12 Dari berbagai pernyataan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa manajemen pendidikan merupakan penerapan hasil berpikir rasional untuk mengorgani-
sasikan kegiatan yang menunjang belajar dan pem- belajaran guna mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama. Manajemen pendidikan dalam sebuah satuan
pendidikan disebut sebagai manajemen sekolah School Management, yang merujuk pada proses kerja
manajerial dalam rangka mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua sumber daya yang ada, baik
manusia, material, fasilitas, atau teknikal dalam rangka penyelenggaraan pendidikan. Substansi mana-
jemen sekolah meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan.
Manajemen sekolah secara langsung akan mempenga- ruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum,
berbagai peralatan belajar, waktu mengajar, dan proses pembelajaran. Dengan demikian, upaya pening-
katan kualitas pendidikan harus dimulai dengan pembenahan manajemen sekolah, di samping pening-
katan kualitas dan pengembangan sumber belajar.
2.1.1 Perencanaan dalam Program Sekolah
Sri Minarti 2011: 127 menyatakan bahwa perencanaan berarti penentuan program karyawan
13 dalam rangka membantu tercapainya sasaran atau
tujuan organisasi. Pidarta 2011: 2 menjelaskan bahwa perncanaan merupakan tindakan untuk meng-
atasi masalah. Slameto 2009: 26 mengemukakan dalam suatu
organisasi kegiatan perencanaan mutlak harus ada. Dalam suatu organisasi yang baik, bukan sekedar
perencanaan yang dituntut, melainkan suatu perenca- naan yang sungguh-sungguh baik. Perencanaan sema-
cam ini adalah merupakan fase pertama dari setiap pekerjaan.
Menurut Slameto 2009: 26 Setiap perencanaan yang baik setidak-tidaknya harus memiliki 5 unsur
yang kita sebut 5 P, yaitu:
a. Purpose, yaitu tujuan yang akan dicapai. Tuju-
an ini harus dirumuskan secara jelas, terpe- rinci dan operasional;
b. Policy, yaitu strategi atau cara untuk mencapai
tujuan; c.
Procedure, yaitu sistem komunikasi yang ada dalam organisasi. Yang dimaksud di sini ada-
lah jalur-jalur komunikasi sebagai akibat ada- nya pembagian tugas wewenang dan tanggung
jawab;
d. Progress, yaitu gambaran tentang tahap-tahap
pencapaian tujuan. Dalam perencanaan harus nampak standar-standar tingkat keberhasilan;
e. Program, yaitu uraian lebih rinci dan operasi-
onal tentang kegiatan sehari-hari dalam rangka kegiatan pelaksanaan perencanaan.
Dengan perencanaan yang baik setiap anggota organisasi akan tahu secara tepat tujuan yang akan
14 dicapai bersama, sehingga dapat merupakan petunjuk
bagi setiap orang anggota organisasi. Hal ini sangat membantu usaha koordinasi kerjasama anggota yang
satu dengan yang lain atau bagian yang lain, di samping itu perencanaan yang baik dapat menjadi
kontrolpengawasan yang baik terhadap kegiatan orang-orang maupun pengawasan terhadap kamajuan-
kemajuan yang dicapai dan penyelewengan-penyele- wengan yang terjadi. Dengan demikian dapat dihin-
darkan pemborosan sumber-sumber daya yang ada. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa suatu organisasi akan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila di dalamnya terdapat
perencanaan program yang sistematis.
2.1.2 Implementasi dalam program Sekolah