21
a. Menyiapkan material untuk pengelasan b. Mengidentifikasi peralatan las TIG GTAW
c. Mengeset mesin las dan elektroda d. Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi pergeseran
e. Melaksanakan pengelasan dengan proses las TIG GTAW menggunakan bahan baja karbon
Tinjauan tentang kurikulum pengelasan dengan proses las gas tungsten TIG yang ada di SMK Negeri 1 Sedayu ini menjadi bahan
acuan sejauh mana serta apa saja materi yang diberikan oleh guru selama ini dan selain itu tinjauan ini juga digunakan sebagai dasar
penyusunan soal yang diberikan sebagai instrumen dalam pengukuran prestasi belajar pengelasan TIG siswa kelas XI teknik pengelasan
sehingga antara soal yang dibuat dapat sesuai dengan materi yang disampaikan.
8. Kajian Teori Penelitian
a. Metode penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian
lanjutan dari
pengembangan produk media pembelajaran “ Macroflash” pada
standar kompetensi Las TIG. Namun belum teruji eefektifitasnya. Dalam model pengembangan, Borg and Gall memuat panduan
sistematika langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti agar produk yang dirancangnya mempunyai standar kelayakan.
22
“Educational research and development R D is a process used to develop and validate educational products. The steps of this
process are usually referred to as the R D cycle , which consists of studying research findings pertinent to the product to be developed,
developing the product based on the finding, field testing it in the setting where it wil be used eventually, and revising it to correct the
deficiencies found in the field testing stage. In indicate that product meets its behaviorally defined objectives. Borg Gall, 1983:772
Maksud dari pernyataan tersebut, yaitu bahwa Riset dan pengembangan bidang pendidikan R D adalah suatu proses yang
yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Langkah-langkah dalam proses ini pada umumnya
dikenal sebagai siklus R D, yang terdiri dari: pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan validitas
komponen-komponen pada produk yang akan dikembangkan, mengembangkannya menjadi sebuah produk, pengujian terhadap
produk yang dirancang, dan peninjauan ulang dan mengoreksi produk tersebut berdasarkan hasil uji coba. Hal itu sebagai indikasi bahwa
produk temuan dari kegiatan pengembangan yang dilakukan mempunyai obyektivitas.
Selain itu, Borg dan Gall 1983: 775 mengajukan serangkaian tahap yang harus ditempuh dalam penelitian dan pengembangan
dengan mencakup 10 langkah umum, yaitu “research and information
23
collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational
product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation”. Penjelasan tahapan tersebut
adalah sebagai berikut : 1 Research and information collecting; termasuk dalam langkah ini
antara lain studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji dari lapangan;
2 Planning; termasuk dalam langkah ini merumuskan identifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan produk dan
perumusan tujuan atau pengguna; 3 Develop preliminary form of product; termasuk dalam langkah ini
perancangan produk, mengembangkan bentuk produk awal, dan menyusun produk berdasarkan silabus;
4 Preliminary field testing, yaitu melakukan ujicoba lapangan awal dalam skala terbatas.
5 Main product revision, yaitu melakukan perbaikan terhadap produk awal yang dihasilkan berdasarkan hasil ujicoba awal.
6 Main field testing, uji coba utama atau uji coba skla luas; 7 Operational
product revision,
yaitu melakukan
perbaikanpenyempurnaan terhadap hasil uji coba lebih luas, sehingga produk yang dikembangkan sudah merupakan desain
model operasional yang siap divalidasi;
24
8 Operational field testing, yaitu langkah uji validasi terhadap model operasional yang telah dihasilkan;
9 Final product revision, yaitu melakukan perbaikan akhir terhadap model yang dikembangkan guna menghasilkan produk akhir
final; 10 Dissemination
and implementation,
yaitu langkah
menyebarluaskan dan
menerapkan produkmodel
yang dikembangkan.
Berdasarakan dengan urutan tahap penelitian diatas, jelas bahwa media yang dibuat Anom Yogo Wibowo baru sampai pada tahap
“Final product revision”dan belum sampai pada tahap paling akhir yaitu “Dissemination and implementation”. Media berdasarkan hasil
penelitian pengembangan produk memiliki tingkat validasi dari aspek komunikasi, desain dan format sajian yaitu menyatakan “SANGAT
BAIK”. Berikut gambar hasil penelitiannya:
Gambar. 4 Hasil Penelitian Pengembangan Produk Anom Yogo W.
25
b. Desain penelitian