5.4.2. Level Denotasi
a. Dialog Srintil:
Saya tidak tahu, saya cuma penari. Saya cuma ngertinya tentara yang bernama Rasus.
Teman Rasus:
Permisi pak, saya mau membawa perempuan yang bernama Srintil
Anggota keamanan:
sia pa yang akan jamin.
Teman Rasus:
Saya pak. Besok jam segini akan saya kembalikan tepat waktu pak.
Anggota keamanan:
benar?
Teman Rasus:
benar pak
.
Anggota keamanan:
oke.
Teman rasus:
Sambil mengendarai mobil membawa Srintil. Tenang bae Sri, aku gak bakal mukuli kamu. Wong satu kampung kok ya,
apalagi teman dari kecil. Justru aku ingin menolong kamu untuk bertemu dengan Rasus kan ? eh sri?
Srintil:
dengan tanpa bicara sepatahpun, cuma meanggukan kepala sebagai tanda iya.
Pengusaha:
ya diatur saja yang penting jangan bikin malu
.
Teman Rasus:
owh iya pak, tenang aja. Dan keberadaan Srintil sudah berada dikamar tidur pengusaha.
b. Kostum
Pada gambar penjaga dan tawanan, menjelaskan bahwa penjaga tersebut berjenis kelamin laki laki-laki yang memakai pakaian
bewarna abu-abu tua, dan terlihat perempuan berambut panjang memakai pakaian abu-abu muda seperti pakaian nya tidak rapi atau
kotor. Sedangkan pada gambar Perempuan dalam penjara terlihat perempuan memakai pakian berwarna putih namun pakaian putih
tersebut terlihat bewarna gelap karena akibat berada dalam penjara , Srintil memakai baju batik yang berantakan atau tidak rapi.
c. Body languange
Pada gambar penjaga dan tawanan, laki-laki membungkukan sedikit badannya, dan gerak tubuh perempuan yang sedang
menyembah meminta untuk pergilepas. Pada gambar perempuan yang berada dalam penjara, perempuan tersebut gerak tubuhnya sedang
duduk diatas kursi dengan keadaan badan sudah kotor dan berantakan. Pada gambar penyiksaan, dimana tokoh Srintil terlihat membungkuk
dan posisi rambut berantakan dengan keadaan kedua tangannya sedang ditali menunjukan expresi Srintil sedang bersedih.
d. Angle Camera
Pada gambar diatas dilakukan pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Namun pada gambar
kedua terlihat jelas kejadian kekerasan yang terjadi oleh Srintil, sehingga juru kamerakameraman mengambil dari sudut pengambilan
gambar sejajar dengan tujuan ingin memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis
melainkan kesan wajar.
e. Setting