3.
Û Ü ÝÞ
Ü ß àß á
Fasilitasi Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Pengembangan Kawasan Ekosistem Esensial
a. Sub Komponen : Pemulihan Ekosistem Taman Hutan Raya
1 Persyaratan Teknis. Kerusakan kawasan konservasi antara lain disebabkan oleh
bencana alam gunung meletus, longsor, kebakaran maupun karena aktivitas manusia yang bertentangan
dengan
fungsi kawasan
konservasi perambahan,
penebangan liar,
dan konflik
kepemilikan lahan
Dampaknya, tidak
sedikit kawasan
konservasi yang
mengalami gangguan dan bahkan mengalami perubahan secara ekologis, fisik, dan sosial. Untuk itu perlu upaya
pemulihan ekosistem di kawasan konservasi. Kegiatan menjaga dan melestarikan keberadaan kawasan
Tahura beserta berbagai potensi di dalamnya dilaksanakan melalui upaya-upaya pemulihan ekosistem, yang didasari
dengan rencana pemulihan ekosistem, penataan blok pengelolaan Tahura dan sesuai dengan rencana pengelolaan
Tahura.
2 Bentuk dan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan. a Rencana Pemulihan Ekosistem.
Kegiatan perencanaan didahului oleh kajian terhadap kawasan konservasi yang rusak, yang dilakukan oleh tim
yang dibentuk oleh kepala UPT Kementerian Kehutanan. Hasil
kajian akan
merekomendasikan mekanisme
pemulihan apa yang akan dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya. Selain itu juga ditentukan jenis-jenis
tanaman yang akan dipilih untuk proses penanamannya.
b Pelaksanaan Pemulihan Ekosistem, meliputi : i. Pengadaan sarana
dan prasarana untuk kegiatan pemulihan ekosistem meliputi pembangunan pondok
kerja dan persemaian; ii. Penyiapan pembibitan: kegiatan ini memproduksi bibit
jenis asli dan endemik yang memiliki keragaman genetik yang tinggi baik berasal dari benih, cabutan, dan stek.
iii. Penanaman : kegiatan penanaman harus mengikuti kaidah-kaidah penanaman yang benar yaitu kesesuaian
jenis dengan tempat tumbuh, kesesuaian musim dan kesesuaian teknis penanaman serta pemeliharaan
tanaman.
3 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan. Monitoring dilakukan secara berkala oleh masing-masing
penanggung jawab kegiatan dan hasilnya akan dicatat dan dilaporkan serta digunakan sebagai bahan penyempurnaan
pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Evaluasi dilakukan dalam rangka kegiatan pemulihan
ekosistem beserta dampaknya terhadap lingkungan. Hasil evaluasi akan memprioritaskan pada keberhasilan tanaman,
kepulihan biodiversitas, kepulihan biodiversitas, kepulihan lingkugan biotik, keamanan dari gangguan, dampak
terhadap sosok masyarakat, dampak terhadap aspek kelembagaan, dan keberlanjutan kegiatan.
4 Kelembagaan ...
4 Kelembagaan. Kelembagaan pelaksanaan pemulihan ekosistem merupakan
faktor penentu keberhasilan pemulihan ekosistem di lapangan dimana setiap lokasi memiliki karakteristik
tersendiri yang khas.
5 Sasaran Lokasi. Sasaran lokasi kegiatan pemulihan ekosistem adalah
kawasan Tahura yang mengalami kerusakan akibat bencana alam dan atau aktivitas manusia yang tidak mendukung
fungsi kawasan perambahan, penebangan liar, dan konflik kepemilikan lahan.
b. Sub Komponen : Pengembangan Pengelolaan Taman Hutan Raya