Identitas Partisipan Keluarga III Dukungan Sosial III a. Dukungan Emosional

63 dengar dokter, suster deng mantri dong bilang apa, baru iko. Kalo lain dari itu, jang dengar II.744-745 P:Adakah dorongan dari keluarga untuk Y supaya Y cepat sembuh? E:Pasti berikan dorongan. Saya hanya bilang jangan pikiran, kalau ada yang bilang begini dan begitu, Y jangan percaya, jangan dengan orang lain, dengar kami saja, dengar dokter, suster, dan mantri, mereka bilang apa baru ikut mereka. Kalau lain dari keluarga, dokter, suster dan mantri jangan dengar.

4.2.5 Identitas Partisipan Keluarga III

Nama Jenis Kelamin Umur Keterangan Bpk.B Laki-laki 45 Tahun Ayah Ny.S Perempuan 44 Tahun Ibu An.N Perempuan 19 Tahun Anak An.A Perempuan 15 Tahun Anak An.U Laki-laki 14 Tahun Anak An.I Perempuan 9 Tahun Anak

4.2.6 Dukungan Sosial III a. Dukungan Emosional

Partisipan adalah ayah dari An.N sendiri. Bapak B mengatakan bahwa selalu meluangkan waktu untuk memberikan perhatian untuk An.N. Akan tetapi 64 partispan mengatakan bahwa Ibu dari An.N tidak pernah datang dan meluangkan waktu untuk An.N dikarenakan harus mengurus anak-anaknya yang lain. P:Jadi om, bagaimana keluarga meluangkan waktu untuk memberikan perhatian par An.N? Bpk.B:Tiap hari nona. Yang om su jelaskan kamareng tu. Bawa makanan par dia tiap pagi deng sore. Keluarga yang lain sering datang III.994-995. P:Bagaimana keluarga meluangkan waktu untuk memberikan perhatian kepada An.N Bpk.B:Setiap hari saya datang. Yang sudah saya jelaskan kemarin, saya datang membawa makanan untuk N saat pagi dan sore hari. Keluarga yang lain juga sering datang lihat An.N. P:Trus bagaimana deng tanta? Tanta seng datang lia N disini om? Bpk.B:Tanta ada urus N pung adi-adi lai, dong kalo pulang skolah kan harus ada makanan par dong makan, tanta harus lia dong. Tanta juga harus bajual tiap hari to, jadi kalo ada waktu tanta datang lia N di RS III.1004-1005 P:Bagaimana dengan tante? Apakah tante tidak datang menjenguk An.N di RS? Bpk.B:Tante mengurusi adik-adiknya An.N. Mereka kalau pulang sekolah haraus ada makan untuk mereka makan, tante harus lihat mereka. Tante juga harus berjual setiap hari, jadi kalau ada waktu tante datang besuk An.N di RS. Dalam hal memberikan dukungan, bapak B merasa sudah memberikan yang terbaik untuk 65 anaknya An.N dengan selalu mengingatkan An.N untuk membersihkan diri, mengingatkan An.N dengan hal-hal yang menyenangkan serta keluarga sering menanyakan perasaan yang dimiliki oleh An.N. P:Dalam memberikan dukungan untuk N apakah om merasa bahwa sudah memberikan yang terbaik? Bpk.B:Iya. Memberikan dukungan om merasa sudah berusaha memberikan yang terbaik III.1014-1015 P:Apakah om merasa bahwa dalam memberikan dukungan sudah melakukan yang terbaik? Bpk.B: Iya. Memberikan dukungan saya merasa sudah berusaha memberikan yang terbaik. P:Apakah om sering mengingatkan N untuk membersihkan diri dua kali sehari om? Bpk.B:Iya. Selalu nona, setiap kali om jenguk N om selalu kasih ingat untuk mandi, sisir rambut deng pake baju yang bersih III.1018-1020. P:Apakah om sering mengingatkan An.N untuk membersihkan diri dua kali sehari om? Bpk.B:Iya. Selalu nona peneliti, setiap kali saya jenguk An.N saya selalu mengingatkannya untu mandi, sisir rambut, dan memakai baju yang bersih. P:Apakah om selalu mengingatkan N dengan hal-hal yang menyenangkan om? Bpk.B:Iya, om bilang minum obat supaya sehat, keluar lalu papa beli se hape III.1034-1035. P:Apakah om selalu mengingatkan An.N dengan hal-hal yang menyenangkan? 66 Bpk.B:Iya. Saya bilang minum obat supaya sehat, keluar dan papa beli handphone untuk kamu. P:Dari om, tanta deng keluarga besar ada yang menanyakan N pung perasaan saat ini kaseng om saat berada di RS? Bpk.B:Iya om sering tanya deng om sering kasi kuat dia pung perasaan supaya dia cepat sembuh, supaya cepat pulang, jangan pikir-pikir kasana kamari, bagitu nona III.153-155. P:Dari keluarga besar adakah yang menanyakan perasaan yang dimiliki oleh An.N saat berada di RS? Bpk.B:Iya, om sering bertanya tentang perasaannya dan om sering menguatkan perasaannya agar dia cepat sembuh, cepat pulang, dan jangan banyak berpikir.

b. Dukungan Informasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462011009 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462011009 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462011009 BAB IV

0 0 34

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462011009 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Stigma dan Kebudayaan terhadap Pasien dengan Gangguan Jiwa di RSKD Ambon

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Keluarga dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462010007 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Keluarga dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462010007 BAB II

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Keluarga dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSKD Ambon T1 462010007 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Keluarga dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSKD Ambon

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Fungsi Keluarga dalam Memberikan Dukungan Sosial pada Pasien yang Mengalami Gangguan Jiwa di RSKD Ambon

0 3 41