Validitas Instrumen METODE PENELITIAN
53 ada di TK Taruna Al Quran, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta berjumlah
75 anak untuk kelompok A1, A2, A3 dan untuk kelompok B1, B2, B3 semua ada 81 anak. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada anak kelompok
A2 yang berjumlah 25 anak yang terdiri dari 13 anak laki-laki dan 12 anak perempuan.
B. Kondisi Awal Sebelum Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
a. Kondisi Awal Anak
TK Taruna Alquran, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta, mempunyai 156 peserta didik yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok A,
dengan rentang usia 4-5 tahun dan kelompok B, dengan rentang usia 5-6 tahun. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak kelompok A yang terdiri dari
13 anak perempuan dan 12 anak laki-laki. Di TK ini anak-anak masih ada yang sering keluar kelas ketika proses belajar mengajar berlangsung, anak-anak juga
sering kurang memperhatikan pembelajaran yang berlangsung. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang berlangsung dirasa anak kurang menarik dan
kurangnya pemanfaatan media pembelajaran sehingga anak mudah jenuh dan memilih untuk bermain di luar kelas atau malah mengganggu teman lain yang ada
di dalam kelas. b.
Proses Pembelajaran Proses kegiatan pembelajaran pada anak di TK Taruna Alquran,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta yang berlangsung selama ini sebenarnya sudah baik, namun guru kurang memanfaatkan media yang telah ada, sehingga
proses pembelajarannya cenderung monoton dan kurang menarik anak untuk
54 belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah sehingga anak kurang aktif dalam belajar dan anak cepat merasa bosan. Kurangnya pemanfaatan media dan pemilihan kegiatan yang kurang kreatif
menjadi penyebab anak cepat bosan dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dengan adanya proses belajar yang seperti ini, maka anak
kurang menguasai materi yang diajarkan oleh guru, terutama dalam membilang banyak benda, dan membilang dengan menunjuk bendamengenal konsep
bilangan. Sebelum diadakan sebuah penelitian tindakan kelas, peneliti melakukan
pretest atau pratindakan terhadap kemampuan anak dalam membilang benda konkret, dan kemampuan membilang dengan menunjuk benda mengenal konsep
bilangan. Nilai yang diperoleh dari pretest ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai post test yaitu nilai yang diperoleh setelah diadakannya suatu
tindakan membilang benda dengan media benda konkret. Dengan adanya perbandingan antara nilai pretest dan post test ini maka diharapkan akan terlihat
lebih jelas suatu peningkatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
C.
Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Pretest
Dalam penelitian ini, pretest kemampuan kognitif khususnya kemampuan membilang benda dilakukan dengan menggunakan dua teknik
pengumpulan data yaitu observasi dan dokumentasi. Adapun indikator yang dinilai dalam pretest yaitu membilang banyak benda dari satu sampai sepuluh dan