DEFINISI OPERASIONAL EKOWISATA POTENSI EKOWISATA DIY

ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 4 1. Berbasis pada alam Nature Based; 2. Menjaga keberlanjutan lingkungan ekologi Ecologically Sustainable; 3. Memiliki unsur edukasi terhadap pelestarain lingkungan baik kepada tamuwisatawan maupun para penyelenggara kegiatan wisata dan masyarakat Environmentally Educative 4. Memberikan manfaat kepada komunitas setempat Locally Beneficial 5. Memberikan unsur kepuasan kepada wisatawan atau tetap memuat unsur-unsur kesenangan selama berwisata bagi wisatawan Generates Tourist Satisfaction

1.4. DEFINISI OPERASIONAL EKOWISATA

Sebagaimana telah dijelaskan dalam konsep diatas untuk memudahkan proses analisis tentu perlu ditentukan terlebih dahulu definisi operasional dari Ecotourism dan Daya Saing, konteksnya terhadap output pekerjaan ini yaitu menilai Tingkat Daya Saing Produk Wisata Ecotourism di DIY. Berdasarkan prinsip tersebut dan memperhatikan beberapa pengertian tentang ecotourism, dalam hal ini pengertian Ecotourism dapat dipahami pada pernyataan sebagai berikut: “ Ekowisata Ecotourism adalah suatu kegiatan kepariwisataan yang berbasis pada sumberdaya alam yang berdasar pada prinsip-prinsip : pelestarian lingkungan, menghormati nilai-nilai sosial budaya setempat, serta berperan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal”. Prinsip-prinsipnya adalah: 1. Berbasis sumberdaya alam tidak menutup kemungkinan adanya interaksi yang tidak terpisahkan antara sumberdaya alam, budaya, dan lainnya;  Proporsi Kontent daya tarik didominasi oleh sumberdaya alam ± 60;  Nilai penting bagi kehidupan masyarakat, sejarah, seni, dan ilmu pengetahuan 2. Pelestarian lingkungan menjaga keseimbangan ekologi, meminimalkan dampak negatif, berunsur edukasi  Mengandung unsur keseimbangan ekologis yang perlu dijaga sehingga mendukung keberlanjutan ekosistem 3. Menghormati nilai-nilai sosial budaya setempat memiliki kemasan interpretasi bahkan secara lintas budaya; ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 5  Ada nilai-nilai sosial budaya yang perlu dipertimbangkan  Kearifan-kearifan lokal yang menarik 4. Berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal menciptakan lapangan kerja, kewirausahaan skala kecil mikro bagi penduduk lokal.  Memiliki potensi untuk dikelola masyarakat  Memiliki komunitas lokal disekitar yang terkait dengan kegiatan ekowisata.

1.5. MODEL ANALISIS

A. Model Daya Saing Porter

Model analisis Berlian Porter merupakan salah satu alat analisis untuk menilai daya saing. Model analisis ini membantu dan menganalisis faktor-faktor internal serta eksternal dalam industri. Menurut teori ini, terdapat 4 empat determinan faktor-faktor kondisi yang menentukan daya saing internasional, yaitu: 1 Factor Condition FC,yaitu keadaan faktor-faktor produksi dalam suatu industri seperti tenaga kerja, sumber daya alam, IPTEKS, modal dan infrastuktur; 2 Demand Condition DS, yaitu keadaan permintaan atas barang dan jasa dalam suatu negara. Hal ini meliputi, Komposisi permintaan domestik, besar dan pola pertumbuhan permintaan domestik, dan Internasional permintaan domestik; 3 Related and Supporting Industries RSI, yaitu eksistensi industri keadaan para penyalur dan industri lainnya yang saling mendukung dan berhubungan industri pemasok dan industri terkait; dan 4 Firm Strategy, Structure, and Rivalry FSSR, yaitu strategi yang dianut perusahaan pada umumnya, struktur industri dan keadaan kompetisi dalam suatu industri domestik terkait persaingan dan strategi perusahaan. ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 6 Gambar 1.1. Poter’s Diamond Model Lebih lanjut, secara operasional analisis daya saing tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut:

1. Kondisi Factor Sumber Daya Factor Condition

Berikut ini variabel operasional terkait kondisi faktor sumber daya factor conditions: a. Daya Tarik Wisata besaran potensi; kesiapan potensi; sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata; dan lain-lain; b. Infrastruktur Fasilitas hiburan dan belanja; fasilitas kuliner; Jalan rayapedestrian; Jaringan telepon; Jaringan listrik; Jaringan air bersih; Jaringan drainase; Kantor pos; Bankmoney changerATM; Rumah sakitbalai kesehatan; Kantorpos polisi; Warung; internet; Taman; Fasilitas untuk lansia; Fasilitas untuk anak-anak; Fasilitas untuk difable; c. Fasilitas Pendukung Amenitas Ragam pilihan; Kapasitas; Lokasi; Kenyamanan; Biaya; agen perjalanan; pemandu wisata; pusat informasi wisata; d. Aspek Lingkungan Opini dan sikap masyarakat terhadap pariwisata, Kesiapan masyarakat, Partisipasi masyarakat, Dampak yang dirasakan masyarakat; Pengelolaan pemanfaatan, Penanganan limbah padat, cair, dan B3; Dampak terhadap lingkungan, dan lain-lain; dan Firm Strategy, Structure, and Rivalry FSSR Demand Condition DS Related and Supporting Industries RSI, Factor Condition FC, GOVERMENT CHANGE ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 7 e. Aspek SDM Human Resources: besaran potensi, kesiapan potensi, sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata, dan lain-lain.

2. Kondisi Permintaan Pasar Demand Factor

Berikut ini variabel operasional terkait Permintaan Pasar Demand Factor: a. Wisatawan Nusantara motivasi wisatawan, jumlah wisatawan; tren jumlah wisatawan; length of stay; dominasi wisatawan; dan lain-lain; dan b. Wisatawan mancanegara motivasi wisatawan, jumlah wisatawan; tren jumlah wisatawan; length of stay; dominasi wisatawan; dan lain-lain.

3. Persaingan, Struktur dan Strategi Structure-Organization-Strategies

Berikut ini variabel operasional terkait Persaingan, Struktur dan Strategi Structure- Organization-Strategies: a. Kepemilikan perusahaan terkait dengan industri pariwisata: jumlah pelaku ecotourism, kesiapan para pelaku, sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata, dan lain-lain; dan b. Persaingan yang tinggi di antara pelaku industri pariwisata harga, wisata sejenis, sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata, dan lain- lain.

4. Industri Terkait dan Pendukung Supplier and Related Industries

Berikut ini variabel operasional terkait Industri Terkait dan Pendukung Supplier and related industries: a. Aspek Transportasi dan Telekomunikasi Kapasitas, Ragam pilihan, Lokasi, Standar kualitas produk, dan layanan, dan lain-lain; b. Aspek Akomodasi Kapasitas, Ragam pilihan, Lokasi, Standar kualitas produk, dan layanan, Tingkat daya saing dari biaya akomodasi ,dan lain-lain; c. Aspek CinderamataSouvenir besaran potensi, kesiapan potensi, sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata, dan lain-lain; dan d. Aspek Pemasaran Wisata besaran potensi, kesiapan potensi, sejauh mana sudah berinteraksi dengan industri pariwisata, dan lain-lain. ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 8

5. Peran Pemerintah Government

Berikut ini variabel operasional terkait Peran Pemerintah Government: a. Kebijakan atau regulasi dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata dalam jangka pendek dan jangka panjang di DIY; dan b. Program fasilitasi yang dilaksanakan dalam membangun jejaring wisata dengan pihak luar, membangun dan memasarkan destinasi wisata baru

6. Peluang Chance

Berikut ini variabel operasional terkait Peluang Chance: a. Perkembangan tren dan motivasi kunjungan pasar wisatawan Proyeksi jumlah wisatawan 3 tahun ke depan, Proyeksi Pengeluaran Wisman, Proyeksi Pengeluaran Wisnus, dan lain-lain; b. Keunggulan komparatif dan kompetitif DIY sebagai destinasi pariwisata Popularitas, Pengakuan internasional, Keragaman pilihan, Status pengembangan, Keunikan kekhasan dalam konteks unsur pendidikan, Kepuasan wisatawan; dan c. Tingkat keterjangkauan harga ke DIY Kapasitas daya dukung spasial, Kapasitas daya dukung lingkungan, Potensi bencana, dan lain-lain.

B. Metode Analisis SWOT

Analisis SWOT yang merupakan singkatan dari strengths, weaknesses, oportunities dan threats adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyektugas. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dengan mengindetifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Alat yang digunakan untuk memetakan faktor-faktor tersebut adalah matrik SWOT, matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. 1 External Factor Analysis Summary EFAS: rangkuman keseluruhan faktor eksternal yang mempengaruhi yang terdiri dari opportunities dan threats, yang diberikan bobot skala melalui EFE Matrix. ANALISIS DAYA SAING PRODUK WISATA ECO-TOURISM I - 9 2 Internal Factor Analysis Summary IFAS: rangkuman keseluruhan faktor internal yang mempengaruhi yang terdiri dari stregths dan weaknesses, setelah diberikan bobot skala melalui IFE Matrix. 3 Strategic Factor Analysis Summary SFAS: merupakan rangkuman baik faktor eksternal maupun internal, kemudian dilakukan crossanalysis dan diberikan pembobotan. T abel 1.1. Metode Analisis SWOT IFAS EFAS STRENGTHS S WEAKNESSES W OPPORTUNITIES O STRATEGI S-O : strategi menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI W-O : strategi meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS T STRATEGI S-T : strategi menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI W-T : strategi meminimalkan kelemahan menghindari ancaman Bab 2 PROFIL DAN ANALISIS ANALISIS DAYA SAIN PRODUK WISATA ECO-TOURISM I I - 1 Bab 2 PROFIL DAN ANALISIS

2.1. POTENSI EKOWISATA DIY

Secara geografis Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY terletak antara 7°33´ – 8°12´ Lintang Selatan dan 110° – 110°50´ Bujur Timur. Batas-batas wilayah Provinsi DIY, yaitu: • Sebelah Barat : Wates dan Kabupaten Kulonprogo; • Sebelah Timur: Kabupaten Wonosari, Gunungkidul; • Sebelah Utara : Kabupaten Sleman; dan • Sebelah Selatan : Kabupaten Bantul. Luas wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY adalah 3.185,80 km² 0,17 dari luas wilayah Indonesia dan merupakan wilayah administrasi terkecil kedua setelah DKI Jakarta. Berdasarkan bentang alam, wilayah Yogyakarta dapat dikelompokkan menjadi 4 empat satuan fisiografi, yaitu satuan fisiografi Gunung Merapi, satuan fisiografi Pegunungan Selatan atau Pegunungan Seribu, satuan fisiografi Pegunungan Kulon Progo, dan satuan fisiografi Dataran Rendah. Potensi wisata yang dimiliki Daerah Istimewa Yogyakarta DIY sangat beragam. Mulai dari bentang alam laut, pantai, daratan, perbukitan, dan pegunungan sangat memukau. Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta DIY sangat berpotensi dikembangkan ecotourism yang mampu mendatangkan profit daerah dan menyejahterakan masyarakat DIY. Demikian hal nya dalam konteks pengembangan ekowisata, terdapat kurang lebih 181 destinasi yang berpotensi sebagai daya tarik ekowisata ecotourism. Berikut peta persebaran daya tarik ekowisata yang dimiliki DIY: ANALISIS DAYA SAIN PRODUK WISATA ECO-TOURISM I I - 2 Gambar 2.1. Peta Sebaran Potensi Daya Tarik Ekowisata di DIY Sumber: Tim Studio, 2015 Berdasarkan kajian data sekunder dan lapangan dapat diidentifikasi 181 daya tarik wisata di DIY yang berpotensi dikembangkan sebagai daya tarik ekowisata ecotourism. Namun dalam kerangka pengembangan ekowisata yang diharpkan dapat mengangkat daya saing kepariwisataan DIY, melaluui proses penyaringan dengan sejumlah kriteria, maka dapat diidentifikasi 44 daya tarik ekowisata yang prospektif dikembangkan untuk memperkuat daya saing pariwisata DIY, yaitu :

1. Basis potensi HUTAN:

a. Wanagama b. Tahura Bunder c. Cagar Alam Mangunan Imogiri Agro d. Suaka Margasatwa Sermo e. Suaka Margasatwan Paliyan f. Hutan Wisata Kalibiru

2. Basis potensi GUNUNGPEGUNUNGAN

a. Gunung Api Purba Nglanggeran b. Gunung Merapi c. Puncak Suroloyo ANALISIS DAYA SAIN PRODUK WISATA ECO-TOURISM I I - 3

3. Basis potensi BENTANG ALAMGEOLOGI KHUSUS

a. Siwa Plateu Ijo-Barong- Ratu Boko b. Karst Pegunung Seribu c. Goa Kalisuci d. Goa Pindul e. Goa Kiskendo f. Goa Sumitro g. Goa Sriti h. Goa Jomblan i. Goa Cerme j. Goa Rancang Kencono k. Goa Gelatik l. Gumuk Pasir Parangtritis

4. Basis potensi PERAIRAN DARAT

a. Kali Kuning b. Air Terjun Sri Gethuk c. Air Terjun Banyunibo, Sidoharjo KP d. DAS Progo

5. Basis potensi PERAIRAN LAUT

a. Pantai Siung b. Pantai Wediombo c. Pantai Jung Wok d. Pantai Ngrenehan e. Pantai Sadeng f. Pantai Ngobaran g. Pantai Baron h. Pantai Drini i. Pantai Parangtritis j. Pantai Glagah k. Pantai Congot l. Pantai Bugel

6. Basis potensi PERKEBUNAN DAN PERTANIAN

a. Agrowisata Salak Pondoh Turi Sleman b. Jogja Orang Utan Center WRC c. Perkebunan Teh Nglinggo d. Taman Buah Nglanggeran e. Kebun Buah Mangunan f. Perbukitan Menoreh Sentra Krisan, Durian, Teh, Kopi, Duren Banjaroya g. Museum Tani Jawa Indonesia-Imogiri Persebaran potensi daya tarik ekowisata tersebut dapat dipetakan sebagaimana pada gambar berikut : ANALISIS DAYA SAIN PRODUK WISATA ECO-TOURISM I I - 4 Gambar 2.2. Peta Persebaran 44 Destinasi Wisata Ecotourism DIY Sumber: Tim Studio, 2015

2.2. KLUSTER DAYA TARIK WISATA DAN UNIQUE SELLING POINT