Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan Syarat – syarat Kepemimpinan Pengertian Motivasi

6 5. Tipe laissez faire Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak memimpin dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semau sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikitpun dalam kegiatan kelompoknya. 6. Tipe Populistis Profesor Peter Worsley dalam bukunya The Third World mendefinisikan kepemimpinan populistis sebagai kepemimpinan yang dapat membangun solidaritas rakyat. Kepemimpinan populistis ini berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisional. Juga kurang mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang-hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan nasionalisme. 7. Tipe Administratif atau Eksekutif Kepemimpinan tipe adminstratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas – tugas administrasi secara efektif. Sedang para pemimpinnya terdiri dari teknokrat dan administratur – administratur yang mampu mengerakkan dinamika modernisasi dan pembanguna. 8. tipe demokratis Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal dan kerja sama yang baik. Kekuatan kepemimpinan demokratis terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu mau mendengarkan nasihat sugesti bawahan. Juga bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat dan kondisi yang tepat.

2.2.3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan

Dalam melaksanakan aktivitasnya pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor – faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz dalam Asmani 2009:103 adalah sebagai berikut: 1. Kepribadian personality, pengalaman masa lalu, dan harapan pemimpin mencakup nilai – nilai, latar belakang dan pengalamannya. 2. Harapan dan perilaku atasan 3. Karateristik, harapan, dan perilaku bawahan. 7 4. Kebutuhan tugas dan setiap tugas bawahan. 5. Iklim dan kebijakan organisasi. 6. Harapan dan perilaku rekan.

2.2.4. Syarat – syarat Kepemimpinan

Menurut Kartini 2006:36 mengungkapkan bahwa konsepsi mengenai persyaratan kepemimpinan itu harus selalu dikaitkan dengan tiga hal penting yaitu sebagai berikut: a. Kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenangkepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat seuatu. b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang ma mpu“ Mbawani ” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan atauketerampilan teknis maupun sosial, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa. Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok antara lain: a. Kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi. b. Dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi bawahan oleh pemimpin. c. Adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

2.2.5. Kepemimpinan Guru

Kepemimpinan guru pada dasarnya adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain dimana didalamnya mengkaji tentang serentetan tindakan atau perilaku tertentu pada invididu yang dipengaruhinya. Kepemimpinan dalam organisasi sekolah adalah kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan pendidikan merupakan suatu 8 proses aktivitas peningkatan pemanfaatan sumberdaya manusia dan material di sekolah secara lebih kreatif, mengintegrasikan semua kegiatan dalam kepemimpinan, sedangkan manajemen dan administrasi pendidikan membuat membuat keputusan untuk kelangsungan pembelajaran secara efektif. Guru sebagai pemimpin dalam kegitan belajar mengajar akan memiliki pola perilaku yang khas dalam mempengaruhi para murid yang disebut gaya kepemimpinan guru. Menurut Muhibbin Syah 2006:253 dengan menambahkan satu lagi gaya kepemimpinan guru menurut Borlow 1985 otoritatif maka gaya kepemimpinan guru dalam proses belajar mengajar ada empat macam yaitu: a Otoriter authoritarian secara harfiah otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang – wenang. Dalam PBM guru yang otoriter selalu mengarahkan dengan keras segala aktifitas para siswa tanpa dapat ditawar – tawar. Hanya sedikit sekali kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk berperan serta untuk memutuskan cara terbaik untuk kepentingan belajar mereka. b Laissez faire, guru laissez faire padannya adalah individualisme paham yang menghendaki kebebasan pribadi. Guru yang berwarak ini biasanya gemar mengubah arah dan cara pengelolaan PBM secara seenaknya,ia tidak menyenangi profesinya sebagai tenaga pendidik meskipun memiliki kemampuan yang memadai. c Demokratis democratic arti demokratis adalah bersifat demokrasi, yang pada intinya mengandung makna memperhatikan persamaan hak dan kewajiban semua orang. Guru yang memiliki sifat ini pada umumnya dipandang sebagai guru yang paling baik dan ideal. Alasannya dibanding dengan guru – guru lainnya guru ragam demokratis lebih suka bekerja sama dengan rekan – rekan profesinya namun tetap menyelesaikan tugasnya secara mandiri. d Otoritatif authoritarian,otoritatif berarti bereibawa karena adanya kewenangan baik berdasarkan kemampuan maupun kekuasaan yang diberikan. Guru yang otoritatif adalah guru 9 yang memilikidasar – dasar pengetahuan baik pengetahuan bidang studi vaknya maupun pengetahuan umum.

2.3. Motivasi Belajar

2.3.1. Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang bearti dorongan atau menggerakkan. Kata motivasi sering diartikan dalam bentuk kata kerja menjadi rangsangan, dorongan yang menyebabkan sesuatu terjadi, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan hanya jika mereka merasa hal itu merupakan bagian dari tujuan pribadi atau organisasinya. Menurut Alisuf Sabri dalam Suparman 50:2010 motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntutmendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Kebutuhan inilah yang akan menimbulkan dorongan atau motif untuk melakukan tindakan tertentu, dimana diyakini bahwa jika perbuatan itu telah dilakukan, maka tercapailah keadaan keseimbangan dan timbullah perasaan puas dalam diri individu.

2.3.2. Teori Motivasi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Mengajar dan Kepemimpinan Guru Terhadap Motivasi Belajar di Kalangan Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga T1 162008053 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Mengajar dan Kepemimpinan Guru Terhadap Motivasi Belajar di Kalangan Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga T1 162008053 BAB II

0 3 59

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Mengajar dan Kepemimpinan Guru Terhadap Motivasi Belajar di Kalangan Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga T1 162008053 BAB IV

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Mengajar dan Kepemimpinan Guru Terhadap Motivasi Belajar di Kalangan Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga T1 162008053 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Gaya Mengajar dan Kepemimpinan Guru Terhadap Motivasi Belajar di Kalangan Siswa Kelas XII SMK Negeri I Salatiga

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan T1 162008048 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan T1 162008048 BAB IV

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Strategi Mengajar dan Kepemimpinan Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Susukan T1 162008048 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Kreativitas dan Kepemimpinan Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara T1 162008066 BAB II

0 0 21