14 dicapai bersama, sehingga dapat merupakan petunjuk
bagi setiap orang anggota organisasi. Hal ini sangat membantu usaha koordinasi kerjasama anggota yang
satu dengan yang lain atau bagian yang lain, di samping itu perencanaan yang baik dapat menjadi
kontrolpengawasan yang baik terhadap kegiatan orang-orang maupun pengawasan terhadap kamajuan-
kemajuan yang dicapai dan penyelewengan-penyele- wengan yang terjadi. Dengan demikian dapat dihin-
darkan pemborosan sumber-sumber daya yang ada. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa suatu organisasi akan dapat melaksanakan fungsinya dengan baik apabila di dalamnya terdapat
perencanaan program yang sistematis.
2.1.2 Implementasi dalam program Sekolah
Sagala 2007: 139 mengatakan bahwa imple- mentasi dalam manajemen sekolah melibatkan upaya
besar yang bertujuan mentransformasi tujuan strate- gik ke dalam aksi yaitu penyelenggaraan program
sekolah. Sedangkan menurut Mulyasa 2002: 57, untuk mengimplementasikan manajemen berbasis
sekolah perlu memiliki pengetahuan kepemimpinan, perencanaan, dan pandangan yang luas tentang
sekolah dan pendidikan. Implementasi akan berlang- sung secara efektif dan efisien apabila didukung oleh
sumber daya manusia yang profesional untuk mengo- perasikan sekolah, dana yang cukup, sarana prasa-
15 rana yang memadai untuk mendukung proses belajar
mengajar, serta dukungan masyarakat yang tinggi. Dari dua pengertian ini, implementasi program
sekolah dapat diartikan sebagai penerapan atau operasionalisasi suatu perencanaan dalam rangka
mencapai tujuan. Implementasi program harus dilak- sanakan dengan melibatkan semua pihak secara pro-
porsional dan profesional, sehingga menumbuhkan semangat partisipasi. Sekolah dalam melaksanakan
programnya juga harus terbuka, yaitu tidak ada pelaksanaan program sekolah yang hanya diketahui
oleh individu atau kelompok tertentu saja. Semua pelaksanaan program tersebut dapat dipertanggung-
jawabkan secara prosedural dan profesional, sehingga menumbuhkan tingkat kepercayaan publik dan pihak-
pihak lain semakin tinggi.
2.1.3 Pengawasan dalam Program Sekolah
Slameto 2009: 32 menjelaskan bahwa:
Pengawasan adalah tindakan manjerial yang mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksa-
na sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Karena itu proses ini harus dilakukan sepanjang
pekerjaan berlangsung agar dapat segera diketahui apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan atau
kesalahan-kesalahan sehingga dapat segera dila- kukan perbaikan-perbaikan. Karena pengawasan
bermaksud agar semua dapat berlangsung sesuai dengan rencana, maka dapat kita mengerti apabila
ada hubunganketerkaitan yang erat antara pengawasan dan perencanaan.
16 Suharsimi dan Yuliana 2012: 13 menyebutkan
bahwa:
Pengawasan adalah usaha pemimpin untuk me- ngetahui semua hal yang menyangkut pelaksa-
naan tugas, khususnya untuk mengetahui kelan- caran kerja para pegawai dalam melakukan tugas
mencapai tujuan. Tujuan utama pengawasan adalah agar dapat diketahui tingkat pencapaian
tujuan dan menghindari terjadinya penyeleweng- an.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan alat kontrol bagi
kegiatan pelaksanaan program, apakah program telah dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana sehingga
tujuan dapat tercapai atau belum. Pengawasan program sekolah dilakukan dalam
rangka menjamin
pelaksanaan program-program
sekolah sehingga rencana yang telah disusun dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan Permendiknas
No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa pengawasan dan evaluasi sekolah
terdapat lima hal, yaitu: program pengawasan, evalu- asi diri, evaluasi dan pengembangan kurikulum, evalu-
asi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi sekolah. Masing-masing program terse-
but harus dilaksanakan oleh sekolah, kecuali akredi- tasi dilakukan oleh dinas terkait.
17
2.2 Manajemen Berbasis Sekolah MBS