuit of opportunity without regard to resources currently controlled but constrained by the founders previous choices and industry-related experiance”.

Casson, “Entrepreneurship is decisions and judgements about the coordination of scarce resources”.

Dari beberapa definisi di atas dapat dirumuskan bahwa ada kesamaan unsur yang membentuk kewirausahaan sekaligus menjadi karakteristik dari kewirausahaan itu sendiri yaitu :

Kreativitas dan Inovasi

Menurut Zimmer dalam Solihin (2006 :115) daya cipta atau kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan berbagai persoalan dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi menurut Solihin (2006 : 115) adalah kemampuan yang dimiliki wirausahawan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mmeningkatkan dan memperkaya kehidupan.


(15)

Pengumpulan Sumber Daya dan Pendirian Suatu Organisasi Ekonomi

Wirausahawan membentuk atau menggunakan organisasi ekonomi. Istilah organisasi ekonomi berarti suatu ekonomi yang bertujuan untuk melakukan alokasi sumber daya yang langka. Organisasi ekonomi dapat mencakup perusahaan , unit bisnis dalam suatu grup perusahaan, maupun jaringan berbagai organisasi independen. Dalam hal ini, para wirausahawan melakukan pengumpulan sekaligus pengorganisasian berbagai sumber daya (resources) seperti bahan baku, modal, peralatan, dan manusia untuk dapat menghasilkan laba dan pertumbuhan kegiatan usaha.

Mencari Keuntungan dan Pertumbuhan Usaha dengan Dibayangi Resiko dan Ketidakpastian.

Resiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha. Resiko lahir dari ketidakpastian mengenai apa yanga akan terjadi pada masa yang akan datang. Para wirausawan sebagai pelaku ekonomi yang rasional pada dasarnya bukanlah semata-mata seorang pecinta resiko usaha tetapi juga harus mampu menghindari resiko. Mereka harus menangung resiko usaha karena resiko tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu aktivitas bisnis. 3.2 Kategori Entrepreneur

Entrepreneur adalah orang yang mencari peluang yang meguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bsnis. Banyak pengusaha memulai bisnisnya dari dasar, tetapi anda tidak harus meluncurkan perusahaan sendiri unruk menjadi pengusaha. Seperi Ray Kroc, pendiri McDonals’s, dia memulai bisnisnya dengan membeli toko hamburger kecil yang kemudian berkembang menjadi bisnis global multimiliaran dolar.


(16)

Center for entrepreneurialy leadership dari State University of New york di Buffalo menggolongkan pengusaha ke dalam tiga kategori yaitu:

1. Pengusaha klasik yaitu mengidentifikasikan berbagai peluang bisnis dan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk memasuki pasar tersebut.

2. Intrapreneurs adalah orang yang berjiwa pengusaha yang mencoba mengembangkan produk baru, ide, dan usaha komersial dalam perusahaan besar. 3. Agen perubahan, yang disebut juga dengan pengusaha yang membalikan keadaan yaitu para manajer yang berusaha merevitalisasi perusahaan yang sudah berjalan agar tetap kompetitif di pasar modern.

3.3 Mengembangkan rencana bisnis

Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan-keunggulan kompetitifnya, maka mereka dapat memutuskan untuk menciptakan bisnis tertentu. Para pengusaha akan perlu mengembangkan rencana bisnis (business plan), yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk mengenai uraian produk atau jasa, jenis-jenis konsumen yang menjadi target, persaingan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh produksi. Rencana bisnis tidak hanya membantu pengusaha memperoleh dana guna mendukung pembukaan bisnis. Rencana bisnis akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis di sepanjang usia bisnis. Rencana bisnis memberikan arah bagi perkembangan bisnis dimasa mendatang. Kegagalan dan keberhasilan setiap perusahaan sebagian tergantung pada rencana bisnisnya. Suatu rencana bisnis yang lengkap mengandung penilaian mengenai lingkungan bisnis, rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.


(17)

3.3.1. Rencana Manajemen

Rencana manajemen, meliputi rencana operasi yang berfokus pada usulan struktur organisasi perusahaan, produk dan sumber daya manusia.

Struktur organisasi mengambarkan kegiatan ataupun pembagian tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan. Berbagai keputusan juga harus dibuat mengenai proses produksi seperti lokasi dan fasilitas pabrik, desain, tata ruaang atau layout pabrik, kapasitas pabrik dan lain-lain. Keputusan tentang lokasi dapat memberikan dampak yang besar pada kinerja perusahaan karena akan mempengaruhi biaya sewa lokasi dalam sebuah gedung maupun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis atau usaha. Usulan ini sebaiknya memasukkan estimasi biaya untuk setiap mesin dan peralatan yang akan dibeli. Rencana bisnis sebaiknya juga memasukkan rencana pemilik akan pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang. Banyak bisnis yang awal mulanya hanya satu orang pemilik yang bekerja namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis, sehingga dibutuhkan karyawan untuk bekerja bain manajerial maupun non manajerial.

3.3.2. Rencana Pemasaran

Berfokus pada pasar target, karakteristik produk, penentuan harga, distribusi dan promosi. Dalam hal pasar target, suatu bisnis baru mungkin tidak diketahui oleh pasar tagetnya dan perlu mendapatkan kepercayaan dari para konsumen. Bila pengusaha yakin bahwa produk-produk mereka lebih baik daripada produk lain, mereka harus membuktikannya. Konsumen akan sangat sulit untuk berpindah ke produk baru apabila mereka merasa puas dengan produk yang sudah ada. Bisnis-bisnis baru mengandalkan diri dari berbagai strategi pemasaran untuk menarik konsumen, seperti iklan, potongan harga khusus dan lain-lain. Suatu bisnis akan mendapat konsumen awal, bila ia dapat meraih keuntungan dari pengulangan bisnis atau referensi. Karakteristik produk, rencana bisnis hendaknya menguraikan karakteristik produknya dengan penekanan pada


(18)

apa yang membuat produk tersebut lebih menarik daripada produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya. Jadi suatu produk harus memiliki keunggulan kompetitif agar dapat bersaing dengan produk-produk lainnya yang serupa. Penentuan harga, Usulan harga produk juga sebaiknya dimasukkan dalam rencana bisnis. Harga dari produk-produk serupa yang dijual oleh pesaing sebaiknya juga disebutkan. Harga akan mempengaruhi permintaan terhadap produk. Distribusi, Rencana bisnis sebaiknya menguraikan cara-cara bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada para konsumen. Ada beberapa produk dijual langsung kepada konsumen, sedangkan beberapa yang lainnya didistribusikan melalui gerai ritel. Promosi, Rencana bisnis juga sebaknya menjelaskan cara-cara bagaimana produk tersebut akan dipromosikan. Strategi promosi sebaiknya konsisten dengan profil konsumen.

3.3.3. Rencana Keuangan

Rencana keuangan menentukan bagaimana cara-cara bisnis akan didanai. Rencana ini mencoba untuk menunjukkan kelayakan penciptaan bisnis tersebut. Pendanaan, pendirian suatu bisnis membutuhkan dana untuk membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan, dan melakukan pemasaran. Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan diri pada pendanaan dari pengusaha yang mendirikannya. Kelayakan, Pengusaha harus melakukan penilaian atas kelayakan potensi bisnis mereka sebelum mereka menginvestasikan uang mereka dan waktu untuk mendirikannya. Kelayakan bisnis dapat diukur dengan menghitung ekspektasi labanya. Laba diukur dari pendapatan dikurangi pengeluaran. Ekspektasi pendapatan yang akan dihasilkan oleh bisnis didasarkan pada volume penjualan dikali harga per unit. Pendapatan perusahaan dipengaruhi oleh pemasarannya.


(1)

2.2.3 Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

Perilaku perusahaan dibentuk oeh etika bisnisnya aatau sekelompok nilai moralnya. Perusahaa memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk yang aman dan menjual produk tersebut tanpa mneysatkan pelanggan. Perusahaan harus memastikan tanggung jawab sosialnya terhadap pelanggan dengan menetapka kode etik, memantau keluhan pelanggan, dan meminta pelanggan untuk meberikan umpan baliknatas produk yang baru saja mereka beli.

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman, perlakuan yang wajar dan peluang yang setara untuk semua karyawan. Perusahaan dapat memenuhi tanggung jawabnyakepada karyawan dengan memberlakukan pedoman keselamatan kerja, menetapkan prosedur untuk penampungankeluhan karyawan.

Perusahaan memiliki tanggug jawab untuk memuaskan pemegang saham yang menyediakan dana. Mereka berusaha memastikan bahwa manajer membuat keputusan untuk pemegang saham.

Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Tanggung jawab ini tidak hanya berupa pelunasan account payable tetapi jiga tidak meberikan kepada kreditor informasi yang menyesatkan menegnai kondisi keuangan perusahaan.

Perusahaaan memiliki tanggung jawab untuk memelihara lingkungan yang bersih ketika menjalankan bisnisnya. Tetapi pereusahaan mengeluarkan beban ketika berusaha untuk memnuhi tanggung jawab lingkungan.

Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap komunitas setempat di mana perusahaan menarik pelanggan dan karyawan. Perusahaan menyediakan sumbangan dan manfaat lainnya kepada komunitas ini.


(2)

BAB III

KEWIRAUSAHAAN DAN PERENCANAAN BISNIS 3.1 Pengertian Kewirausahaan

Menururt Zimmerer kewirausahaan adalah “ The result of disciplined, systemtic process of applying creativity adn innovation to need and opportunities in the marketplace”.

Hart, Stevenson & Dial menyatakan bahwa “Entrepreneurship is the pursuit of opportunity without regard to resources currently controlled but constrained by the founders previous choices and industry-related experiance”.

Casson, “Entrepreneurship is decisions and judgements about the coordination of scarce resources”.

Dari beberapa definisi di atas dapat dirumuskan bahwa ada kesamaan unsur yang membentuk kewirausahaan sekaligus menjadi karakteristik dari kewirausahaan itu sendiri yaitu :

Kreativitas dan Inovasi

Menurut Zimmer dalam Solihin (2006 :115) daya cipta atau kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan berbagai persoalan dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi menurut Solihin (2006 : 115) adalah kemampuan yang dimiliki wirausahawan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk mmeningkatkan dan memperkaya kehidupan.


(3)

Pengumpulan Sumber Daya dan Pendirian Suatu Organisasi Ekonomi

Wirausahawan membentuk atau menggunakan organisasi ekonomi. Istilah organisasi ekonomi berarti suatu ekonomi yang bertujuan untuk melakukan alokasi sumber daya yang langka. Organisasi ekonomi dapat mencakup perusahaan , unit bisnis dalam suatu grup perusahaan, maupun jaringan berbagai organisasi independen. Dalam hal ini, para wirausahawan melakukan pengumpulan sekaligus pengorganisasian berbagai sumber daya (resources) seperti bahan baku, modal, peralatan, dan manusia untuk dapat menghasilkan laba dan pertumbuhan kegiatan usaha.

Mencari Keuntungan dan Pertumbuhan Usaha dengan Dibayangi Resiko dan Ketidakpastian.

Resiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha. Resiko lahir dari ketidakpastian mengenai apa yanga akan terjadi pada masa yang akan datang. Para wirausawan sebagai pelaku ekonomi yang rasional pada dasarnya bukanlah semata-mata seorang pecinta resiko usaha tetapi juga harus mampu menghindari resiko. Mereka harus menangung resiko usaha karena resiko tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu aktivitas bisnis. 3.2 Kategori Entrepreneur

Entrepreneur adalah orang yang mencari peluang yang meguntungkan dan mengambil resiko seperlunya untuk merencanakan dan mengelola suatu bsnis. Banyak pengusaha memulai bisnisnya dari dasar, tetapi anda tidak harus meluncurkan perusahaan sendiri unruk menjadi pengusaha. Seperi Ray Kroc, pendiri McDonals’s, dia memulai bisnisnya dengan membeli toko hamburger kecil yang kemudian berkembang menjadi bisnis global multimiliaran dolar.


(4)

Center for entrepreneurialy leadership dari State University of New york di Buffalo menggolongkan pengusaha ke dalam tiga kategori yaitu:

1. Pengusaha klasik yaitu mengidentifikasikan berbagai peluang bisnis dan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk memasuki pasar tersebut.

2. Intrapreneurs adalah orang yang berjiwa pengusaha yang mencoba mengembangkan produk baru, ide, dan usaha komersial dalam perusahaan besar. 3. Agen perubahan, yang disebut juga dengan pengusaha yang membalikan keadaan yaitu para manajer yang berusaha merevitalisasi perusahaan yang sudah berjalan agar tetap kompetitif di pasar modern.

3.3 Mengembangkan rencana bisnis

Setelah pengusaha menilai pasar dan mempertimbangkan keunggulan-keunggulan kompetitifnya, maka mereka dapat memutuskan untuk menciptakan bisnis tertentu. Para pengusaha akan perlu mengembangkan rencana bisnis (business plan), yaitu uraian terinci mengenai bisnis yang diusulkan, termasuk mengenai uraian produk atau jasa, jenis-jenis konsumen yang menjadi target, persaingan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh produksi. Rencana bisnis tidak hanya membantu pengusaha memperoleh dana guna mendukung pembukaan bisnis. Rencana bisnis akan digunakan sebagai panduan dalam melakukan pengambilan keputusan bisnis di sepanjang usia bisnis. Rencana bisnis memberikan arah bagi perkembangan bisnis dimasa mendatang. Kegagalan dan keberhasilan setiap perusahaan sebagian tergantung pada rencana bisnisnya. Suatu rencana bisnis yang lengkap mengandung penilaian mengenai lingkungan bisnis, rencana manajemen, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.


(5)

3.3.1. Rencana Manajemen

Rencana manajemen, meliputi rencana operasi yang berfokus pada usulan struktur organisasi perusahaan, produk dan sumber daya manusia.

Struktur organisasi mengambarkan kegiatan ataupun pembagian tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan. Berbagai keputusan juga harus dibuat mengenai proses produksi seperti lokasi dan fasilitas pabrik, desain, tata ruaang atau layout pabrik, kapasitas pabrik dan lain-lain. Keputusan tentang lokasi dapat memberikan dampak yang besar pada kinerja perusahaan karena akan mempengaruhi biaya sewa lokasi dalam sebuah gedung maupun pendapatan yang dihasilkan oleh bisnis atau usaha. Usulan ini sebaiknya memasukkan estimasi biaya untuk setiap mesin dan peralatan yang akan dibeli. Rencana bisnis sebaiknya juga memasukkan rencana pemilik akan pertumbuhan bisnis di masa yang akan datang. Banyak bisnis yang awal mulanya hanya satu orang pemilik yang bekerja namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan bisnis, sehingga dibutuhkan karyawan untuk bekerja bain manajerial maupun non manajerial.

3.3.2. Rencana Pemasaran

Berfokus pada pasar target, karakteristik produk, penentuan harga, distribusi dan promosi. Dalam hal pasar target, suatu bisnis baru mungkin tidak diketahui oleh pasar tagetnya dan perlu mendapatkan kepercayaan dari para konsumen. Bila pengusaha yakin bahwa produk-produk mereka lebih baik daripada produk lain, mereka harus membuktikannya. Konsumen akan sangat sulit untuk berpindah ke produk baru apabila mereka merasa puas dengan produk yang sudah ada. Bisnis-bisnis baru mengandalkan diri dari berbagai strategi pemasaran untuk menarik konsumen, seperti iklan, potongan harga khusus dan lain-lain. Suatu bisnis akan mendapat konsumen awal, bila ia dapat meraih keuntungan dari pengulangan bisnis atau referensi. Karakteristik produk, rencana bisnis hendaknya menguraikan karakteristik produknya dengan penekanan pada


(6)

apa yang membuat produk tersebut lebih menarik daripada produk serupa yang ditawarkan oleh pesaing-pesaingnya. Jadi suatu produk harus memiliki keunggulan kompetitif agar dapat bersaing dengan produk-produk lainnya yang serupa. Penentuan harga, Usulan harga produk juga sebaiknya dimasukkan dalam rencana bisnis. Harga dari produk-produk serupa yang dijual oleh pesaing sebaiknya juga disebutkan. Harga akan mempengaruhi permintaan terhadap produk. Distribusi, Rencana bisnis sebaiknya menguraikan cara-cara bagaimana produk tersebut akan didistribusikan kepada para konsumen. Ada beberapa produk dijual langsung kepada konsumen, sedangkan beberapa yang lainnya didistribusikan melalui gerai ritel. Promosi, Rencana bisnis juga sebaknya menjelaskan cara-cara bagaimana produk tersebut akan dipromosikan. Strategi promosi sebaiknya konsisten dengan profil konsumen.

3.3.3. Rencana Keuangan

Rencana keuangan menentukan bagaimana cara-cara bisnis akan didanai. Rencana ini mencoba untuk menunjukkan kelayakan penciptaan bisnis tersebut. Pendanaan, pendirian suatu bisnis membutuhkan dana untuk membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan, dan melakukan pemasaran. Sebagian besar perusahaan sangat mengandalkan diri pada pendanaan dari pengusaha yang mendirikannya. Kelayakan, Pengusaha harus melakukan penilaian atas kelayakan potensi bisnis mereka sebelum mereka menginvestasikan uang mereka dan waktu untuk mendirikannya. Kelayakan bisnis dapat diukur dengan menghitung ekspektasi labanya. Laba diukur dari pendapatan dikurangi pengeluaran. Ekspektasi pendapatan yang akan dihasilkan oleh bisnis didasarkan pada volume penjualan dikali harga per unit. Pendapatan perusahaan dipengaruhi oleh pemasarannya.