Triangulasi Kemampuan Number Sense pada Kemampuan

P : Oh gitu. Gitu ya? Trus jawaban tadi menurut kamu gak logis berarti? SKRP 2.10 : Ndak tau. Kepalaku pusing P : Gitu ya? Sekarang menurut kamu jawaban yang nomer 2 itu logis apa ndak? SKRP 2.15 : Ndak P : Loh kok bisa ndak? SKRP 2.16 : Iya soalnya ada rumusnya seingetku kalo barisan geometri itu ada rumus e tapi caranya gak pernah tak inget-inget soalnya aku gak suka Dari hasil wawancara dan gambar 4.65 di atas dapat dilihat bahwa Subyek SKRP 2 dapat menunjukkan alasan bahwa jawabannya itu tidak logis karena tidak yakin dengan jawabannya serta kurangnya pemahaman tentang barisan geometri yang dikarenakan ketidaksukaan subyek SKRL 2 dengan materi barisan dan deret geometri. Sehingga subyek SKRL 2 telah memenuhi komponen menilai kelayakan hasil.

5. Triangulasi Kemampuan Number Sense pada Kemampuan

Matematika Tingkat Rendah untuk Perempuan Peneliti melakukan triangulasi hasil penelitian, yaitu dengan mencari kesesuaian antara 2 sumber dari kemampuan matematika tingkat rendah pada gender laki-laki. Triangulasi ini untuk menguji keabsahan data kemampuan number sense siswa. Triangulasi yang dimaksud sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.6 Triangulasi Kemampuan Number Sense pada Kemampuan Matematika Tingkat Rendah untuk Siswa Perempuan No Komponen Kemampuan Number Sense Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 1 Inisial MR Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 2 Inisial FRP 1 Pemahaman Besaran Bilangan Tidak dapat menyebutkan unsur- unsur yang ada pada barisan geometri tersebut dengan tepat seperti rasionya Tidak dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada pada barisan geometri tersebut dengan tepat seperti rasionya adalah 8, = 8 dan = . No Komponen Kemampuan Number Sense Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 1 Inisial MR Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 2 Inisial FRP adalah 4, bernilai 6 dan bernilai 6 seperti yang terlihat di cuplikan wawancara di atas, subyek memahami konsep barisan dan deret geometri tetapi sedikit kurang teliti saat mengaerjakan. Hal ini di tunjukkan ketika mencari nilai dengan mengalikan dengan rasio yang didapatkan tadi tetapi karena cara yang digunakan dalam mencari rasio salah sehingga hasil akhirnya pun salah. Subyek juga mengakui kalau belum memahami konsep barisan daret geometri dikarenakan subyek memang tidak suka dengan barisan dan deret geometri. Dan setiap melihat atau diasuruh mengerjakan soal barisan dan deret geometri subyek lebih memilih mengacuhkan soal tersebut 2 Perhitungan Mental Dapat menjelaskan cara bagaimana mendapatkan nilai dari rasio, bagaimana mendapatkan nilai dan nya lalu mencari nilai − menggunakan cara yang tidak biasa, namun karena salah dalam mendapatkan rasio jadi hasil akhirnya tidak benar. Pada saat mengerjakan subyek SKRP 1 tanpa menggunakan alat Dapat menjelaskan cara bagaimana mendapatkan nilai dari rasio dan cara bagaimana mendapatkan nilai dari dan menggunakan cara yang tidak biasa lalu dapat mencari hasil dari − meskipun hasil akhirnya tidak benar. Meskipun subyek tidak menyukai barisan dan deret geometri. No Komponen Kemampuan Number Sense Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 1 Inisial MR Kemampuan Number Sense pada Subyek SKRP 2 Inisial FRP bantu hitung. 3 Estimasi Hitung Tidak dapat menebak nilai rasio dari barisan geometri dengan benar. Hal ini disebabkan kurang telitinya subyek saat memahami soal barisan dan deret geometri tersebut. Tidak dapat menebak nilai rasio dari barisan geometri dengan benar. Hal ini disebabkan karena memang kurangnya minat subyek SKRP 2 terhadap barisan dan deret geometri. Sehingga subyek belum memahami konsep dari barisan geometri. 4 Menilai Kelayakan Hasil Dapat menunjukkan alasan bahwa jawabannya itu tidak logis karena tidak yakin dengan jawabannya dan subyek juga tidak tahu bagaimana cara yang benar serta hasil yang benar. Dapat menunjukkan alasan bahwa jawabannya itu tidak logis karena tidak yakin dengan jawabannya serta kurangnya pemahaman tentang barisan geometri yang dikarenakan ketidaksukaan subyek SKRL 2 dengan materi barisan dan deret geometri. Berdasarkan pemaparan kedua subyek di atas SKRP1 dan SKRP2, dapat dilihat bahwa segala sesuatu yang diungkapkan oleh masing-masing subyek penelitian beserta argumen- argumennya serta bagaimana cara menjawabnya itu berbeda. Akan tetapi komponen-komponen yang tidak dipenuhi serta yang dipenuhi kedua subyek sama. Kedua subyek hanya dapat memenuhi komponen menilai kelayakan hasil dan perhitungan mental. Dengan ini dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan number sense pada siswa perempuan dengan kemampuan matematika tingkat rendah dikatakan valid. 133

BAB V PEMBAHASAN

Pada Bab V ini, akan di bahas dan didiskusikan hasil penelitian berdasarkan deskripsi data Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Tinggi Laki-laki dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret, Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Tinggi Perempuan dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret, 3 Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Sedang Laki-laki dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret, Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Sedang Perempuan dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret, 5 Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Rendah Laki-laki dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret dan 6 Kemampuan Number Sense Siswa Berkemampuan Matematika Tingkat Rendah Perempuan dalam Memecahkan Soal Barisan dan Deret.

A. Kemampuan Number Sense Siswa Laki-Laki Berkemampuan

Matematika Tingkat Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Barisan dan Deret Berikut ini akan di bahas tentang profil kemampuan number sense siswa berkemampuan matematika tingkat tinggi berdasarkan setiap komponen yang ada di dalamnya.

1. Komponen Pemahaman Besaran Bilangan

Berdasarkan hasil wawancara dan pengerjaan tes kemampuan number sense, diketahui bahwa kedua subyek baik subyek SKTL 1 maupun SKTL 2 telah memahami konsep dari barisan dan deret pada hal ini yang dipakai oleh peneliti adalah soal tentang barisan geometri. Sehingga kedua subyek dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada pada barisan geometri tersebut baik yang diketahui didalam soal maupun yang belum, seperti � dari barisan tersebut adalah 32, � nya adalah 1, � adalah � 9 , adalah � dan � atau rasio dari barisan geometri adalah 2.

2. Komponen Perhitungan Mental

Berdasarkan hasil wawancara dan pengerjaan tes kemampuan number sense, diketahui bahwa kedua subyek dapat melakukan perhitungan mental. Subyek dapat menentukan nilai dari rasio serta dapat menentukan � dan menggunakan cara yang berbeda dan dalam melakukan perhitunganpun tanpa menggunakan alat bantu hitung apapun. Dalam mendapatkan jawaban kedua subyek tidak menggunakan rumus � � karena subyek merasa kalau menggunakan rumus � � lebih lama dan ribet. 3. Komponen Estimasi Hitung Berdasarkan hasil wawancara dan pengerjaan tes kemampuan number sense, diketahui bahwa kedua subyek dapat memperkirakan nilai rasio dari barisan geometri dengan memperhatikan berapa loncatan dari suku ke-2 sampai suku ke-7. Karena banyak lompatan dari � sampai ke � sebanyak 5 kali. Lalu itu hasilnya 32 jadi rasionya yang yang memungkinkan itu 2. Dalam melakukan perkiraan tersebut subyek tanpa mengalami kesulitan. Serta hasil dari perkiraan nilai rasiopun juga benar.

4. Komponen Menilai Kelayakan Hasil

Berdasarkan hasil wawancara dan pengerjaan tes kemampuan number sense, diketahui bahwa kedua subyek dapat menunjukkan alasan dari jawaban yang disampaikannya itu logis dan masuk akal. Menurut subyek jawabannya logis karena jawabannya ada cara untuk mendapatkan jawaban tersebut seperti yang telah disampaikan baik subyek SKTL 1 maupun subyek SKTL 2 serta nilai dari jawabannya tersebut benar dan masuk akal.

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika Dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret Pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta

0 2 8

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kar

1 16 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kartasu

0 3 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 13

Profil lapisan pemahaman dan folding back siswa SMA dalam menyelesaikan soal logaritma ditinjau dari kemampuan matematika.

11 70 121

BAB I PENDAHULUAN - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 0 34

BAB V PEMBAHASAN - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

1 KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

1 1 8