31
f. Pengujian Persyaratan Analisis Hipotesis
1 Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya sampel yang diambil dari suatu populasi. Jika
kedua kelompok mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Untuk menguji kesamaan varians,
rumus yang digunakan adalah � =
������ ����� �� ������ ����� ��
........................................ Rumus 10
Sugiyono, 2011: 276 Harga F hasil perhitungan dikonsultasikan dengan
harga F tabel pada taraf signifikansi 5, dengan dk pembilang = banyaknya data yang variansnya lebih besar
– 1 dan dk penyebut = banyaknya data yang variansnya lebih kecil
– 1. Apabila F
hitung
≤ F
tabel
maka kedua kelompok data mempunyai varians yang homogen.
2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi suatu data. Bila berdistribusi normal
maka teknik analisis statistik parametris dapat digunakan. Teknik uji normalitas data menggunakan harga Chi kuadrat.
�
2
=
�
−
ℎ ℎ
� �=1
....................................... Rumus 11
Sugiyono, 2007: 126
32
Keterangan : x
2
= Chi kuadrat f
o
= Frekuensi observasi f
h
= Frekuensi yang diharapkan Harga Chi-kuadrat hasil perhitungan dikonsultasikan
dengan harga Chi-kuadrat tabel pada taraf signifikansi 5. Jika harga Chi kuadrat hitung
χ
ℎ 2
harga Chi kuadrat tabel χ
� 2
, maka data berdistribusi normal.
g. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini karena data berdistribusi normal maka menggunakan statistik Parametris dengan
menggunakan uji t-Test. Menurut Sugiyono 2007: 138 t-test ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel
bila datanya berbentuk interval atau ratio. Rumus tersebut sebagai berikut;
� =
�
1
− �
2 �12
�1
+
�22 �2
Separated Varians........ Rumus 12
� =
�
1
− �
2 �1− 1 �12 +�2−1�22
�1 + �2 − 2 1
�1
+
1 �2
Polled .. ....Rumus 13
33
� =
�
1
− �
2 �1
2
�1
+
�2
2
�2
−2�
�1 �1
�2 �2
sample related ..Rumus 14
Sugiyono, 2007: 138 Keterangan :
t = Harga t hitung ,
�
1
= Rata-rata sampel 1
�
2
= Rata-rata sampel 2 n
1
= Jumlah sampel 1 , n
2
= Jumlah sampel 2 S
1 2
= Standar varians pada sampel n
1
, S
2 2
= Standar varians pada sampel n
2,
Beberapa petunjuk yang digunakan sebagai dasar terhadap pemilihan rumus t-test, yaitu:
1 Bila anggota sampel �
1
= �
2
dan varians homogens
σ
1 2
=
σ
2 2
, maka dapat digunakan rumus t-test, baik Separated maupun
Polled varians , untuk mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n
1
+ n
2
-2. 2 Bila anggota sampel
�
1
≠ �
2
dan varians homogens
σ
1 2
=
σ
2 2
, maka dapat digunakan rumus t-test Polled varians , untuk
mengetahui t tabel digunakan dk yang besarnya dk = n
1
+ n
2
-2.
34
3 Bila anggota sampel �
1
= �
2
, varians tidak homogens
σ
1 2
≠
σ
2 2
, maka dapat digunakan rumus t-test, baik Separated maupun Polled varians , untuk mengetahui t tabel digunakan dk
yang besarnya dk = n
2
– 1 bukan dk = n
1
+ n
2
-2. 4 Bila anggota sampel
�
1
≠ �
2
, varians tidak homogens
σ
1 2
≠
σ
2 2
, maka dapat digunakan rumus t-test Separated varians , untuk mengetahui t tabel dihitung dari selisih harga t tabel
dengan dk = n
1
– 1 dan dk = n
2
– 1,dibagi dua kemudian ditambah dengan t terkecil.
5 Untuk penelitian ekperimen perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan kelas ekperimen dengan kontrol menggunakan rumus
sample related dengan r adalah korelasi sampel. dk = n
1
+ n
2
-2 Kriteria penerimaan atau penolakan Ho pada taraf
signifikansi 5 dapat dilihat melalui harga t di tabel, jika harga t hitung lebih besar dari taraf kesalahan yang ditetapkan harga t hitung
0,05 maka Ho ditolak.
B. Penelitian yang Relevan