Media Benda Konkret Kajian Tentang Media Pembelajaran

34 dilakukan melalui pemberian rangsangan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun, untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan jasmani dan rohani anak. Ada beberapa aspek yang dimiliki anak usia dini diantaranya adalah aspek kognitif yaitu yang berkaitan dengan kemampuan berfikir anak melalui mengamati, menggolong-golongkan, menghubungkan, mengambil kesimpulan berfantasi, dan mempertimbangkan suatu peristiwa. Pembelajaran yang terkait dengan matematika salah satunya adalah membilang. Membilang adalah menghitung dengan menyebut satu persatu untuk mengetahui berapa jumlah benda. Belajar membilang benda akan mendukung anak dalam hal kemampuan membilang benda dan membilang dengan menunjuk benda mengenal konsep bilangan dengan benda-benda. Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan membilang perlu di kenalkan pada anak usia dini dengan stimulasi yang tepat. Membilang sudah diperkenalkan pada anak usia TK Kelompok A. Namun, anak belum memahami arti membilang, anak juga masih mengalami kesulitan dalam membilang, anak masih banyak yang keliru dalam membilang dan mengenal konsep bilangan dengan benda-benda. Hal ini disebabkan oleh guru yang mendominasi meyampaikan pembelajaran melalui kata-kata dan kurang konkret bagi anak, sehingga anak kebingungan dalam membilang banyaknya benda. Dalam meningkatkan kemampuan membilang pada anak usia TK Kelompok A memerlukan penggunaan media pembelajaran yang tepat, sebab dengan penggunaan media yang tepat dapat mempermudah guru dalam menjelaskan tentang membilang sehingga mudah dipahami oleh anak. Salah satu 35 media yang digunakan untuk membilang pada anak TK Kelompok A di TK Taruna Al Quran adalah benda konkret. Benda konkret seperti batu, daun kering, kelereng, sepatu, kaos kaki, sapu tangan, sendok garpu, dan lain-lain merupakan media konkret yang dapat digunakan untuk memperjelas pemahaman anak akan suatu konsep yang bersifat abstrak. Benda konkret dapat menarik perhatian anak sehingga mempermudah anak dalam mengingat. Selain itu benda konkret merupakan media yang dapat diamati secara langsung bentuk yang menarik membuat anak akan fokus dan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga dalam penyampaian materi seperti membilang banyak benda pada anak TK Kelompok A akan lebih mudah dipahami. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka alur pikir dalam penelitian tindakan kelas ini dapat divisualisasikan dalam sebuah skema sebagai berikut: Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu kegiatan membilang banyak benda dan mengenal konsep bilangan dengan benda-benda Keadaan Awal Tindakan Hasil Akhir Kemampuan membilang anak belum maksimal. Penggunaan media benda-benda konkret. Peningkatan kemampuan membilang anak.