3. Penetapan skor
Tabel 4. Alternatif jawaban No Alternatif jawaban
Skor item pertanyaan Positif
negatif 1
Selalu SL 4
1 2
Sering SR 3
2 3
Kadang-kadang KK 2
3 4
Tidak pernah TP 1
4
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak tidaknya instrumen yang
dipergunakan untuk memperoleh data penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Sedangkan instrumen dapat dikatakan reliabel jika instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data dan dapat dipercaya. Kualitas
instrumen mempengaruhi baik buruknya data, untuk itu istrumen harus di uji cobakan. Baik buruknya instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data,
untuk itu instrumen harus di uji cobakan. Jumlah responden untuk uji coba instrumen sebanyak 30 karyawan. Koesioner diujicobakan pada sampel
penelitian, yaitu pada karyawan LPTI Pelataran Mataram Yogyakarta bahwa perusahaan tersebut memiliki karakteristik yang sama, yaitu pengolahan data
.
1 Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu alat ukur
yang valid, mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Tinggi rendahnya
validitas alat ukur menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Hasil uji coba tersebut dianalisa dengan menggunakan rumus korelasi
Product Moment
dari
Karl Pearson.
Dengan menanalisis butir yang mengkorelasi skor tiap butir dengan skor totalnya dapat diperoleh
indeks validitas tiap butir r, dengan demikian setiap satu butir dapat diketahui memenuhi syarat atau tidak. Rumus dari korelasi tersebut
adalah :
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi
Product Moment
: jumlah skor butir total : jumlah skor butir variabel
: jumlahsampel ² : jumlah skor kuadrat variabel Y
: jumlah skor kuadrat variabel X : jumlah perkalian antara variabel X dengan skor variabel Y
Suharsimi Arikunto, 2010 : 317
Dalam uji korelasi Product
Moment
ini masih ada pengaruh kotor dari butir-butir pertanyaan, sehingga oleh karena itu perlu dikoreksi
dengan rumus
Part Whole Correlation
sebagai berikut:
Keterangan: r
pq
: koefisien korelasi bagian total r
xy
: koefisien korelasi
Product Moment
yang baru dikerjakan SBx : simpang baku skor faktor
SBy : simpang baku skor butir Sutrisno Hadi, 2004: 299
Untuk lebih jelasnya akan disajikan hasil uji validitas sebagai berikut.
Tabel 5. Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Variabel
No. r
hitung
r
tabel
Keterangan
Gaya Kepemimpinan
1 0,527
0,361 Valid
2 0,625
0,361
Valid 3
0,586 0,361
Valid 4
0,747 0,361
Valid 5
0,605 0,361
Valid 6
0,506 0,361
Valid 7
0,016 0,361
Tidak Valid 8
0,767 0,361
Valid 9
0,693 0,361
Valid 10
0,680 0,361
Valid 11
0,727 0,361
Valid 12
0,002 0,361
Tidak Valid 13
0,581 0,361
Valid 14
0,746 0,361
Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada variabel gaya kepemimpinan terdapat dua butir soal yang dinyatakan tidak valid dari 14
butir soal, sehingga pada penelitian ini hanya digunakan 12 butir soal untuk instrumen gaya kepemimpinan.
Tabel 6. Uji Validitas Motivasi Kerja Variabel
No. r
hitung
r
tabel
Keterangan
Motivasi Kerja
1 0,651
0,361 Valid
2 0,594
0,361
Valid 3
0,716 0,361
Valid 4
0,495 0,361
Valid 5
0,625 0,361
Valid 6
0,020 0,361
Tidak Valid 7
0,794 0,361
Valid 8
0,782 0,361
Valid 9
0,680 0,361
Valid 10
0,769 0,361
Valid 11
0,704 0,361
Valid 12
0,815 0,361
Valid 13
0,758 0,361
Valid 14
0,701 0,361
Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada variable motivasi kerja terdapat satu butir soal yang dinyatakan tidak valid dari 14 butir soal,
sehingga pada penelitian ini hanya digunakan 13 butir soal untuk instrumen motivasi kerja.
Tabel 7. Uji Validitas Kinerja Karyawan Variabel
No. r
hitung
r
tabel
Keterangan
Kinerja Karyawan
1 0,815
0,361 Valid
2 0,596
0,361
Valid 3
0,647 0,361
Valid 4
0,615 0,361
Valid 5
0,722 0,361
Valid 6
0,384 0,361
Valid 7
0,572 0,361
Valid 8
0,720 0,361
Valid 9
0,512 0,361
Valid 10
0,724 0,361
Valid 11
0,674 0,361
Valid 12
0,653 0,361
Valid
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada variable kinerja karyawan dari 12 butir soal dinyatakan valid semua sehingga dalam
penelitian ini semua butir pernyataan digunakan sebagai instrumen variabel kinerja karyawan.
2 Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto merumuskan, bahwa reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Rumus untuk mengukur reliabilitas instrumen yaitu dengan
rumus Alpha karena instrumennya berupa skala Likert. Rumusnya adalah :
Keterangan : : reliabilitas instrumen
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir : varians total
Suharsimi Arikunto, 2010: 239 Untuk menginterpretasikan koefisien Alpha r11 digunakan
kategori menurut Suharsimi Arikunto 2006: 276 yaitu :
Tabel 8. Kategori Interpretasi Keofisien
Suatu instrumen dikatakan reliabel atau dapat dipercaya apabila pada taraf signifikansi 5 harga r11 semakin mendekati 1, dan sebaliknya
apabila 0 atau bahkan negatif, maka instrumen tersebut dapat dikatakan rendah tingkat kepercayaannya atau tidak reliabel. Berdasarkan hasil uji
reliabilitas menunjukan bahwa nilai reliabilitas untuk variabel Gaya kepemimpinan sebesar 0, 886, untuk variable motivasi kerja sebesar 0,924,
dan variable kinerja pegawai sebesar 0,902. Oleh karena nilai reliabilitas ketiga variabel lebih dari 0,6, maka variabel dinyatakan reliabel dan layak
untuk digunakan penelitian. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Koefisien Interpretasi
Antara 0,800 - 1,00 Tinggi
Antara 0,600 - 0,800 Cukup
Antara 0,400 - 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 – 0,400
Rendah Antara 0,000
– 0,200 Sangat rendah
I. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis
Untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat diperluikan analisis data yang benar. Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu
harus dipenuhi syarat-syarat yaitu harus linier, antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas maka dilakukan uji persyaratan yaitu uji linieritas
dan uji multikolinearitas. 1
Uji Linieritas Pengujian model linearitas dalam suatu penelitian perlu dilakukan
karena dalam suatu perhitungan menggunakan analisis regresi harus terdapat suatu hubungan yang linier sehingga data yang diperoleh
tersebut dapat diteliti dengan benar. Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel yang dijadikan prediktor
mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Uji linieritas dilakukan dengan analisis terhadap garis regresi
yang nantinya akan diperoleh harga F jika harga F
hitung
lebih kecil dari F
tabel,
berarti hubungan antara variabel bebas terikat linier. Sedangkan apabila F
hitung
lebih besar dari pada F
tabel,
berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linier. Adapun persamaannya
sebagai berikut :
Keterangan: F
reg :
Harga F untuk garis regressi RK
reg
: Rerata kuadrat Regresi
RK
res
: Rerata kuadrat Residu
Sutrisno Hadi, 2007: 23 Harga F
hitung
kemudian dikonsultasikan dengan F
tabel
dengan taraf signifikan 5. Apabila harga F
hitung
lebih kecil dari pada F
tabel,
maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan
linier. 2
Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan sebagai syarat digunakannya
analisis regresi ganda. Sedangkan untuk menguji ada tidaknya multikolinearitas data antar variabel bebas dilakukan dengan
menyelidiki besarnya interkorelasi antar variabel bebas. Uji multikolinieritas menggunakan rumus korelasi
product moment
dari Karl Pearson. Jika harga interkorelasi antar variable bebas kurang dari
0,800 maka tidak terjadi multikolinieritas dan penelitian dapat dilanjutkan.
b. Uji Hipotesis
Dalam pengujian ini menggunakan analisis bivariat dan multivariat. 1
Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk mengukur koefisien korelasi
antara dua variabel guna mengungkap variabel masing-masing mempunyai korelasi secara nyata dengan variabel tergantung atau
hubungan antara variabel itu sendiri. Dalam hal ini menggunakan rumus
Product Moment
sebagai berikut :
Keterangan: r
xy
: Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X
: Jumlah dari X Y
: Jumlah dari Y N
: Jumlah kasus XY
: Jumlah perkalian antara X dan Y X
2
: Jumlah dari X kuadrat Y
2
: Jumlah dari kuadrat Y Sutrisno Hadi, 1994: 4
2 Analisis Multivariat
Analisis Multivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian
ini yaitu untuk menjelaskan hubungan penggunaan media pembelajaran dan kreativitas mengajar guru dengan prestasi belajar
menggunakan peralatan kantor. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah korelasi parsial jenjang pertama dan untuk
menghitung koefisiensi antara semua predictor variabel bebas dengan variable terikat digunakan analisis regresi ganda.
3 Analisis Korelasi Parsial Jenjang Pertama
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan setiap prediktor dengan kriteriumnya dan dikontrol dengan prediktor lain.
Tujuan analisis ini yaitu agar diperoleh analisis atau koefisien korelasi yang lebih murni, terbebas dari hubungan variabel lain yang
mungkin “mengotori”. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi parsial jenjang pertama adalah sebagai berikut :
Keterangan : = koefisien korelasi antara Y dan X
1
dengan X
2
dikontrol. = koefisien korelasi antara Y dan X
2
dengan X
1
dikontrol. 4
Analisis Korelasi Ganda Analisis ini digunakan untuk mencari hubungan fungsional
seluruh prediktor variabel bebas dengan kriterium variabel terikat. Selain itu digunakan untuk mencari ST dan SR. Menurut
Sutrisno Hadi 2001: 2, tugas pokok analisis regresi adalah : a
Mencari korelasi antara kriterium dengan prediktor b
Menguji apakah korelasi itu signifikan atau tidak c
Mencari persamaan garis regresinya d
Menemukan sumbangan relatif antar sesama prediktor, jika prediktornya lebih dari satu.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan: : koefisien korelasi antara Y dengan X
1
dan X
2
: koefisien prediktor X
1
: koefisien prediktor X
2
: jumlah produk antara X
1
dengan Y : jumlah produk antara X
2
dengan Y : jumlah kuadrat kriterium Y
Sutrisno Hadi, 2004: 22 Untuk menguji keberartian regresi ganda digunakan statistik F
regresi dengan rumus sbb:
Keterangan: : harga F garis regresi
R : koefisien korelasi antara kriterium dengan
prediktor N
: cacah kasus m
: cacah prediktor Sutrisno Hadi, 2004: 23
Untuk menyimpulkan signifikan atau tidaknya korelasi regresi ganda tersebut, maka harga F table pada taraf signifikan 5
dengan dampak kebebasan db = m lawan N-M-1, dinyatakan signifikan apabila harga F
hitung
lebih besar atau sama dengan F
tabel
. 5
Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Besarnya sumbangan masing-masing prediktor terhadap
kriterium
a Sumbangan Relatif SR
Sumbangan relatif adalah presentase perbandingan relativitas yang diberikan dua variabel bebas kepada variabel terikat,
dengan variabel-variabel bebas lain yang diteliti. 1
Prediktor x
1
2 Prediktor x
2
Keterangan: : jumlah kuadrat regresi
SR : sumbangan relatif dari prediktor m
: Cacah Prediktor : koefesien prediktor
: jumlah produk X dan Y Sutrisno Hadi, 2004: 37
b Sumbangan Efektif SE
Sumbangan efektif adalah presentase perbandingan efektifitas yang diberikan dua variabel bebas kepada satu variabel terikat,
dengan variabel-variabel bebas lain, baik yang diteliti maupun tidak.
1 Prediktor X
1
2 Prediktor X
2
Keterangan : SE X
1
: Sumbangan efektif dari suatu prediktor X
1
SE X
2
: Sumbangan efektif dari suatu prediktor X
2
SR X
1
: Sumbangan relatif X
1
SR X
2
: Sumbangan relatif X
2
Sutrisno Hadi, 1994: 44
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN