1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia dari bangsa tersebut. Pendidikan mempunyai peran yang sangat
strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Menurut UU RI No 20 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis dari pendidikan menengah salah
satunya adalah sekolah menengah kejuruan SMK. Penjelasan pasal 15 menjelaskan bahwa “ Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah
yang mempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah
Departemen Pendidikan
Nasional Nomor
251CKEPMN2008 Tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan, SMK Negeri 1 Sedayu termasuk dalam SMK kelompok teknologi
dan rekayasa yang didalamnya terdapat jurusan Teknik Pengelasan. Teknik Pengelasan mencakup 15 Standar Kompetensi dan Mengelas dengan Proses
TIG merupakan satu dari sekian standar kompetensi tersebut. Berdasarkan Observasi di SMK Negeri 1 Sedayu didapat informasi
data dari guru pengampu bahwa sebelumnya rata-rata siswa mendapatkan nilai 72 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM sebesar 70, hasil
2
tersebut sudah melalui kegiatan remidialperbaikan. Setelah memenuhi KKM, nilai tersebut juga masih menjadi permasalahan mengingat dari setiap
pembelajaran pastinya diharapkan nilai yang diperoleh adalah maksimal. Indikator penyebab rendahnya nilai tersebut dikarenakan penyampaian materi
secara konvensional mempunyai keterbatasan untuk menjelaskan materi yang membutuhkan gambar secara detail, sehingga hal itu menghambat
pemahaman siswa. Selain itu, menyebabkan tingkat konsentrasi siswa juga menjadi berkurang, penyampaian materi yang dirasa monoton membuat siswa
kurang tertarik mengikuti pelajaran. Dibuktikan dengan adanya gambar siswa yang sedang bercanda bersama teman sebangku saat pelajaran berlangsung.
Gambar 1. Perilaku siswa saat pembelajaran di kelas
Oelh karena itu, dilakukan usaha peningkatan prestasi belajar siswa dengan
penggunaan media
pembelajaran yang
diharapkan dapat
mempermudah pemahaman dan menarik perhatian siswa, sehingga siswa akan lebih konsentrasi belajar dikelas. Melihat fasilitas di SMK Negeri 1
3
Sedayu yang memiliki perangkat komputer dan LCD Proyektor, maka media yang digunakan berbasis program komputer dengan bentuk
“Macroflash”. Pemilihan media ini karena memiliki keunggulan yang dapat memvisualisasikan materi las TIG dengan gambar atau video pengelasan.
Media pembelajaran tersebut adalah hasil karya Anom Yogo Wibowo mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2010, dengan hasil
pengembangan produk dari validasi aspek komunikasi, aspek desain dan format sajian yang sangat baik, namun produk ini belum pernah diuji tingkat
efektifitasnya. Pengujian tingkat efektifitas dari media dilakukan dengan pendekatan
quasi eksperimen dengan desain pretest-posttest, non-equivalent control group design. Untuk mengukur pengaruh penggunaan media pembelajaran
terhadap peningkatan prestasi belajar dilakukan perbandingan hasil belajar kelas ekperimen yang menggunakan media
“Macroflash” dan kelas kontrol yang tidak menggunakan media pembelajaran.
B. Identifikasi Masalah