Komponen Pemahaman Besaran Bilangan Komponen Perhitungan Mental

P : Coba kamu kerjakan dulu nomer 2 itu. SKTL 1.19 : Endak, saya sudah nemu jawabannya. P : Kamu udah nemu jawabannya? SKTL 1.20 : Udah.. 112. P : Gimana cara kamu untuk dapet 112 tadi? SKTL 1.21 : -nya ini kan � 9 trus dari 32 loncat 2. Trus tadi rasionya 2. Berarti dikalikan � , berarti dikalian 4, berarti itu hasilnya 128. Sedangkan itu � letaknya dikirinya 32. Jadi 1 nanti dibagi �. �-nya tadi 2, berarti 16. Jadi ini 8 − 6 berarti 112. P : Ndak mau kamu tulis jawabanmu? SKTL 1.22 : Endak usah mas. P : Ndak usah ya. Mengapa kamu pake cara seperti itu? SKTL 1.23 : Soalnya dipikiran saya adanya itu.e P : Menurut kamu, jawaban yang kamu peroleh tadi logis apa endak? SKTL 1.24 : Logis P : Kenapa logis? SKTL 1.25 : Soalnya saya ada caranya. P : Ada caranya ya. mangkanya seperti itu..oke sudah terima kasih, semuanya sudah selesai

2. Analisis Data Subyek SKTL 1 dengan inisial ALS

a. Komponen Pemahaman Besaran Bilangan

SKTL 1.10 : Dari 1 ke 32 kan loncat 5. berarti 1 kan suku ke-2. Berarti �-nya pagkat 1 ya. 32 suku ke-7 berarti �-nya pangkat 6. nanti kalo dibagi � 6 � = � . Jadi, � = , Jadi �-nya itu hasilnya 2. SKTL 1.21 : -nya ini kan � 9 trus dari 32 loncat 2. Trus tadi rasionya 2. Berarti dikalikan � , berarti dikalian 4, berarti itu hasilnya 128. Sedangkan itu � letaknya dikirinya 32. Jadi 1 nanti dibagi �. �- nya tadi 2, berarti 16. Jadi ini 8 − 6 berarti 112. Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa subyek SKTL 1 sudah memahami konsep dari barisan dan deret geometri hal itu bisa dilihat ketika subyek dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada pada barisan geometri seperti � dari barisan tersebut adalah 32, � nya adalah 1, adalah � 9 , adalah � dan � atau rasio dari barisan geometri adalah 2 dengan benar. Karena subyek SKTL 1 telah dapat menyebutkan unsur-unsur yang ada pada barisan geometri tersebut maka subyek SKTL 1 telah memenuhi komponen pemahaman besaran bilangan.

b. Komponen Perhitungan Mental

SKTL 1.10 : Dari 1 ke 32 kan loncat 5. berarti 1 kan suku ke-2. Berarti �-n ya pangkat 1 ya. 32 suku ke-7 berarti �-nya pangkat 6. Nanti kalo dibagi � 6 � = � . Jadi, � = , Jadi r-nya itu hasilnya 2. P : Terus kamu tadi, pada waktu memperkirakan, menggunakan alat bantu hitung ndak? SKTL 1.12 : Endak. SKTL 1.21 : -nya ini kan � 9 trus dari 32 loncat 2. Trus tadi rasionya 2. Berarti dikalikan � , berarti dikalian 4, berarti itu hasilnya 128. Sedangkan itu � letaknya dikirinya 32. Jadi 1 nanti dibagi �. �- nya tadi 2, berarti 16. Jadi ini 8 − 6 berarti 112. P : Ndak mau kamu tulis jawabanmu? SKTL 1.22 : Endak usah mas Dari hasil wawancara di atas dapat dilihat bahwa subyek SKTL 1 dapat menentukan nilai dari rasio serta dapat menentukan nilai dan serta hasil dari − menggunakan cara yang berbeda dan dalam melakukan perhitunganpun tanpa menggunakan alat bantu hitung apapun. Pada saat mengerjakan subyek hanya menulis identitasnya saja dan tidak menuliskan jawaban dari soal tersebut serta tidak menuliskan langkah-langkah bagaimana mendapatkan jawabannya. Semua soal dijawab secara lisan dan dalam waktu yang singkat. Sehingga subyek SKTL telah memenuhi komponen perhitungan mental.

c. Komponen Estimasi Hitung

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika Dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret Pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta

0 2 8

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI MATEMATIKA Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kar

1 16 18

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI KOMUNIKASI Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan dan Deret Ditinjau dari Komunikasi Matematika pada Kelas IX di SMP Muhammadiyah 2 Kartasu

0 3 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 14

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DALAM BENTUK CERITA POKOK BAHASAN Analisis Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika dalam Bentuk Cerita Pokok Bahasan Barisan dan Deret pada Siswa Kelas XII SMA Al-Islam 3 Surakarta.

0 1 13

Profil lapisan pemahaman dan folding back siswa SMA dalam menyelesaikan soal logaritma ditinjau dari kemampuan matematika.

11 70 121

BAB I PENDAHULUAN - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

1 0 34

BAB V PEMBAHASAN - KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS X APK DALAM MENYELESAIKAN TIPE SOAL ANALISIS MATERI BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GENDER DI SMKM WATULIMO TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

1 KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

1 1 8