PENGERTIAN DUKACITA KAJIAN KEPUSTAKAAN

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN

Sebuah respon emosional yang dialami manusia pada umunya atas sebuah kematian ialah dukacita. Dimana saja diseluruh dunia, manusia tidak terlepas dari adanya realitas hidup yang dinamakan kematian, dan manusia juga tidak dapat memisahkan diri dari kebudayaan yang memiliki aspek budaya yaitu diantaranya adalah adat dan ritual berkabung. Istilah dukacita sendiri telah banyak dipaparkan oleh beberapa ahli yang melakukan penelitian indigenous pada budaya tertentu atau suatu kelompok manusia. Bagian ini merupakan pemaparan deskripsi umum mengenai beberapa konsep yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan, diantaranya ialah pengertian dukacita, faktor yang penyebab kedukaan, proses dukacita, ritual niki paleg, serta aspek-aspek ritual niki paleg.

A. PENGERTIAN DUKACITA

Kematian dipandang sebagai akhir dari keberadaan manusia dalam dunia dan merupakan misteri abadi sepanjang sejarah umat manusia yang tidak dapat dipecahkan dengan cara apapun serta tidak dapat dihindarkan dan merupakan refleksi dari keterbatasan manusia Koesworo dalam Yudistiani, 2007. Demikian juga sama halnya seperti yang disampaikan oleh Attig dalam Leming Dickinson, 2006 bahwa dukacita adalah kekuatan emosi yang sangat besar yang sering dipicu oleh kematian, terlebih khusus kematian orang yang dicintai. Sebabnya Santrock 2002, dikatakan bahwa tidak ada kehilangan yang lebih besar selain kematian dari seorang yang kita cintai dan sayangi seperti orang tua, saudara kandung, dan pasangan hidup. Sementara itu menurut Kamus Besar Indonesia, menjelaskan dukacita baca: kedukaan sebagai ‘‘susah hati, sedih hati” dan konsep mengenai kehilangan dan berduka dukacita telah secara luas dipublikasikan di berbagai buku-buku teks maupun jurnal sejak 50 tahun yang lalu berangkat dari pemikiran klasik Bowlby tentang perasaan cinta dan kehilangan sampai dengan penjelasan mengenai kepedihan Bowlby, 1980. Dukacita merupakan sebuah pengalaman universal dalam diri manusia, oleh karenanya perlu dilakukan pengkajian mengenai struktur pengalaman dukacita yang dialami oleh individu dan pengkajian tentang kompleksitas emosi dan perilaku mereka yang terkait dengan pengalaman dukacita agar kita dapat memahami proses dukacita tersebut dan menyusunnya dalam terminologi yang terukur. Studi ini berupaya untuk menyajikan konsep dukacita berdasarkan pendekatan psikologis. Dukacita dapat dimaknai dengan kesedihan yang mendalam disebabkan karena kehilangan seseorang yang dicintainya misalnya kematian. Apabila kita membuka Webster’s Ninth New Collegiate Dictionary, kata “grief kedukaan” mendapat penjelasan yang jauh lebih lengkap, yaitu penderitaan batin yang sangat dalam suatu peristiwa kehilangan. Dalam Wiryasaputra 2003, ia menyatakan bahwa kedukaan merupakan reaksi terhadap suatu peristiwa kehilangan. Sementara itu, Cowles dan Rodgers 2000, dukacita dapat digambarkan sebagai “suatu keadaan yang dinamis dan selalu berubah-ubah dan tidak berbanding lurus dengan keadaan emosi, pikiran maupun perilaku seseorang” h.103. Hal ini dibuktikan Stroebe dan Gergen 2005, bahwa umat muslim di Bali yang didorong untuk menekan kesedihan dengan tawa dan kegembiraan dalam Papalia Fieldman. Pengalaman dukacita terdiri dari berbagai tahap yang dihubungkan dengan situasi ketika seseorang melewati dampak dan efek dari perasaan kehilangan yang telah dialaminya oleh sebabnya dukacita berpotensi untuk berlangsung tanpa batas waktu. Keadaan yang hampir sama terjadi dalam ritual Rambu Solo’, tradisi yang dimiliki suku Toraja, yaitu dimana keluarga dilarang meratap sampai tiba waktunya Rambu Solo’ dilaksanakan, dan hal ini dapat mengakibatkan kedukaan yang tidak penuh, karena keluarga harus menahan diri untuk tidak mengungkapkan rasa dukanya Lawole, 2012. Dalam hal ini berarti pengalaman dukacita bersifat individualistis dan dipengaruhi oleh banyak faktor dan aspek kehidupan lainnya. Demikian juga seperti yang dikatakan Papalia dan Fieldman 2007 bahwa meskipun grief adalah pengalaman yang universal, namun juga dipengaruhi konteks budaya, sehingga apapun bentuk dan proses dari sebuah perilakunya akan dipengaruhi oleh kebudayaan setempat. Westberg 1971 dalam Wiryasaputra 2003 menambahkan dalam bukunya ‘Good Grief’ bahwa “kedukaan adalah nafas hidup kita” h.11-12. Sementara itu secara klinis “kedukaan itu adalah sebuah reaksi normal terhadap suatu peristiwa kehilangan atas sesuatu yang berharga” Tomb, 1981: 77-78. Sekali lagi dapat dikatakan bahwa dukacita merupakan sebuah upaya untuk mempertahankan diri secara holistik dalam menghadapi kehilangan sesuatu yang bernilai, berharga atau penting. Tanggapan secara holistik berarti menyagkut seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu keadaan fisik, mental, spritual, dan sosial. Dari berbagai pengertian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa kedukaan selalu berkaitan secara langsung dengan kehilangan sesuatu atau seseorang yang dianggap berharga atau bernilai. Kedukaan itu sendiri merupakan reaksi manusiawi untuk mempertahankan diri ketika sedang menghadapi peristiwa kehilangan.

B. SIFAT UTAMA DUKACITA

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB I

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB II

1 1 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB IV

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832013008 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita dan Kehilangan Pada Orang Toraja dalam Ritual Ma’nenek: Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832012008 BAB II

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita Suku Dani dalam Ritual Niki Paleg Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832009008 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita Suku Dani dalam Ritual Niki Paleg Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832009008 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita Suku Dani dalam Ritual Niki Paleg Suatu Analisis Psikologi Indigenous T2 832009008 BAB V

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita Suku Dani dalam Ritual Niki Paleg Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Dukacita Suku Dani dalam Ritual Niki Paleg Suatu Analisis Psikologi Indigenous

0 0 40