1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi saat ini, dunia bisnis merupakan dunia yang paling ramai dibicarakan diberbagai forum, baik yang bersifat nasional maupun internasional.
Ramainya pembicaraan masalah ini disebabkan salah satunya tolak ukur kemajuan suatu negara adalah dari kemajuan ekonominya dan tulang punggung dari
kemajuan ekonomi adalah dunia bisnis. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam
perusahaan dan bergerak dalam berbagai bidang usaha, mulai dari usaha perdagangan, industri, pertanian, manufaktur, peternakan, perumahan, keuangan,
dan berbagai jenis usaha lainnya. Masing-masing bidang usaha memiliki karakteristik berbeda, misalnya usaha perdagangan sangat berbeda dengan usaha
peternakan. Demikian pula usaha perumahan berbeda dengan pertanian, namun walaupun berbeda antar satu sama lainnya, masing-masing bidang usaha saling
ketergantungan. Masalah pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang
bergerak dalam bidang usaha apapun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan dana modal untuk membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan
baik untuk modal investasi atau modal kerja. Dana memang dibutuhkan baik untuk perusahaan yang baru berdiri maupun yang sudah berjalan bertahun-tahun.
Universitas Sumatera Utara
2
Adalah perusahaan yang bergerak dibidang keuangan yang memegang peranan sangat penting dalam memenuhi akan kebutuhan dana. Hal ini disebabkan
perusahaan keuangan memang bidang utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dan dana bagi perusahaan lainnya dan hampir tidak ada
bidang usaha yang tidak memerlukan dana. Dana merupakan masalah pokokyang selalu ada dan selalu muncul dalam setiap usaha.
Usaha keuangan dilaksanakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang keuangan atau yang sering kita sebut dengan lembaga keuangan. Kegiatan utama
lembaga keuangan adalah membiayai permodalan suatu bidang usaha disamping usaha lain seperti menampung uang yang sementara waktu belum digunakan oleh
pemiliknya. Selain itu, kegiatan lainnya lembaga keuangan tidak terlepas dari jasa keuangan.
Definisi secara umum yang dimaksud dengan lembaga keuangan adalah “Setiap perusahaan yang bergerak dibidang keuangan, menghimpun
dana,menyalurkan dana atau kedua-duanya”. Artinya kegiatan yang dilakukan
lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah kegiatannya hanya menghimpun dana atau hanya menyalurkan dana atau kedua-duanya
menhimpun dana dan menyalurkan dana. Dalam praktiknya lembaga keuangan digolongkan kedalam dua golongan
besar yaitu : lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan lainnya lembaga pembiayaan.
Universitas Sumatera Utara
3
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha ini berkembang ke
Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke Negara
jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Perkataan bank berasal dari bahasa Italia yaitu Banco yang berarti
kepingan papan yang digunakan sebagai tempat meletakkan buku yaitu sejenis meja. Fungsi ini kemudian berubah semakin luas yaitu sebagai meja tempat
menukarkan uang. Aktivitas ini dilakukan oleh para pemberi pinjaman kreditor dan para penukar uang di Eropa untuk menunjukkanmemamerkan uang mereka
kepada para pedagang dan orang-orang yang berlayar. Aktivitas seperti ini telah mulai dilakukan pada abad pertengahan dan dari sinilah timbul istilah “Bank”.
Berdirinya institusi perbankan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran dan pengaruh pihak penjajah Belanda. Sebelum Perang Dunia II, di
Indonesia telah terdapat beberapa institusi perbankan yang sebagiannya merupakan bank milik bangsa lain.
Setelah Perang Dunia II, pada periode ini dalam wilayah Pemerintahan Republik Indonesia terdapat dua bank pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia
BNI 46 dan Bank Rakyat Indonesia BRI serta terdapat bank-bank lain milik pribumidimana modal bank tersebut merupakan modal nasional.
Eksistensi institusi perbankan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang tersendiri yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.
Universitas Sumatera Utara
4
Dengan Undang-Undang ini dimaksudkan agar perbankan mempunyai dasar hokum yang pasti dan dapat menjalankan semua aktivitasnyadengan baik
sehingga dapat memberi sumbangan kepada pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Dalam Undang-Undang ini disebutkan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan Menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Definisi ini menunjukkan bahwa objek aktivitas utama bank adalah masyarakat luas karena dana yang terhimpun dari masyarakat akhirnya akan
disalurkan kepada masyarakat juga termasuk individu. Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi.
Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat dan tidak sehat, sehingga Bank Indonesia
sebagai pengawas dan Pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan
kegiatan operasinya. Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh
Bank Indonesia sebagaimana yang telah diterbitkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia NO. 1324DPNP TANGGAL 25 OKTOBER 2011 Perihal Penilaian
Tingkat Kesehatan Bank Umum. Kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya
dalam suatu periode tertentu.
Universitas Sumatera Utara
5
Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap tahun, apakah ada peningkatan atau penurunan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak jadi masalah,
karena itulah yang diharapkan dan supaya dipertahankan terus kesehatannya. Akan tetapi bagi bank yang terus menerus tidak sehat, mungkin harus mendapat
pengarahan atau sanksi dari Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank- bank.
Ada beberapa rasio keungan yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesehatan suatu bank yaitu: rasio solvabilitas, rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas. Rasio solvabilitas yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Rasio likuiditas
yang dianalisis adalah rasio kewajiban bersih terhadap aktiva dan rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank. Dan rasio profitabilitas merupakan ukuran
kemampuan bank dalam meningkatkan labanya. Penilaian tentang tingkat kesehatan bank dan rasio keuangan telah banyak
dilakukan di Indonesia. Penelitian mengenai penilaian tingkat kesehatan bank dengan analisis rasio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI oleh Ade
Syahputra Pane 2010, menyatakan bahwa PT. Bank Mandiri Tbk, PT. Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk pada tahun 2006,
2007 dan 2008 tergolong dalam kategori sangat sehat, sedangkan untuk sampel bank swasta yaitu PT. Bank Central Asia Tbk, PT. Bank Danamon Tbk, dan PT.
Bank Permata Tbk, pada tahun 2006, 2007 dan 2008 juga tergolong dalam kategori sangat sehat.
Universitas Sumatera Utara
6
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penilaian tingkat kesehatan bank melalui analisis rasio pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010, 2011 dan 2012
dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul “PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK MELALUI ANALISIS RASIO PADA
PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012”.
B. Perumusan Masalah