47
4.1.3. Kompetensi Kepribadian
4.1.3.1. Kekurangan dalam Pengembangan
Kompetensi Kepribadian
Kekurangan  pada  kompetensi  kepribadian, hasil  wawancara    dipaparkan  oleh  Kepala  sekolah
menceritakan  kekurangan  guru  dalam  kompetensi kepribadian.
“Kekurangan  yang  dimiliki  guru  adalah kurang bisa menjaga etos kerja dan tanggung
jawabnya  dalam  mengajar  dan  mendidik peserta didik.”
Kepala  sekolah  lainnya  juga  menyampaikan  hal  yang serupa.
“Kesadaran  untuk  mengembangkan  dirinya karena situasi kondisi wilayah geografis
”
Dalam  mengungkapkan  kekurangan  yang  dimiliki diri guru, seorang pendidik menyampaikan
;
“Kekurangan  yang  dimiliki  saya  sehubungan dengan  kompetensi  kepribadian  kurangnya
pengendalian emosi
dalam menyikapi
berbagai hal. ”
Kekurangan diri
guru dalam
kompetensi kepribadian  dapat  dinilai    oleh  orang  lain  maupun
dinilai dirinya sendiri.
4.1.3.2. Kendala dalam Pengembangan
Kompetensi Kepribadian
Pengalaman  seorang  guru  yang  berkaitan dengan  kendala  dalam  pengembangan  kompetensi
kepribadian.
48 “Peserta  didik  dan  anggota  masyarakat
kurang  meneladani  perilaku-perilaku  yang baik dari guru.”
Secara  jelas,  kepala  sekolah  SD  Negeri  01 Tlogohendro
mengungkapkan kendala
pengembangan kompetensi kepribadian,
“Tata  kehidupan  masyarakat  lingkungan sekitar  yang  kadang  mempunyai  budaya
kurang  baik.  Misalnya  sifat  kejujuran  dan tanggungjawab  yang  masih  sangat  kurang.
Adanya  budaya  masyarakat  yang  kurang memperhatikan  anaknya  dalam  berprilaku
jujur, tanggungjawab, sopan santun sehingga akan  dibawa  ke  sekolah  dan  berkembang
sesama teman
guru.”
Kendala dalam
pengembangan kompetensi
kepribadian  muncul  dari  masyarakat  sekitar  yang memiliki  budaya  kurang  baik,  semisal  kejujuran
dan  tanggung  jawab,  perhatian  kepada  anaknya dalam belajar.
4.1.3.3. Pemecahan Masalah dalam
Pengembangan Kompetensi Kepribadian
Upaya-upaya  memecahkan  masalah  yang berkaitan  dengan  kompetensi  kepribadian,  ada
beberapa  petikan  hasil  wawancara  dengan  guru, seperti berikut;
“Perlu adanya tindakan nyata yang dijadikan contoh  sekolah  sebagai  wadah  pembentukan
kepribadian  lewat  guru,  siswa,  sehingga dibuat  visi  dan  misi  sehingga  semua  guru,
siswa,  orangtua  dan  masyarakat  memberi teladan yang baik kepada putra putrinya dan
49 akhlak  mulia  terlebih  kepada  guru  agama
yang  selalu  memantau  dalam  kegiatan  siswa baik di sekolah maupuan di lua
r sekolah.”
Pengungkapan salah satu kepala sekolah berkaitan dengan
pemecahan masalah
yang muncul
berkaitan dengan
pengembangan kompetensi
kepribadian;
“Kami berusaha
untuk memberikan
pemahaman terhadap
guru-guru terkait
dengan  perlunya  kompetensi  kepribadian. Mengajak  guru  untuk  saling  mendukung,
mengeratkan  dan  jangan  sampai  terjadi perpecahan  diantara  guru-guru  di  sekolah
kami.  Memperlakukan  secara  adil    tidak
membedakan.”
Pemecahan masalah
dalam kompetensi
kepribadian  ini,  lebih  cenderung  pada  pembinaan mental  pribadi  guru,  baik  oleh  dirinya  sendiri
maupun oleh orang lain atasannya.
4.1.4. Kompetensi Sosial