Aset tidak berwujud Aset Lain-Lain

KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 25 | P a g e c Bangun, KelolaGuna, Serah. Pengakuan : Bangun, KelolaGuna, Serah dicatat sebesar nilai aset yang diserahkan oleh Pemerintah daerah kepada pihak ketigainvestor untuk membangun aset Bangun, KelolaGuna, Serah tersebut. Aset yang berada dalam Bangun, KelolaGuna, Serah ini disajikan terpisah dari aset tetap. Pengukuran : Dicatat sebesar nilai buku aset tetap yang diserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketigainvestor untuk membangun aset Bangun, KelolaGuna, Serah tersebut. d Bangun, Serah, KelolaGuna. Pengakuan : Bangun, Serah, KelolaGuna diakui pada saat pengadaanpembangunan gedung danatau sarana berikut fasilitasnya selesai dan siap digunakan untuk digunakandioperasikan. Pengukuran : Bangun, Serah, KelolaGuna dicatat sebesar nilai perolehan aset yang dibangun, yaitu sebesar nilai aset yang dipisahkan dari aset tetap ditambah dengan jumlah aset yang dibangun oleh pihak ketigainvestor sesuai dengan perjanjian kerjasama.

f. Aset tidak berwujud

 Pengukuran : a Aset tak berwujud dicatat sebesar harga perolehan, namun jika tidak dapat ditelusuri maka dapat dicatat sebesar nilai wajar. b Pengeluaran atas aset tak berwujud yang awalnya telah diakui oleh entitas sebagai beban tidak dapat dianggap sebagai bagian dari harga perolehan aset tak berwujud tersebut dikemudian hari. c Penghitungan masa manfaat Aset Tidak Berwujud berupa software selama 5 tahun. d Penghitungan amortisasi menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.  Pengakuan : Sesuatu diakui sebagai aset tak berwujud jika dan hanya jika : − Kemungkinan besar diperkirakan manfaat ekonomi di masa datang yang diharapkan atau jasa potensial yang diakibatkan dari aset tak berwujud tersebut akan mengalir kepada Pemerintah Daerah atau dinikmati oleh entitas ; dan − Biaya perolehan atau nilai wajarnya dapat diukur dengan andal. KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO 26 | P a g e

g. Aset Lain-Lain

 Pos Aset Lain-lain digunakan untuk mencatat aset lainnya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, dan Kemitraan dengan Pihak Ketiga. Contoh dari aset lain-lain adalah aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif Pemerintah Daerah.  Aset lain-lain yang berasal dari reklasifikasi aset tetap dicatat sebesar nilai tercatatnilai bukunya.  Pengakuan : Aset lain-lain diakui pada saat dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah dan direklasifikasikan kedalam aset lain-lain.  Penerapan penyusutan awal pada aset lain-lain adalah : − Aset lain lain per 31 Desember 2015 merupakan hasil reklas aset tetap yang dihentikan penggunaannya karena rusak berat dan sebab lain, tidak dihitung penyusutannya. − Reklas ke aset lainnya karena usulan penghapusan pada semester I 2016 dicatat sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan 31 Desember 2015. Sedangkan yang berasal dari usulan penghapusan pada semester II 2016 dicatat sebesar nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya sampai dengan semester I 2016.

h. Kewajiban